Soloensis

GAWAT, Ini SIFAT ASLI DARI MAS BRAM yang bikin kaget!!

IMG-20240311-WA0002

~====================================~

  Halo semuanya kenalin nama aku Muhammad Brilliant Aulia Maliki bisa dipanggil Brilliant, aku dari SMPN 3 Surakarta. Disini aku mau nyeritain kalian tentang pengalaman toleransi keberagaman yang ada di lingkungan ku yang pastinya seru dan menarik. Langsung saja ke ceritanya…

~====================================~

  Aku tinggal di daerah Karangasem RT 02 RW 03 Laweyan kota Surakarta, di lingkungan ku terdapat banyak sekali keberagaman mulai dari keberagaman budaya,agama,ras, atau yang lainnya. Salah satunya adalah tetanggaku yang bernama mas Bram, ia berasal dari Kupang Nusa Tenggara Timur dan beragama Katolik. Mas Bram memiliki kulit yang berwarna coklat, berkumis dan berjenggot agak panjang, memiliki alis tebal, mata tajam,memakai kacamata, dan sering menggunakan cincin batu akik. Ia memiliki dua ekor anjing yang berwarna coklat, dan dia bekerja sebagai tukang bengkel. Dari penampilannya agak mirip dengan master Limbad sih, tapi versi berkacamata.

(Gambar artis Indonesia master Limbad)

   Meskipun demikian tetapi mas Bram tidak segan segan untuk membantu dan aktif di lingkungan ku yang kebanyakan masyarakat nya berasal dari Jawa dan mayoritas Muslim.

  Mas Bram pernah ikut membantu membersihkan jalan, gotong royong mengecat jalan saat menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia. Lucunya lagi saat lomba 17 Agustusan para bapak bapak ada acara lomba sepakbola tapi harus memakai daster, disana mas Bram pun ikut memeriahkan juga. Dari awalnya yang terlihat ganas berubah menjadi jadi lucu, karena memakai daster.Bahkan ada yang sampai memakai kerudung.

(Lomba 17an di RT 02 RW 03)

  Nah, pada saat bulan Ramadhan, lingkungan ku kan banyak yang Muslim jadi kami membuat acara Buka Bersama, yang non muslim pun diajak Bukber. Saat hari raya idul Fitri, aku mampir ke rumahnya mas Bram, ehh tau taunya aku dikasih uang fitrah loh. Pada saat hari raya idul Adha, kami bergotong royong mempersiapkan segala sesuatu untuk penyembelihan hewan kurban. Mas Bram dengan senang hati membantu mengangkat lah, memanjat lah, sampai dengan menjaga kendaraan saat kami sholat Ied.

 Adegan serunya muncul saat kami selesai shalat, kan kami menyembelih hewan kurban, ada kambing dan sapi. Kambing selesai disembelih sekarang gantian sapinya, saat giliran sapi yang terakhir yang paling besar, sapinya NGAMUK alias memberontak, disana orang orang pada lari,lalu bapak bapak dan mas Bram bersatu dengan sekuat tenaga untuk menjatuhkan sapi tersebut. Aku disana juga ikut membantu loh, tapi cuman bantu lari sama teriak aja sih, hehe.

(Ilustrasi gambar sapi putih yang ngamuk)

  Begitu juga sebaliknya, saat umat Katolik dan Kristen merayakan hari raya natal, di sana kami no segan segan untuk mengucapkan selamat natalan.

 Berkat perbedaan inilah yang membuat aku merasa senang dan bangga, jika kita mampu menyikapinya dengan baik.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

 Teman teman, dari cerita pengalamanku tadi terdapat hikmah yang terkandung didalamnya yaitu “hargailah segala perbedaan yang ada, karena adanya perbedaan adalah cara kita untuk bersatu”. CMIWW 😉

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

    Apakah tulisan ini membantu ?

    1 comment