Soloensis

Cara Mencapai Tujuan Investasi, Ini Penjelasannya

Investasi Saham

Apa sebenarnya tujuan investasi saham yang baik dan bagaimana cara yang tepat untuk meraup keuntungan dari saham? Apakah kamu penasaran? Yuk, cari tahu semua informasinya bersama-sama di sini!

Investasi Saham

Sederhananya, kita dapat merasakan bahwa saham adalah salah satu dari sekian banyak sarana investasi yang tersedia. Berikut beberapa definisi saham menurut para ahli:

Sri Hermuningsih: Efek ekuitas yang digunakan dalam bisnis pasar modal. Saham tersebut kemudian menjadi tanda penyertaan seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Taufik Hidayat : Indikasi penyertaan, kepentingan atau kepemilikan seseorang atau lembaga tertentu dalam suatu perusahaan. Pemegang saham kemudian disebut pemegang saham, dan kepemilikan saham berakhir ketika seorang investor menjual sahamnya kepada investor lain.

Baca Juga : Strategi Utama untuk Investasi Saham

Irham Fahmi : Surat bukti kepemilikan modal atau kekayaan suatu perusahaan, dengan nilai nominal yang jelas, nama perusahaan, serta hak dan kewajiban yang jelas kepada setiap pemegang saham.

Martalena dan Maya Malinda: Salah satu instrumen pasar keuangan terpopuler. Kegiatan penerbitan dapat menjadi pilihan sendiri perusahaan untuk memutuskan pembiayaan usaha yang akan digunakan. maka saham menjadi sarana investasi yang banyak dipilih investor karena dapat menawarkan return yang baik.

Istijanto Oei : Suatu bentuk surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan tertentu. Saham pada akhirnya membuat investor membelinya untuk memiliki perusahaan tertentu.

Tujuan Investasi Saham

Jika berbicara mengenai tujuan investasi saham, setiap investor tentunya memiliki tujuan investasi saham yang berbeda-beda. Namun, ada benang merah yang bisa ditarik dari masing-masing tujuan investasi saham yang dikejarnya. Ini adalah dorongan untuk mencapai tujuan keuangan Anda baik dalam jangka pendek, menengah atau panjang.

Jadi, ada salahnya jika investasi saham kita bertujuan untuk cepat kaya atau melipatgandakan uang tanpa harus “bekerja keras”. Padahal sebenarnya investasi itu seperti alat yang membantu Anda mencapai tujuan. Pada piramida perencanaan keuangan di bawah ini, Anda bisa menemukan investasi dalam kategori tujuan keuangan.

Namun, kita juga tahu bahwa urutan prioritas perencanaan keuangan berdasarkan piramida ini dimulai dari bawah. Oleh karena itu, investasi saham sebenarnya bisa dikatakan sebagai sesuatu yang tidak menjadi prioritas. Hal yang perlu kita prioritaskan adalah dana darurat, arus kas sehat dan utang yang tidak membebani keuangan kita, serta asuransi sebagai manajemen risiko.

Setelah itu, Anda bisa mulai merencanakan tujuan keuangan dimana kendaraan tersebut menjadi investasi. Tujuan keuangan yang kami maksud adalah hal-hal, termasuk hal-hal yang ingin Anda miliki atau ingin capai di masa depan dalam jangka waktu tertentu. Dengan tujuan finansial, kita sudah memiliki gambaran seberapa besar kita ingin menyimpan uang kita di instrumen investasi saham. Karena jika kita berinvestasi tanpa tujuan tertentu, kita tidak akan bisa mengambil keputusan terbaik saat kita harus mengambil keputusan. Misalnya, kita tidak tahu berapa lama kita akan berinvestasi, berapa persentase batas stop loss dan batasan lain yang harus kita miliki.

Konsep Investasi: Menanam Tumbuhan

Pada saat yang sama, investasi adalah konsep yang luas seperti menanam tanaman. Apa maksudmu Tentunya saat menanam tanaman, kita membutuhkan tanah yang baik, bibit yang baik, pupuk yang baik agar tanaman kita dapat tumbuh dengan baik bukan? Tapi tetap saja, apakah itu menjamin tanaman kita bisa tumbuh 100% dengan baik?

Tentu tidak, karena ada kalanya kita menghadapi berbagai resiko yang tidak dapat diprediksi, seperti kondisi cuaca ekstrim yang menghambat pertumbuhan tanaman kita dan resiko lain yang tidak dapat diprediksi. Sama halnya dengan investasi. Kami tidak dapat 100% yakin bahwa kami akan mendapatkan pengembalian yang diharapkan karena ada risiko yang tidak dapat kami prediksi. Oleh karena itu, investasi ini harus diteliti dan dianalisa untuk mengetahui seberapa besar persentase resiko yang dapat kita tanggung ketika pasar jatuh.

Ini juga alasan mengapa kita tidak boleh berinvestasi kecuali kita memiliki pengetahuan sebelumnya. Karena kita tidak benar-benar tahu bagaimana menghadapi risiko, kita akhirnya ceroboh dalam mengambil keputusan. Keuntungan berinvestasi saham

Keuntungan Investasi Saham

Sedangkan bentuk laba ekuitas yang tersedia bagi investor terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Capital Gain

Keuntungan pertama per saham  adalah capital gain atau selisih antara harga beli dan harga jual.

Misalnya, Anda membeli  perusahaan seharga Rp7.500/saham dan  menjualnya seharga Rp8.500/saham. Itu berarti Anda mendapat Rp 1.000 per saham atau untung 13,33%.

2. Dividen

Lalu ada dividen. Ini adalah  keuntungan yang Anda terima dari perusahaan sebagai pemegang saham, yang besarnya mengikuti jumlah  saham yang Anda miliki. Misalnya, Perusahaan A membagikan dividen sebesar Rp 215 per saham yang dimiliki  investor.

Maka Anda memiliki 500 saham dari kepemilikan saham itu. Jadi manfaat dividen adalah:

Rp 215 x Rp 500 per saham = Rp 107.500

Tanda-tanda Anda siap berinvestasi saham

Salah satu tanda Anda siap berinvestasi saham adalah Anda sudah memahami  investasi saham dan manfaatnya. Selain itu, ada  tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa Anda siap berinvestasi di saham.

1. Pendapatan lebih besar dari pengeluaran

Jika pengeluaran Anda tidak lebih besar dari pendapatan Anda, ini tandanya Anda siap berinvestasi di saham. Jangan khawatir, investasi saham tidak membutuhkan banyak modal  setiap bulannya. Yang terpenting adalah Anda disiplin dan berkomitmen untuk menambah nilai investasi Anda setiap bulan.

Baca Juga : Investasi Saham Market Dan Rekomendasi

2. Anda tidak memiliki utang konsumen

Jika ingin berinvestasi saham, disarankan agar tidak memiliki banyak utang konsumtif. Hutang konsumtif di sini berarti hutang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan, yaitu. hanya ingin

3. Utang produksi tidak lebih dari 30%

Hutang produktif bisa dimiliki  seseorang jika bisa digunakan untuk menunjang karir. Tapi usahakan untuk membayar kembali tidak lebih dari 30% dari pendapatan Anda sehingga Anda masih bisa menyisihkan uang untuk diinvestasikan.

4. Sisihkan dana darurat

Jumlah dana darurat yang ideal adalah sekitar 3-6 kali pengeluaran bulanan Anda. Dana darurat ini penting jika terjadi sesuatu yang buruk pada Anda, sehingga Anda tetap bisa menyisihkan uang untuk investasi saham. 

Cara investasi saham

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi saham di pasar modal, ada dua cara berinvestasi saham.

Pertama, beli saham di pasar perdana. Artinya, Anda membeli saham perusahaan tertentu pada saat pertama kali ditawarkan  kepada publik/investor. Penawaran umum perdana ini sering disebut penawaran umum perdana (IPO).

 

Kedua, beli saham di pasar sekunder. Dengan cara ini, Anda membeli saham milik investor lain melalui perusahaan sekuritas (broker) yang menjadi anggota Bursa (AB). Perlu diketahui bahwa hanya AB  yang dapat membeli dan menjual saham melalui sistem perdagangan  Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment