Soloensis

Kerukunan di Desa Nglundo, Ngargoyoso

85c784edd1067f30d3acd5992e2353f2

Nama ku Tumini aku tinggal bersama ayah dah ibuku ayahku bekerja sebagai petani dan ibuku seorang ibu rumah tangga.tahun ini usiaku 18 tahun, aku masih pelajar dan duduk di kelas 12 jurusan MIPA di SMA Negeri Kerjo.aku beragama Hindu,aku tinggal di desa plosok desa Nglundo, Ngargoyoso, Karanganyar bisa di bilang desa perbatasan antara kecamatan Jenawi sama kecamatan ngargoyoso.disini aku akan menceritakan toleransi di desaku.

Desa Nglundo ini tidak hanya dihuni oleh umat Islam, tetapi desa ini juga dihuni oleh umat lain seperti akuyang ber agama Hindu. Tidak hanya pluralitas pemeluk agama yang menjadi daya tarik. Di Desa Nglundo, berdiri dua rumah ibadah dari komunitas agama yang berbeda dalam satu lokasi yang tidak berjauhan jaraknya. Masjid Al-Taqwa ,pura Ludha Buana yang berdiri megah dalam satu lokasi yang berhadapan dan berjarak hanya beberapa langkah saja.

Letak rumah ibadah yang berbeda dengan jarak yang dekat menjadi fenomena menarik di mayarakat sekitarku. Lebih menarik lagi, ketika keberadaan dua rumah ibadah tersebut tidak pernah menyebabkan timbulnya konflik di antara para pemeluknya.

ketua RT di desa Nglundo melakukan berbagai hal untuk tetap bisa menjaga keharmonisasi dan toleransi di desaku. Seperti, menunda sikap saling menghormati. Seperti saat ada yang meninggal dunia, masyarakat desa Nglundo akan memberikan santunan, serta hadir dan membantu dalam proses penguburan.

selain itu,tetanggaku yang beragama Islam, di mana setiap malam Jumat Kliwon mengadakan acara hadrah, dengan suara yang keras. Meski begitu, aku tetap tidak merasa terganggu dengan aktivitas tersebut.

Ada tradisi yang membuat kerukunan dalam beragama tetap terjaga, yaitu dengan silaturahmi. Setiap ada hari besar keagamaan, pemeluk agama yang lain datang ke rumah tetangganya yang sedang merayakan hari besar keagamaan untuk mengucapkan selamat dan sebaliknya.

Lebih dari itu, antar pemeluk agama di desaku itu sendiri saling mengingatkan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Misalkan, ada pemeluk Agama Islam yang lupa untuk shalat Jumat dan masih mendapati mereka di kebun, pemeluk agama lain yang mengetahuinya akan mengingatkannya. Begitu juga sebaliknya, dengan pemeluk Hindu. Jika di antara mereka ada yang lupa untuk menjalankan ibadahnya, umat lain yang mengetahuinya akan mengingat kannya.

pada saat bulan ramadhan/puasa juga masyarakat didesaku mengadakan buka puasa bareng di masjid umat muslim juga tidak sungkan mengajak umat Hindu untuk berbuka puasa bersama sama.

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment