Soloensis

Macam Kajian Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual dalam pembelajaran di SD Negeri Sawahan

4

Bahasa, sebagai alat komunikasi utama manusia memegang peran sentral dalam menyampaikan pemikiran, perasaan, dan informasi antarindividu. Sebagai sistem simbolik yang kompleks, bahasa memungkinkan manusia untuk menyusun kata-kata menjadi kalimat yang memiliki makna. Dalam konteks ini, bahasa bukan hanya sekadar serangkaian kata, tetapi juga sebuah sarana untuk berbagi pengalaman, menjalin hubungan, dan membentuk pemahaman bersama. Bahasa tidak hanya mengandung dimensi verbal, tetapi juga nonverbal melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi suara. Dengan kemampuannya yang unik, bahasa menciptakan jembatan komunikasi yang memungkinkan individu untuk berkolaborasi, mengungkapkan ide, dan memahami satu sama lain.

Analisis wacana tekstual dan kontekstual merupakan dua pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam kajian bahasa dan komunikasi. Wacana tekstual menitikberatkan pada aspek internal suatu teks, seperti struktur kalimat, pemilihan kata, dan hubungan antarunsur untuk memahami bagaimana makna diproduksi secara kohesif. Pemahaman terhadap unsur gramatikal, sintaktikal, dan semantikal menjadi fokus dalam analisis wacana tekstual. Sementara itu, wacana kontekstual menempatkan teks dalam kerangka eksternal yang lebih luas, menggali pemahaman makna yang dapat berubah sesuai dengan konteks sosial, budaya, dan historis. Analisis wacana kontekstual mencakup pemahaman norma-norma sosial, implikasi politik, serta dampak konteks terhadap interpretasi makna suatu teks. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, peneliti dapat mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif terhadap cara bahasa digunakan dalam berbagai konteks dan bagaimana makna tersusun dalam suatu teks.

Dalam melaksanakan pembelajaran di SD Negeri Sawahan, tentunyaa menggunakan wacana tekstual dan kontekstual dalam penerapan. Analisis tekstual dalam pembelajaran di kelas sangat mengasah kemahiran siswa dalam meningkatan kemampuan literasinya, sepertihalnya pemahaman siswa terkait kesalahan penggunaan tanda baca dalam sebuah bacaan pada kelas 4. Kemudian untuk pembelajaran yang diterapkan di SD Negeri Sawahan dengan pendekatan kontekstual memiliki artian luas dalam menjabarkannya. Seperti halnya siswa kelas 4 mampu memberikan nilai moral yang terdapat dalam bacaan yang tersedia dalam sebuah bacaan yang ada di perpustakaan.

 

 

 

 

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Nobelrajendra

    Add comment