Soloensis

Konsep Dasar Analisis Wacana: Implementasi Analisis Wacana dalam Kegiatan Kampus Mengajar di SD Negeri Sawahan

1

Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam melakukan komunikasi dengan lawan bicaranya. Bahasa sendiri memiliki beberapa ilmu disiplin/ cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa itu sendiri, diantaranya ada fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, psikolinguistik dan analisis wacana. Kesempatan kali ini akan membahas mengenai ilmu disiplin bahasa terkait analisis wacana dan implementasi analisis wacana dalam pelaksanaan kampus mengajar di SDN Sawahan 2.

Menurut  Stubbs (1983) mengatakan bahwa analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti dan menganalisa bahasa yang digunakan secara alamiah, baik lisan atau tulis, seperti pemakaian bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Analisis wacana sendiri dapat dianalisis baik secara tekstual maupun kontekstual. Tekstual  berasal dari apa yang ditulis, sedangkan kontekstual dari apa yang dilisankan. Kehadiran analisis wacana sangat penting bagi kehidupan, karena dapat menganalisis ungkapan yang disampaikan baik penutur maupun lawan tutur.

Sebagai tenaga pendidik kampus mengajar di SDN Sawahan 2 tentunya mampu memberikan dampak baik bagi siswa, sebab dengan adanya kampus mengajar dapat belajar sambil berdampak. Sebenarnya analisis wacana sudah dilakukan selama 1 minggu berlangsung dari sudut pandang pengajar Kampus Mengajar oleh siswa. Pada pertemuan 1-5 hari siswa sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan anggotabKampus mengajar. Terdapat kajian yang dapat dianalisis dari beberapa kegiatan baik secara lisan ataupun nonlisan.

Wacana yang dilakukan siswa secara tekstual ini berbasis teks. Misalnya pada saat mengajar di kelas 2, siswa diberikan soal yang ada di papan tulis. Pertanyaan atau soal tersebut berisikan pertanyaan perkalian. Sehingga siswa yang dapat menjawab pertanyaan tersebut mampu menjawab pertanyaan tesebut sesuai teks yang ada. Misalnya 5×5 siswa menjawabnya dengan jawaban yang tepat, siswa tersebut menjawab soal tersebut 25. Sehingga jawaban tersebut seudah tepat dengan tekstual yang telah ditulis dipapan tulis

Wacana kontekstual di sini dapat ditemukan, saat mahasiswa kampus mengajar memberikan pertanyaan terkait bacaan yang sudah dibaca oleh siswa kelas 4. Sebelumnya, siswa tersebut diberikan kesempatan membaca buku pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) selama 10 menit. Kemudian siswa tersebut diperintahkan untuk menutup bukunya, selanjutnya memberikan lertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah dibaca, untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan di depan kelas dengan suara lantang. Siswa tersebut menjawab sesuai dengan apa yang dibaca dibuku sebelumnya. oleh karena itu wacana kontekstual sangat penting dalam keberlangsungan pembelajaran.

 

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment