Soloensis

Perbedaan bukan penghalang

IMG-20230406-WA0009
Makrab mahasiswa baru angkatan 19 (Tawangmangu, 11/2019)
  • Halo, namaku Tri Wibowo, aku memiliki adik bernama Srivatun, saat ini dia adalah mahasiswa semester 8 di salah satu universitas swasta di Surakarta. Dengan antusias, dia menceritakan kegiatan yang diikuti saat awal masuk dunia perkuliahan. Ketika memasuki masa orientasi mahasiswa, dia berkenalan dengan banyak teman dari berbagai latar belakang suku, agama dan budaya, dari sinilah dia mulai belajar lebih banyak mengenai perbedaan.
  •  
  • Ketika memasuki semester pertama, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan, kebetulan saat itu adikku memilih bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi atau disingkat BEM FE. Sebagai ajang perkenalan mahasiswa baru, BEM FE mengadakan kegiatan Malam Keakraban, dimana dalam kegiatan itu mereka menginap di salah satu villa di Tawangmangu selama 2 hari 1 malam. Selama kegiatan berlangsung mereka sesama anggota BEM FE saling bermain dan belajar untuk mengakrabkan satu sama lain.
  •  
  • Dalam kegiatan itu mereka semua bersatu tanpa membedakan berdasarkan asal suku maupun agama. Anggota organisasi mereka memiliki beragam latar belakang agama, namun mayoritas beragama islam, Kak Dico sebagai ketua pelaksana bersama dengan tim panitia telah merancang acara kegiatan dengan sangat baik. Menyadari keberagaman agama para anggota, panitia telah menyiapkan acara keagamaan didalamnya, adikku yang beragama islam diberikan waktu untuk melaksanakan ibadah solat 5 waktu dan juga difasilitasi untuk acara pembacaan yasiin bersama setelah waktu solat isya. Kemudian dengan teman-temannya yang beragama kristen dan katolik juga diberikan fasilitas dan waktu untuk melaksanakan ibadah pagi. Dengan begitu, setiap anggota dapat tetap bersama dalam suatu acara dengan tetap menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing.
  •  
  • Kegiatan berjalan dengan lancar dan damai karena antar anggota memiliki sikap toleransi yang tinggi. Perbedaan bukanlah ajang untuk memecahkan persatuan, justru perbedaan ini yang akan membangun pribadi menjadi lebih dewasa dengan menerima segala perbedaan

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment