Soloensis

Pamer Pekerjaan Terselubung Dengan Lanyard Saat Buka Puasa

Contoh Desain Lanyard Tamplate PSD 3

Lanyard Fungsinya untuk menggantung kartu tanda pengenal. Kartu ini diperlukan untuk mengenali seseorang. Di gedung-gedung perkantoran Jakarta, satu gedung bisa berisi ribuan orang. Tidak semua orang boleh masuk gedung, hanya yang berkepentingan saja. Yang berkepentingan itu ditandai dengan kartu pengenal. Zaman dulu satpam gedung akan menahan orang yang tidak pakai lanyard bogor tidak boleh masuk tanpanya. Sekarang banyak gedung yang pakai gate otomatis. Tanpa kartu pengenal otomatis tidak bisa masuk.

Di kantor tempat kita bekerja fungsinya juga sama. Kunci pintu dibuka dengan menempelkan kartu ke sensor, ada juga yang pakai sidik jari. Jadi kartu itu berfungsi sebagai kunci pintu. Sekaligus sebagai pengisi daftar hadir, karena setiap kali kita menempelkan kartu otomatis akan dicatat jam berapa kita tiba dan jam berapa kita pulang.

Di perusahaan besar kartu identitas ini penting, sekali lagi untuk menandai identitas orang. Berbagai urusan administrasi dilakukan dengan kewajiban memunjukkan kartu identitas sebagai validasi bahwa orang tersebut adalah karyawan atau anggota organisasi. Bahkan di luar pun bisa pula berfungsi sama. Ada misalnya bank yang mau meloloskan kredit untuk karyawan perusahaan tertentu hanya dengan menunjukkan kartu identitas karyawan, tanpa perlu surat keterangan bekerja.

Lanyard fungsi awalnya hanya sekadar penggantung kartu, agar tak hilang atau tercecer. Tapi ia mengikat sebuah kartu identitas, yang penting maknanya. Kartu bersama lanyard itu menandakan bahwa seseorang itu anggota suatu organisasi. Bagaimana orang itu memandang organisasinya, menentukan sikapnya terhadap lanyard yang ia pakai.

Saya dulu selalu menyimpan lanyard di tas. Baru saya keluarkan saat hendak turun dari mobil saat tiba di kantor. Ketika tiba kembali di mobil untuk pulang, lanyard langsung saya masukkan ke tas lagi. Tujuannya sederhana, agar tidak lupa di mana menaruhnya. Itu jadi kebiasaan rutin. Artinya, selepas jam kantor selalu saya lepas. 

Yang tidak tetap polanya adalah saat pergi keluar kantor, misalnya saat jam makan siang. Kadang saya simpan di kantong kursi mobil, kadang tetap terpakai. Bagi saya tali lanyard hanya sebatas kartu pengenal saja. 

Ada mungkin orang yang pakai lanyard untuk membanggakan diri atau pamer kepada orang-orang sekitar, bahwa dia bekerja di sebuah perusahaan yang menurut dia bergengsi. Itu sih bukan masalah. Bangga dan pamer boleh saja, kok. 

Cuma, dalam setiap pameran kita, hukumnya sama. Ada yang terkesan, ada yang tidak. 

Bahkan ada yang mencibir. 

“Wow, dia ternyata bekerja di perusahaan X. Keren.”

“Halah, ternyata cuma kerja di perusahaan X.”

Dua jenis komentar itu mungkin didapat, saat kita pamer. Orang  bisa kagum, bisa pula meremehkan. Sama seperti saat kita pamer hal lain, seperti harta, jabatan, relasi, dan sebagainya. Jadi, jangan harap semua orang akan kagum. Soal tali lanyard ini ada saja yang sinis, menganggap pemakainya justru sedang memamerkan statusnya sebagai budak atau jongos di perusahaan tertentu.

Bangga dengan status kita boleh saja. Tapi sering kali hal itu tudak perlu. Terlebih lagi, tidak selalu reaksi orang terhadap hal itu membuat kita senang. Tentu saja kalau menurut orang-orang kebanggaan kita sudah berlebihan, reaksi mereka akan makin tidak menyenangkan.

Bagi saya, yang terbaik adalah kita nikmati status atau pencapaian kita dengan menikmati akibatnya secara diam-diam. Misalnya, dengan menikmati kegiatan membelanjakan uang hasil kerja kita di perusahaan X, beli barang, makan enak, beli rumah atau mobil, jalan-jalan, dan sebagainya.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment