Soloensis

Cara Penggunaan Eco Farming yang Wajib Kamu Ketahui

Eco farming merupakan jenis pupuk dari bahan organik super aktif yang dapat mengembalikan kesuburan tanah. Hal ini karena Eco farming mengandung unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Serta dilengkapi dengan bakteri positif yang dapat berperan sebagai biokatalisator untuk memperbaiki kesuburan tanah. 

Dalam penggunaan Eco farming, harus sesuai dengan prosedur agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Salah sedikit bisa mempengaruhi efisiensi dari penggunaan pupuk ini. Oleh karena itulah, disini saya akan menguraikan cara penggunaan Eco Farming yang dilansir dari situs www.ecofarming.support. Simak artikel ini sampai selesai ya!

Cara Penggunaan Eco Farming

Berikut 3 tahap cara menggunakan Eco Farming:

1. Proses Pelarutan

Untuk proses pelarutan, hal pertama yang dilakukan yaitu melarutkan Eco Farming pada pelarut dengan rasio 1 tube: 1 liter pelarut. Pelarut yang digunakan bisa berupa air tetes tebu, air kelapa dan air hujan.  

Diaduk hingga merata, Kemudian diamkan selama 15 menit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Semakin lama semakin baik dengan tetap melakukan penambahan nutrisi mikroorganisme baik.

2. Proses Pengenceran

Untuk proses Pengenceran, hasil dari proses pelarutan tadi diencerkan. Dimana dosis aplikasi untuk lahan dan tanaman yaitu 15-20 liter ditambahkan air sesuai dengan kapasitas dari tangki semprot yang digunakan.

3. Proses Pengaplikasian

Untuk pengaplikasian Eco Farming sendiri dilakukan dengan metode penyemprotan atau penyiraman Eco Farming yang sudah diencerkan sebelumnya. 

Waktu penyemprotan sendiri juga harus diperhatikan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dimana waktu penyemprotan yaitu pada pukul 07.00-10.00 pada bagian daun tanaman. 

Larangan Saat Penyemprotan

Dalam proses pengaplikasian pupuk pada bagian daun tanaman, ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan yaitu pertama, penyemprotan pada saat tunas telah muncul.

Penyemprotan sebaiknya dihentikan saat tunas telah muncul. Mengapa demikian? 

Hal ini karena tunas muda biasanya akan lebih sensitif terhadap pupuk. Jadi, jika diberikan dosis lebih sedikit maka akan berpengaruh fatal terhadap pertumbuhan dan kualitas tanaman.

Kedua, penyemprotan saat bunga mekar. Dimana saat bunga mekar sebaiknya penyemprotan dihentikan terlebih dahulu. Hal ini karena penyemprotan bisa saja menyebabkan bunga yang akan menjadi bakal buat akan rontok.

Ketiga, penyemprotan pada daun yang baru dipindahkan. Tanaman yang baru dipindahkan kelapangan sebaiknya tidak disemprot pupuk terlebih dahulu. Hal ini karena biasanya tanaman tersebut masih muda dan lemah. Jadi jika dilakukan penyemprotan kemungkinan besar akan membahayakan tanaman tersebut.

Sudah Tahu Cara Penggunaan Eco Farming?

Nah, setelah mengetahui cara penggunaan Eco Farming tersebut. Kamu tinggal langsung menerapkannya sendiri ya. Selamat mencoba!

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Nando Rifky

    Playmaker

    View all posts

    Add comment