Soloensis

Tetap bertetangga Walau berbeda Suku

multiracial-group-people-background_23-2148209439
Gambar: Freepik

      Di Indonesia, terdapat keragaman suku, agama, ras, dan budaya yang kaya. Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda-beda, masyarakat Indonesia telah lama menjunjung tinggi nilai toleransi. Contohnya adalah perayaan Hari Raya Idul Fitri, Natal, Waisak, dan perayaan agama lainnya yang sering dihadiri dan dirayakan bersama oleh berbagai kelompok agama. Bahkan, dalam lingkungan sehari-hari, masyarakat Indonesia saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kepercayaan, adat istiadat, dan kebiasaan budaya. Hal ini tercermin dalam semangat gotong royong dan kebersamaan yang masih dijaga dengan baik di berbagai daerah, di mana masyarakat saling membantu satu sama lain tanpa memandang perbedaan identitas atau latar belakang budaya. Kesatuan dalam keragaman menjadi salah satu kekuatan utama Indonesia sebagai bangsa yang menjadikan toleransi sebagai pondasi dalam kehidupan bermasyarakat.

     Namaku Helmi, lengkapnya Helmi Yassin.

     Aku tinggal di desa bernama Kalioso yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah. Desaku ini daerah transmigrasi dahulu kata ayah. Oleh sebab itu, penduduk di desaku beragam latar belakangnya. Contohnya saja Pak Jaka, ia tetangga belakang rumahku, asalnya dari Bandung dan termasuk ke dalam Suku Sunda. Adapun Pak Budi, rumahnya persis di depan rumahku, asalnya dari Bali tapi ia berasal dari Suku Sasak. Kami sendiri berasal dari Jawa dan identitas suku kami adalah Suku Jawa . Walau masyarakat di desaku berbeda-beda asal daerah dan suku bangsanya, namun kami bisa hidup berdampingan dalam keadaan rukun dan harmonis. Bahkan bisa dibilang keakraban kami selayaknya kedekatan saudara atau kerabat.

    Karena adanya perbedaan menambah keragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Jadi kita harus menumbuhkan rasa saling menghargai dan toleransi yang tinggi disetiap masing-masing individu untuk selalu menjaga perbedaan.

 

Nama Helmi Yassin

Sekolah: SMAN Gondangrejo

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment