Soloensis

Keberagaman Sebuah Keluarga

happy-family-home-with-flat-design_23-2147927533
Gambar: Freepik

      Keluarga Bambang adalah sebuah keluarga yang terdiri dari berbagai latar belakang suku. Ayah Bambang berasal dari suku Melayu, Ibu Aminah adalah seorang Jawa, dan nenek mereka berasal dari suku Jawa. Meskipun berbeda suku, mereka hidup dalam keharmonisan yang luar biasa.

     Pertemuan Ayah Bambang dan Ibu Aminah bermula saat keduanya bertemu di sebuah taman di daerah Bandung. Ayah Bambang, yang saat itu masih bujangan dan sedang mendaftar pekerjaan di daerah Bandung, terpesona dengan kecantikan dan kepribadian Ibu Aminah yang anggun, cerdas, dan baik. Perlahan, setelah mereka berkenalan lebih dekat lagi rasa suka itu tumbuh menjadi cinta, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.

     Pernikahan beda suku ini awalnya mendapat tantangan dari keluarga kedua belah pihak. Namun, Ayah Bambang dan Ibu Aminah berhasil meyakinkan keluarga mereka bahwa cinta mereka yang sangat tulus dan murni. Akhirnya, keluarga kedua belah pihak pun merestui pernikahan mereka.

     Setelah menikah, Ayah Bambang, Ibu Aminah memutuskan untuk tinggal bersama sesuai tugas yang di tempati oleh Ayah Bambang walaupun berpindah-pindah. Mereka membangun sebuah keluarga yang harmonis dan cemara tanpa adanya perpisahan hingga saat ini, dengan dua orang anak di keluarga mereka yang tumbuh dalam keberagaman budaya.

     Anak pertama mereka, Rahman, tumbuh menjadi laki-laki yang cerdas, berbakat, dan sangat gagah berani. Ia mewarisi kecerdasan Ibu Aminah, ketekunan dan ke gagahan Ayah Bambang, dan keberanian dari seorang nenek dari Jawa. Rahman mahir berbahasa Jawa, Indonesia, dan Makasar, serta menguasai beberapa kesenian tradisional dari suku Makasar karena Rahman berasal dari suku Makasar.

     Anak kedua, Susanti, adalah wanita yang ramah, penuh semangat, anggun, dan sangat cerdas. Ia mewarisi ketangguhan seorang Ayah Bambang, keramahan seorang Ibu Aminah, dan keceriaan nenek Jawa. Susanti juga aktif dalam kegiatan kebudayaan, dan dia sangat suka dalam hal fisik, dia adalah seorang yang sangat suka dalam melatih fisiknya sendiri, dan dia juga sering tampil dalam perlombaan yang dia sudah mahir menguasai karena dia di ajarkan oleh Ayahnya untuk menjadi wanita yang kuat.

     Setiap hari, keluarga Pak Bambang selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dan berbagi cerita dengan keluarganyaSaat perayaan hari besar, keluarga Hartono selalu mengadakan acara bersama. Mereka berbincang-bincang, bercerita bersama dan memasak makanan khas dari daerah mereka masing-masing, serta mengajarkan tradisi dan nilai-nilai budaya kepada anak-anak mereka. Acara ini menjadi ajang untuk memperkenalkan keberagaman budaya kepada kerabat dan teman-teman mereka.

    Keluarga Hartono menjadi contoh nyata bagaimana perbedaan suku dapat hidup berdampingan dalam harmoni. Mereka membuktikan bahwa di dalam sebuah keluarga walaupun ada perbedaan tetap harus harmonis dan tidak boleh menjadikan menjadi alasan untuk terpecah belah.

     Konflik yang keluarga mereka alami adalah suka ada masalah yang dimana salah satu dari keluarga mereka suka membeda-bedakan antara makanan, budaya, dan perbedaan fisik yang biasanya ada di daerah mereka masing-masing. Apapun dan di manapun perbedaan itu pasti ada, dan kita sebagai manusia harus bisa menghargai sebuah perbedaan tanpa harus membandingkan satu sama lain.

Hargai sebuah perbedaan karena kita semua adalah keluarga

 

Identitas penulis :

Nama     : Siva Ayu Wulandari

Sekolah : SMA Negeri Gondangrejo

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment