Soloensis

Dibalik SD Tadinya Mesra

transisi-648947324addee413e1bf694
Keberagaman

       Dibalik SD Tadinya Mesra

“Ada sekolah yang sangat unik yang berasal dari Jakarta bernama SD Tadinya Mesra. Di sekolah ini, Siswa dan Siswi datang dari berbagai latar belakang, budaya, dan agama yang berbeda. Ada yang berkulit putih, ada juga yang berkulit hitam, dan ada juga yang berkulit coklat. Ada yang beragama Islam, ada juga yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan lainnya. Mereka semua belajar bersama dalam satu kelas yang sama.

 

Disuatu saat pak guru memberi tugas  

Pak guru”baik anak anak sekarang pak guru akan memberikan tugas untuk mencari tau dimana temanmu tinggal dan apa makan kesukaan nya??

Siswa Siswi” Baik Pak”

Kemudian setelah mendengar tugas yang di berikan pak guru tersebut Siswa Siswi mulai mencari tau di mana teman temannya tinggal dan apa makanan kesukaannya

Siti” Andi kamu berasal dari daerah mana?” Tanya siti

Andi” Aku berasal dari Jakarta siti”

Siti” Terus kalau makanan kesukaan mu apa Andi?” Tanya siti

Andi” Emm kalau makanan kesukaan ku ada banyak Siti, ada Nasi goreng, Pempek, bakso, dan lain-lain “

Andi” Kalau siti asal nya dari daerah mana? “Tanya Andi

Siti” Kalau aku asalnya dari daerah Palembang Andi”

Andi” Wiss kamu berasal dari daerah Palembang ya, waa pasti makanan kesukaan mu pempek?”

Siti” Sok tau kamu, makanan kesukaan itu, seblak hehe apalagi yang pedes ahh itu yang paling aku suka” . 

Dan murid murid tersebut mulai sibuk mengerjakan tugas yang di berikan oleh pak guru. 

 

Kepala sekolahnya, Pak Riyo, sangat percaya pada pentingnya keberagaman. Ia selalu mengajarkan kepada para siswa bahwa setiap orang adalah unik dan memiliki kelebihan masing-masing. Pak Riyo selalu menekankan bahwa perbedaan bukanlah hal yang harus memisahkan kita, melainkan hal yang harus kita rayakan bersama.

 

Di SD Tadinya Mesra, ada berbagai kegiatan yang dilakukan untuk merayakan keberagaman ini. Ada hari-hari khusus di mana Siswa dan Siswi diberi kesempatan untuk memperkenalkan budaya dan agama mereka kepada teman-teman sekelasnya. 

 

Ada acara-acara khusus seperti festival makanan tradisional, di mana setiap Siswa dan Siswi membawa makanan khas dari daerah asal mereka. Acara khusus kedua adalah memakai pakaian kebaya atau pakaian tradisional asal daerah meraka untuk memeriahkan hari Kartini tiba pada tanggal 21 April. Dan masih banyak hari-hari khusus untuk lebih mengenalkan identitas bangsa kepada siswa siswi SD Tadinya Mesra.

 

Tanpa kita sadari hari Festival Makanan Tradisional pun tiba. Setiap wali kelas membirikan informasi untuk membawa maknan tradisional untuk merayakan festival makanan.

 “selamat siang anak-anak untuk

kegiatan festival makanan tradisional besok membawa makanan daerah untuk di makan bersama sama” 

 

Ke esokan harinya 

Siti “Andi dan Lani kalian membawa makanan apa ?” Tanya siti dengan gembira dan penasaran

Andi “Aku membawa gado-gado yang berasal dari Jakarta Siti” 

Lani “Aku membawa gudeg yang ebrasal dari Yogyakarta Siti”

Dan siswa siswi SD Tadinya Mestra lainnya pun membawa makanan tradisional yang berasal dari banyak daerah di Indonesia 

 

 

Mungkin bagi orang lain, sekolah ini tampak seperti sekolah yang biasa saja. Tapi bagi para siswa dan Guru di Sekolah Tadinya Mesra adalah tempat di mana mereka belajar untuk menghargai dan merayakan perbedaan. Mereka belajar bahwa keberagaman bukanlah hal yang harus ditakuti, melainkan hal yang harus dihargai dan dirayakan.

 

Dan meski mereka berbeda-beda, mereka tetap bisa bersatu, saling menghargai, dan belajar bersama. Mereka belajar bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan bahwa dengan bersatu, mereka bisa mencapai banyak hal. Dan itulah yang membuat Sekolah Tadinya Mesra menjadi sekolah yang sangat spesial sehingga murid sekolah Tadinya Mesra menjadi bahagia karena bisa belajar di sekolah tersebut.”

Selesai. 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Ignasius Adikva B Dikva

    Add comment