Soloensis

Berbeda tak menjadi halangan

flat-design-youth-day-concept_23-2148595630
Gambar:Freepik

     Cerita ini dimulai dimana aku seorang gadis beragama Islam , berteman dengan seorang gadis beragama Kristen, yaitu Susana. Aku dan Susana sudah berteman baik sejak kelas 7 SMP. Perbedaan agama bukan lah halangan untuk kami berteman baik. Akan ku cerita kan sedikit mengenai pertemanan kami.Bel Istirahat berbunyi, aku bergegas membereskan buku dan alat tulis ku lalu menghampiri Susana untuk mengajaknya jajan ke kantin. ” naa ayo ke kantin” ajak ku dengan semangat.” Oke ra ” jawab Susana dengan senyum lebar.Kami berjalan beriringan menuju kantin sembari bercerita banyak hal dan saling berbagi pengalaman. Awalnya kami tidak lah terlalu dekat , kami dekat setelah sekolah tidak menerapkan pembelajaran yang dibuat bersesi.

     Setelah sampai di kantin kami pun mulai berkeliling mencari makanan yang kami inginkan , terkadang selera kami sama dalam memilih makanan, namun ada kalanya kami mempunyai perbedaan dalam selera makanan.

     Aku cukup terkesan dengan sikap ramah yang di miliki Susana , dia sangat mudah bergaul dengan orang disekitarnya. Dia sangat percaya diri dalam melakukan segala hal, dia selalu memberi kan ku semangat dan kata-kata penenang di kala aku tengah panik. Aku dan Susana sering membicarakan berbagai topik yang random.

    Pernah suatu ketika kami berdebat karena memiliki perbedaan pendapat. Saat itu tugas praktik pelajaran IPA mengharuskan kami membuat makanan yang di fermentasi, aku menyarankan untuk membuat tape seperti teman-teman kebanyakan karena lebih praktis, namun Susana tidak setuju akan hal itu,  dia menyarankan untuk membuat donat supaya terlihat berbeda dari teman-teman yang lain. Kami sempat berdebat cukup lama.

    Untung nya, kami akhirnya menemukan solusi dari permasalahan itu, kami memutuskan untuk membuat donat karena hampir semua kelompok di kelas kami membuat tape. Kami membuat donat supaya terlihat berbeda dan untuk nilai tambah kelompok kami. Saat mempresentasikan cara pengolahan donat, karna aku yang terlalu gugup aku jadi lupa dengan apa yang ingin ku ucapkan. Untungnya ada Susana yang membantu ku untuk menjelaskan nya. Terkadang Susana suka bercerita mengenai kegiatan yang dia lakukan di gereja nya, juga sering memberitahu ku ayat-ayat alkitab nya yang mempunyai makna bagus, begitu juga aku yang juga sering memberitahukan nya mengenai ayat Al-Qur’an yang mempunyai makna indah. Meskipun kami mempunyai perbedaan agama namun hal itu bukan lah halangan bagi kami untuk berteman , justru karna hal ini pertemanan kami makin erat. Kami juga suka membahas mengenai film dan musik kesukaan kami, juga membahas mengenai k-pop , aku dan Susana menyukai K-pop dan karena itulah kami mudah akrab juga hal itu menyebabkan kami tidak kebingungan untuk memulai pembicaraan satu sama lain .

     Pernah saat pelajaran  bahasa jawa, saat itu para murid di suruh maju untuk menembang,  awalnya aku berani maju dan mulai membaca, namun tiba-tiba seorang teman sekelas ku bernama Deo, dia maju padahal gilirannya adalah setelah aku menyelesaikan menembang ku , tiba-tiba teman sekelas ku bersorak meneriakki ku , yang membuat ku kesal mereka justru mengejek ku dan membuat ku sakit hati karna perkataan mereka. Guru yang di sana pun tidak tegas untuk menegur mereka.

     Untung nya ada Susana yang menghiburku saat itu, jika tidak mungkin aku akan marah-marah dengan mereka. Aku cukup sebal dengan teman-teman sekelas ku karena mereka suka sekali mengejek ku dan mereka selalu mengganggu ku padahal aku tak mengganggu mereka. Jika mereka hanya bercanda aku memakluminya namun terkadang mereka sangat keterlaluan. Setelah lulus SMP , persahabatan kami tetap kuat. Kami memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah yang berbeda, namun kami berusaha menjaga hubungan persahabatan kami. Suatu ketika aku mendengar Susana mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit , aku sangat sedih karena tidak bisa menjenguknya.

     Setelah dia akhirnya pulang ke rumahnya aku bergegas untuk menjenguk nya. Susana ber cerita mengenai kecelakaan yang menimpanya, sehingga dia tidak bisa mengikuti Masa pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolahnya. Aku hanya bisa menghiburnya dengan kata-kata. Aku juga menceritakan pengalaman ku saat memasuki masa SMA, dimana aku harus beradaptasi. Kami, tetap saling berkomunikasi lewat handphone, karena banyaknya kesibukan di SMA aku dan Susana sudah jarang bertemu, tapi kami tetap mengusahakan untuk saling bertukar kabar lewat handphone.

    Kesimpulannya, meski pun kami berbeda agama, namun itu bukanlah halangan bagi kami untuk berteman. Terkadang perbedaan pendapat sering terjadi dan kita harus menanggapi nya dengan bijak.

 

Nama: Fransisca maia Azzahra

Asal Sekolah: SMA Negeri Gondangrejo

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment