Soloensis

Aku Bukan Cina, Aku Jawa! Yang Bener Aja

confident-people-collection-concept_23-2148405534
Gambar: Freepik

     2018, Peristiwa ini terjadi di suatu Sekolah Dasar di daerah Serengan, Kota Surakarta yang menimpa pada siswa ber inisial DP, Murid DP ini sebenarnya adalah Siswa dengan ras Jawa namun memiliki tampang dengan berkulit putih dan mata sipit sehingga teman teman DP merasa bahwa DP bukanlah seseorang dengan ras Jawa.

     Namun sebenarnya pada awal masuk sekolah tidak terjadi apa apa hingga pada kelas 5 SD, teman DP sering memanggil dirinya dengan sebutan ‘cina’. DP merasa kaget mengapa dirinya dipanggil seperti itu, dirinya sendiri merasa bukan seorang ‘cina’ lagipula kedua orang tuanya pun orang jawa. Terkadang teman-teman DP berkata “DP kamu cina ya pasti, soalnya kulitmu putih sekali, mata mu pun terlihat sipit” DP saat itu bingung, karena dirinya yang jarang keluar rumah membuat kulitnya terkesan putih. Hingga kelas 6 SD pun teman-teman DP masih memanggilnya cina, seperti “lha kamu orang cina kok” “aaa cina sipit kenapa sih” “haii cina”

     Pada awalnya pun DP merasa baik baik saja dengan panggilan itu asalkan tidak berlebihan, namun dia sendiri merasa tidak enak dipanggil seperti itu. Peristiwa ini berlanjut hingga DP menduduki bangku kelas VII SMP, dengan pada kondisi itu yang mengharuskannya untuk PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) teman-teman DP pada awalnya saling tidak mengetahui seperti apa DP. Namun dengan seiring berjalannya waktu, COVID-19 mereda hingga mengharuskan DP untuk masuk sekolah, dengan pengalaman seperti waktu di bangku SD, DP merasa khawatir apa yang akan terjadi di kelas nantinya.

     Pada awalnya DP merasa tidak bisa mengajak berbicara kepada teman yang lain karena dia sendiri adalah orang yang introvert, meski dia sangat excited untuk mengajak orang lain berbicara. Teman-teman nya pun tidak ada yang mengajaknya berbicara, sehingga kala itu mengharuskan DP untuk duduk di meja nya sendiri. Hari-hari berikutnya DP bisa berteman dengan yang lain, dan belum ada yang memanggilnya dengan sebutan ‘cina’ yang membuatnya merasa aman. Tetapi dugaan DP salah, ternyata di semester genap kelas VIII ada yang bertanya sebenarnya apa ras dari DP ini. “kamu cina tho?” temannya bertanya, “ngga kok aku orang jawa yo” DP menjawab, “lha perawakanmu seperti orang cina, putih banget juga sipit kok” “ngga yoo aku orang jawa, lha wong orang tua ku jawa semua gaada cina cina ne”  DP membantah berulang kali namun temannya tetap bertanya dengan pertanyaan yang sama

      Hal itu pun berulang terus hingga kelas IX, selain panggilan cina DP juga kerap dipanggil ‘koh’ (singkatan Engkoh yang berarti bapak atau panggilan untuk laki-laki yang lebih tua), panggilan-panggilan ini kerap mengganggu pikiran DP meski dia terlihat baik baik saja saat dipanggil seperti itu. Bahkan pertanyaan-pertanyaan mengenai etnis apa DP ini masih terus terjadi di kelas IX.

     Tetapi, pada saat DP menduduki kelas X SMA, panggilan-panggilan seperti cina, koh, dll sudah menghilang. Di lingkungan barunya DP merasa aman dan nyaman karena teman-teman barunya tidak ada yang memanggilnya seperti itu.

 

Nama: Xone Farrel

Sekolah: SMAN 8 Surakarta

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute

    Add comment