Soloensis

Masa Sebelum Diduduki Oleh Penjajah Belanda Sejarah Kota Malang

images (15)

Tahukah anda mengenai Sejarah Kota Malang? Kota Malang adalah daerah otonom dan kota besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Sebagai kota besar, Malang tidak lepas dari permasalahan sosial dan lingkungan yang kualitasnya semakin buruk. 

Kota yang dulunya dianggap memiliki tata kota terbaik di antara kota Hindia Belanda ini, kini banyak dikeluhkan warganya, seperti kemacetan dan kekacauan, suhu udara yang mulai panas, sampah yang berserakan atau macet. Untuk merelokasi pedagang kaki lima yang memenuhi alun-alun kota. 

Namun terlepas dari berbagai permasalahan tata kota, pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri. Dari segi geografis, Malang diuntungkan oleh keindahan alam di sekitarnya seperti Kota Batu pada tahun 2000 menjadi kotamadya dengan agrowisatanya, pemandian Cangar, Taman Jawa Timur, Museum Angkut, Selecta, Songgoriti atau peninggalan situs kuno oleh Kerajaan Singosari. 

Jaraknya dari kota yang tidak jauh membuat para pelancong memanfaatkan kota ini sebagai tempat singgah dan berbelanja. Perdagangan ini mampu mengubah konsep wisata Kota Malang dari kota resor menjadi kota wisata belanja.

Sejarah Kota Malang

Kota Malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintahan kolonial Belanda, terutama ketika jalur kereta api mulai beroperasi pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat terutama akan ruang untuk melakukan berbagai aktivitas. 

Akibatnya terjadi perubahan penggunaan lahan, munculnya kawasan terbangun yang tidak terkendali. Penggunaan lahan mengalami perubahan yang sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi pemukiman dan industri. 

Bentuk dan tata ruang Kota Malang, konstruksi utama yang membentuk struktur sosial di dalamnya, merupakan cerminan dari perencanaan dan koordinasi yang dilakukan oleh elite kota. Perencanaan kota yang mempunyai sejumlah makna budaya tentunya akan ditetapkan sesuai dengan tujuannya, ke arah mana dan seperti apa kota tersebut serta bagaimana gambaran kota tersebut. 

Untuk memperkuat dan mencapai citra yang telah menjadi kesepakatan sejarah, disediakan sarana prasarana dan suprastruktur. Makna sosial dan definisi Kota Malang tentunya akan menambah dinamika dan pergerakan yang ada di Kota Malang. 

Namun perlu disadari juga bahwa selain memberikan dampak positif baik secara sosial, ekonomi, dan politik, hal ini juga akan menimbulkan permasalahan sosial politik tersendiri bagi masyarakat Kota Malang. Menjadi acuan perjuangan mereka, Kota Malang terbentuk pada masa Hindia Belanda. Sehingga saat ini Kota Malang mempunyai image sebagai pusat kota dengan pendidikan dan pariwisata yang luas.

Masa Sebelum Diduduki Oleh Penjajah Belanda

Sebelum pembangunan dimulai, Malang merupakan kawasan pegunungan liar yang masih jarang penduduknya. Namun, sebagian masyarakat yang tidak menyukai VOC dan Mataram melarikan diri dan menetap di kawasan ini. 

Nama Malang dikenal sejak tahun 1710 yang artinya melintang. Kerajaan Mataram sendiri tidak pernah mampu menguasai wilayah ini karena banyaknya pertentangan dan kerajaan semakin lemah akibat perpecahan.

Banyak seorang pemberontak sembunyi di kota malang yang akhirnya membuat VOC geram. Akhirnya dengan gabungan kekuatan VOC dan sekutunya mereka menyerang Malang. Sejak tahun 1716, VOC kemudian menguasai Belanda dan kemudian mendirikan benteng di kawasan yang sekarang menjadi Rumah Sakit Celaket atau Rumah Sakit Saiful Anwar.

Tata Kota Malang Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda

Kota Malang secara geografis terletak di lokasi yang nyaman dikelilingi pegunungan. Hal ini menjadikan kota ini cocok sebagai kota hunian dan istirahat yang nyaman dan teduh. Kemudian, sejak undang-undang tersebut mendorong berkembangnya dan masuknya modal swasta asing, Malang semakin berkembang menjadi kota pusat perkebunan.

Kota-kota kolonial di Jawa mempunyai ciri khas berupa alun-alun sebagai pusatnya. Oleh karena itu, terdapat bangunan-bangunan penting di sekitar alun-alun, seperti kantor Asisten Residen, Kantor Bupati, Penjara, serta Masjid dan Gereja.

Kawasan permukiman juga diatur oleh pemerintah kolonial. Permukiman orang-orang Eropa berada di wilayah barat daya alun-alun, yaitu di sekitar Taloon, Tonga, Sawahan dan sekitarnya, serta di sekitar Kayoetangan, Oro-Oro Dowo, Tjelaket, Klodjenlor dan Rampal. 

Permukiman Tionghoa berada di sebelah tenggara alun-alun (sekitar Pasar Besar). Permukiman Arab berada di sekitar belakang Masjid Jami’ alun-alun dan masyarakat adat menempati desa Kebalen, Pengunggungan, Djodipan, Talon dan Klodjenlor. Sedangkan kawasan militer berada di kawasan Rampal.

Bangunan Tua Yang Masih Tersisa

Bangunan tua dan bersejarah di Kota Malang ini ada yang mengalami perubahan, namun masih ada beberapa yang masih utuh dan berfungsi hingga saat ini. LP Lowokwaru misalnya mengalami tiga masa, yaitu masa penjajahan Belanda, Jepang, hingga akhirnya Kemerdekaan Indonesia. 

Penjara yang dibangun pada tahun 1921 ini dibakar oleh pejuang Malang hingga hanya tersisa temboknya saja. Ternyata Rumah Sakit Lavalette juga merupakan peninggalan Belanda lho. Rumah sakit ini didirikan oleh G. Ghr. Renardel De Lavalette yang setia pada pelayanan kesehatan masyarakat. 

$elain itu juga terdapat gedung yang kini menjadi sekolah Corjesu yang dibangun pada tahun 1900. Awalnya gedung tersebut digunakan sebagai sekolah pendidikan guru bernama SPG Santo Agustinus.

Demikian penjelasan dari saya tentang Masa Sebelum Diduduki Oleh Penjajah Belanda Sejarah Kota Malang seperti yang dilansir agen toto macau, terimakasih.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment