Soloensis

Stereotip SMK dan SMA

IMG_20240331_002701

Stereotip merupakan sekumpulan informasi baik positif maupun negatif yang dipercaya individu terkait karakteristik individu lain berdasarkan kelompoknya. Sedangkan prasangka adalah keyakinan negatif terhadap karakteristik individu lain dalam suatu kelompok berdasarkan kelompoknya (Baron & Branscombe, 2018). Stereotip dan prasangka banyak digunakan oleh manusia untuk cognitive misers atau menyelesaikan masalah dengan cepat, sehingga dapat mengurangi beban pikiran dan dapat menggunakan pikirannya untuk hal yang lain (Baron & Branscombe, 2018).

Selama ini stereotip terhadap anak SMK selalu menafsirkan bahwa mereka adalah seorang pelajar yang berkecimpung dengan dunia teknis, sedikit di akademis, tidak mengejar ijazah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Akan tetapi dididik untuk memiliki kemampuan standar industri. Mereka dicetak agar siap untuk mengawali sebuah pekerjaan, baik berwirausaha ataupun bekerja di dunia industri (DU/DI). 

Banyak yang mencibir kalau anak SMK itu sekolah menengah ke bawah, paling lulus sekolah hanya kerja di pabrik, itupun kalau diterima. Bahkan yang paling parah paling juga tidak akan lulus sekolah karna “hamidun” (hamil duluan). Apalagi saya yang masuk di jurusan Kecantikan. Itu cibirannya mantabbb bangettt, anak Kecantikan itu selalu dibanding bandingkan dengan jurusan lain, kalau masuk di Kecantikan pasti akan dicap sebagai anak yang sok cantik, pakai make up, nail art, warnain rambut, ganjen lah, centil lah, pokok nya yang jelek-jelek. Tapi sebenarnya tidak, buktinya saya fine saja masuk di SMK, tidak ada masalah. Akan tetapi masih sangat banyak pada pandangan masyarakat yang belum bisa memahami akan hal tersebut.

Kebanyakan masyarakat berpandangan bahwa jika masuk ke SMK itu sulit untuk kuliah, karena kebanyakan yang diajarkan adalah praktik, sehingga saat SNMPTN/SBM harus belajar ekstra karna hal-hal yang diujikan banyak yang di luar materi mereka sehari-hari, masyarakat takut jika mereka gagal bersaing dengan SMA yang waktu belajarnya memang full dengan materi SNM/SBM. Tapi kenyataannya juga banyak siswa yang kuliah dari lulusan SMK. 

Dan sebaliknya masyarakat banyak yang berpandangan bahwa jika memasukkan anaknya ke SMA maka akan lebih mudah untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dari pada masuk di SMK. Seperti pandangan tetangga saya, ketika pendaftaran PPDB saya ditanya oleh tetangga saya.

“Dinn, mau ngelanjutin di mana sekolahnya? pasti SMA yahh?”

“Engga kok Mb saya mau melanjutkan di SMK.” Jawab saya.

 “Loh apa engga mau kuliah to kamu, Din?” 

“Mb bukannya kalau mau kuliah itu engga harus dari lulusan SMA yah?” 

“Yaaa, tapi kannn kalau nerusin di SMA lebih banyak peluang buat bisa kuliahnya, soalnya disana lebih banyak di ajarkan teori dari pada praktiknya”.

“Iya Mb saya tahu kok kalau hal itu, akan tetapi tidak menjadikan masalah, tidak menjadikan penghalang bagi siswa yang lulusan SMK untuk melanjutkan kuliah, buktinya saja banyak alumni SMK 3 yang kuliah, membuka butik, menjadi seorang MUA, kerja di Jepang, ada juga murid dari sana yang sudah menjadi guru disana, dan Ibu Bupati Klaten, Ibu Sri Mulyani dapat membuktikan bahwa lulusan SMK 3 Klaten bisa kuliah.”

Pada 1991 sampai 1994, Ibu Sri Mulyani menempuh pendidikan di Sekolah Kepribadian Center. Setelah itu beliau melanjutkan sekolah di SMK Negeri 3 Klaten pada tahun 1994 – 1997, Ibu Sri Mulyani melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten. Beliau membuktikan bahwa lulusan SMK tidak menjadikan penghalang untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Memang kebanyakan yang melanjutkan kuliah adalah lulusan SMA, karena mereka dibidik untuk melanjutkan kuliah. Tapi dari semua pendapat masyarakat tadi, kita juga harus memahami jikalau SMK dan SMA itu memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. 

Kelebihan SMK: 

Menguasai Keahlian Jurusan,

Lebih Mengutamakan Pelajaran Praktik,

Merasakan Praktik Kerja di Dudi secara langsung,

Siap Bekerja Setelah lulus SMK, dan 

Lebih Mudah Membuka Peluang Usaha. 

     Kelebihan SMA: 

Materi yang diberikan lebih luas,

Belajar lebih disiplin,

Potensi penerimaan PTN lebih tinggi, 

Memiliki peluang lintas jurusan, dan 

Potensi pengembangan akademik lebih unggul.  

Nah dari kelebihan dari masing-masing sekolah di atas, saya yang sekolah di SMK ingin memotivasi masyarakat semua, bahwa lulusan SMK itu juga bisa kuliah. Saya harus menunjukkan kalau SMK itu bisa dan SMK itu hebat. Saya juga berharap kalau masyarakat bisa menyadari bahwa di setiap sekolah pasti memiliki keunikannya masing-masing. Masyarakat harus saling menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap perbedaan yang ada, serta dapat menanamkan rasa toleransi sejak dini. Berbeda pendapat itu wajar, yang tidak wajar itu jika tidak menghargai perbedaan tersebut. Mari kita saling menghargai.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Dinda Ramadhani Asri Mumpuni Dinda Ramadhani Asri Mumpuni

    Add comment