Soloensis

Menghargai Warisan Leluhur melalui Tradisi Sebaran Apem

34d97797ac8e70042f4f68bd1e966ffb

Tradisi sebar apem merupakan tradisi yang sudah lama dilestarikan oleh masyarakat Jatinom, Klaten dan sekitarnya konon tradisi ini sudah dilestarikan sejak tahun 1589 Masehi atau 1511 Saka. Awal mula tercipta tradisi sebar apem ini karena terjadi sebuah peristiwa yang dialami oleh sosok ulama besar di daerah Klaten yang berperan sebagai seorang tokoh penyebar Agama Islam,  beliau adalah Ki Ageng Gribig.

Awal mula terciptanya tradisi sebar apem atau biasa disebut tradisi  yaqowiyyu  bermula pada saat Ki Ageng Gribig pulang setelah menunaikan ibadah haji ditanah suci. Ki Ageng Gribig pulang ke tanah air dengan membawa oleh oleh berupa kue apem.  Dinamakan kue apem sebab apem diambil dari Bahasa Arab Affum yang memiliki arti maaf. Tujuannya beliau akan membagikan kue apem tersebut kepada sanak saudara, para tetangga, dan juga kepada beberapa murid beliau. 

Namun sayangnya, buah tangan yang dibawa oleh Ki Ageng Gribig itu tidak cukup untuk dibagikan kepada semua orang sehingga kemudian beliau menyuruh keluarganya untuk bersama sama membuat kue apem yang tujuannya nanti akan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Bermula sejak saat itu Ki Ageng Gribig mulai mengamanatkan kepada seluruh masyarakat Jatinom dan sekitarnya untuk memasak sesuatu sebagai bentuk sedekah, rasa syukur dan juga sebagai bentuk permintaan maaf,  yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar dan juga kepada masyarakat yang kurang mampu. 

Bermula dari amanat Ki Ageng Gribig inilah munculnya tradisi yaqowiyyu atau biasa dikenal sebagai tradisi sebaran apem. Asal-usul nama tradisi yaqowiyyu karena Yaa Qowiyyu sendiri diambil dari penggalan bagian akhir doa dan juga dari asmaul husna yang memiliki arti memohon kekuatan kepada Allah SWT. Dalam Bahasa Arab Yaa Qowiyyu memiliki arti Maha Kuat. Tradisi ini biasa dilaksanakan pada saat bulan sapar, bulan sapar merupakan bulan kedua dalam penanggalan Jawa. 

Setiap tahun masyarakat selalu antusias dalam menyambut bulan sapar, masyarakat sekitar daerah Jatinom berbondong-bondong membuat kue apem yang di variasi ada yang menggunakan isian nangka, coklat, original, dan lain sebagainya. Kue apem dibungkus menggunakan plastik kemudian kue apem ditata membentuk seperti gunungan sehingga terciptalah julukan “gunungan apem”. Terkadang masyarakat menyelipkan uang yang dibungkus plastik kedalam kue apem yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu sehingga mereka memberi sedekah dengan melalui cara tersebut. 

Setiap tahun terdapat ribuan kue apem yang nantinya akan disebarkan oleh para ulama penyebar agama dan para tokoh lain seperti Bupati, Wakil Bupati, bahkan Gubernur juga ikut serta dalam menyebarkan kue apem yang dilaksanakan dari atas tingginya panggung yang berada di selatan masjid dan berada di daerah sekitar pemakaman Ki Ageng Gribig. Dari adanya tradisi sebaran apem tersebut masyarakat mempercayai bahwa setiap orang yang mendapatkan kue apem tersebut akan mendapatkan kesejahteraan, kekuatan, dan keselamatan dalam segala urusannya karena sebelum kue apem dibagikan para ulama akan membaca doa bersama sebelum membagikan kue apem tersebut. 

Sampai saat ini tradisi sebar apem masih menjadi sebuah kebiasaan yang rutin setiap tahun dilaksanakan oleh masyarakat bahkan tak jarang masyarakat di luar daerah Klaten juga ikut serta dalam meramaikannya, bukan hanya masyarakat yang beragama Islam saja namun banyak juga masyarakat yang beragama non-Islam juga ikut serta didalam acara tradisi sebar apem tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu tradisi sebar apem saat ini bukan hanya terdapat sebar apem saja namun banyak acara lain didalam rangkaian acaranya, terdapat beberapa acara seperti acara festival drumband, festival busana, penampilan ondel-ondel, penampilan jaranan, penampilan reog, penampilan paskibra dan juga terdapat acara gejug lesung yang dipersembahkan dari para petani wanita yang berasal dari daerah Jatinom dan sekitarnya.

Nama : Annisa Nailal Chusna

Kelas : XI Busana 3

Sekolah : SMK Negeri 3 Klaten

Email : annisanailal09@gmail.com

    Apakah tulisan ini membantu ?