Soloensis

Keberagaman

day-peace-composition-with-children-holding-hands_23-2147900220

     Elvira Ayu Widyana itulah nama saya. Mungkin sebagian orang yang beragama mayoritas tidak ingin berteman dengan agama yang bukan mayoritas, tetapi peristiwa ini berbeda. Pada tanggal 27 Januari 2024, kami para siswa-siswi SMPN 2 yang beragama kristen dan Katolik berkunjung ke semarang. Kami melakukan kunjungan ke 4 tempat yang berbeda, yaitu Kelenteng Sam Poo Kong, Gereja Katedral, Pesantren roudhotus sholihin, dan Vihara Watugong.

     Pengalaman terbaik saya saat berkunjung adalah di Kelenteng dan Pesantren. Di kelenteng saya mendapatkan banyak gambaran tentang laksamana Cheng ho. Tentang perjuangannya, dan kisahnya untuk mendirikan Kelenteng Sam Poo Kong. Itu membuat saya terinspirasi untuk menjadi tokoh yang pemberani.

     Saat berada di kelenteng kami semua menghargai mereka dengan mengecilkan suara saat ada orang yang beribadah. Mereka juga menghargai kami semua yang sedang berkunjung. Di kelenteng adalah kesempatan yang menakjubkan. Tetapi ketika di pesantren saya lebih takjub karena anak-anak pesantren itu sangat baik.

     Saya awalnya berpikir jika anak pesantren tidak akan menyambut kedatangan kami semua. Ternyata kami semua diberi sambutan yang luar biasa dari tarian, lalu nyanyian khas pesantren mereka. Saya terkesima melihatnya, sangat indah. Disana saya juga bertemu dengan teman baru yang sangat baik dan menghargai ku. Ternyata mereka tidak seperti yang aku pikirkan.

     Saya kira mereka yang beragama mayoritas tidak akan menyambut kita seperti itu. Tetapi ternyata mereka sangat baik dan mau menghargai. Saya mendapat banyak pelajaran yang penting dari kunjungan itu, dari cara menghargai sesama, dan cara berteman yang baik. Setelah pulang dari kunjungan tersebut saya mendapatkan banyak teman dari pesantren, sungguh itu pengalaman yang tidak akan saya lupakan. 

Elvira Ayu Widyana

SMPN 2 SKA

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Solopos Institute