Soloensis

Pulau Bungin, Menyaksikan Pesona Pulau Terpadat Dunia di Sumbawa

images (26)

China dan India merupakan negara yang terkenal karena tingginya kepadatan penduduk. Meskipun demikian, pulau terpadat di dunia bukanlah salah satu dari kedua negara tersebut. Pulau Bungin, yang terletak di Nusa Tenggara Timur, merupakan pulau terpadat di dunia dengan luas sekitar 8,5 hektar. Mayoritas penduduknya adalah Suku Bajo asli.

Berbeda dari pulau-pulau lainnya, Pulau Bungin tidak memiliki garis pantai karena kepadatan penduduk yang tinggi. Oleh karena itu, perbatasan antara daratan dan lautan dihuni oleh penduduk setempat. Banyak rumah yang berlokasi di atas karang dan saling berdempetan. Pulau ini juga merupakan destinasi wisata yang menarik.

Hampir tidak ada ruang untuk berjalan karena di sekitar kanan dan kiri terisi oleh kehadiran perkampungan yang kuat. Jika dilihat dari sudut pandang atas, pulau di Nusa Tenggara Barat ini hanya terlihat sebagai kumpulan bangunan yang padat. Karakteristik unik seperti ini yang menarik minat masyarakat lokal maupun internasional untuk datang dan melihatnya secara langsung.

Daya Tarik yang Ditawarkan Pulau Bungin

Umumnya, Sumbawa dikenal luas dengan destinasi wisata bahari yang sangat beragam. Hal ini terbukti dengan keberadaan banyak pantai yang indah di daerah tersebut, yang tentunya menarik minat para wisatawan.

Namun, terungkaplah bahwa Sumbawa juga memiliki pesona wisata yang tidak hanya terbatas pada aspek bahari. Salah satu contohnya adalah Pulau Bungin, yang memiliki daya tarik yang tak kalah menariknya. Berikut adalah beberapa atraksi yang membuat Pulau Bungin begitu istimewa:

Berdiri di Atas Batu Karang

Pulau yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi ini dinamai “Bungin,” yang mengandung arti “pasir putih di tengah laut.” Penamaan ini sangat sesuai, sebab jika dilihat dari ketinggian, pulau ini terlihat putih bersih ketika tidak dijejali bangunan. Namun, kenyataannya, pulau unik ini sebenarnya terletak di atas struktur karang yang baru muncul di tengah lautan.

Keunikan ini sangat langka, karena jarang sekali ditemukan bangunan yang dibangun di atas batu karang. Namun, Pulau Bungin di Sumbawa justru memiliki struktur bangunan yang sangat padat dan berdiri di atas batu karang. Tidak mengherankan bahwa para wisatawan merasa tertarik untuk menyaksikan sendiri betapa padatnya bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas batu karang yang terletak di tengah lautan.

Kepadatan Bangunan

Hampir seluruh tanah di pulau yang unik ini telah dihuni oleh bangunan rumah penduduk. Kepadatan bangunan ini tidak hanya disebabkan oleh tingginya populasi penduduk, tetapi juga oleh adat istiadat yang diyakini dan dipegang teguh oleh warga lokal. Adat tersebut menuntut pasangan yang baru menikah untuk membangun rumah mereka sendiri.

Karena lahan sudah habis akibat bangunan yang sudah ada, pasangan baru seringkali harus membawa pulang batu karang dari laut untuk dijadikan fondasi lahan rumah mereka. Oleh karena itu, warga yang ingin membangun rumah harus melakukan reklamasi dengan menggunakan batu karang sebagai langkah awal.

Sajian Kuliner di Resto Apung

Terletak di tengah lautan, tidak mengherankan bahwa makanan laut menjadi pilihan sehari-hari penduduk setempat. Seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang, banyak restoran apung yang menyajikan hidangan seafood didirikan. Ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati kuliner lezat sambil menikmati pemandangan yang unik.

Pemandangan Laut Tenang

Pulau terpadat di dunia ini menawarkan pemandangan laut yang tenang dan jarang terjadi ombak besar. Keadaan ini memungkinkan penduduk untuk membangun rumah di tepi perbatasan antara daratan dan laut. Keindahan pemandangan laut yang tenang menjadi daya tarik bagi wisatawan, karena dapat membantu merelaksasi pikiran dan cocok dinikmati saat akhir pekan atau liburan.

Alamat dan Rute Menuju Pulau

Pulau Bungin berlokasi di Kecamatan Alas, yang merupakan bagian dari Kabupaten Sumbawa, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemerintah daerah telah membangun tanggul dari batu karang, sehingga pulau ini sekarang terhubung secara administratif dengan Kecamatan Alas. Secara spesifik, pulau ini terletak di sisi utara Pulau Sumbawa dan berjarak sekitar 70 km dari pulau utama tersebut.

Perjalanan menuju pulau dari Sumbawa memerlukan waktu sekitar 6-8 jam. Akses transportasi yang tersedia adalah kapal penyeberangan yang beroperasi di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur.

Biaya Wisata ke Pulau

Pada prinsipnya, tidak ada biaya tiket masuk untuk mengunjungi Pulau Bungin, sehingga dapat dinikmati secara gratis. Namun, wisatawan tetap perlu mengalokasikan sejumlah biaya jika ingin menggunakan perahu wisata yang tersedia. Tarif perahu wisata ini sebesar Rp 300.000.

Dikenal dengan resto apungnya, sangat disarankan untuk mencicipi kuliner di sana. Oleh karena itu, para wisatawan yang datang perlu menyiapkan dana untuk bersantap di resto apung tersebut. Harga menu di resto apung cukup terjangkau, dimulai dari sekitar Rp 30.000-an.

Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan

Seperti yang dilansir slot gacor, ada beberapa aktivitas menarik yang dapat dinikmati saat berlibur di Pulau Bungin yang indah ini, antara lain:

1. Memancing

Kawasan Pulau Bungin adalah tempat yang sempurna bagi para wisatawan yang memiliki minat dalam memancing. Pulau ini memiliki banyak spot memancing yang menarik, di mana Anda dapat menikmati hobi memancing sambil menikmati pemandangan laut yang tenang. Selain itu, banyak penduduk setempat yang menyediakan peralatan memancing, sehingga para wisatawan tidak perlu repot membawanya dari rumah.

2. Menikmati Hidangan di Restoran Apung Pulau Bungin

Restoran apung yang berada di pulau ini sangat terkenal dan menjadi magnet bagi para wisatawan. Restoran ini menawarkan beragam menu seafood, termasuk cumi, udang, ikan, teripang, dan lobster. Semua bahan baku yang digunakan masih dalam kondisi sangat segar, mengingat mayoritas penduduk pulau ini adalah nelayan.

3. Berlayar dengan Perahu

Perairan sekitar pulau menawarkan keindahan dan ketenangan yang luar biasa. Menyusuri perairan dengan perahu menjadi kegiatan yang amat mengasyikkan. Saat berlayar, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang memukau. Bagi para pencinta fotografi, di atas perahu juga terdapat spot-spot menarik yang siap menjadi objek foto yang menawan.

Warga lokal telah menyediakan layanan penyewaan perahu beserta pemandu untuk membantu pengunjung yang ingin menjelajahi perairan. Meskipun mengharuskan biaya tambahan, kegiatan berlayar di sekitar pulau ini menawarkan kepuasan yang tak ternilai.

Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Pulau

Karena Bungin Island memiliki kepadatan yang signifikan, fasilitas umum yang tersedia masih terbatas. Keadaan ini dipengaruhi oleh awalnya pulau ini tidak dirancang sebagai destinasi wisata. Namun, minat wisatawan yang tinggi telah menjadikan pulau ini tujuan populer. Beberapa fasilitas yang sudah ada di pulau ini termasuk masjid, restoran, dan penginapan.

Namun, fasilitas seperti pom bensin, toilet umum, dan minimarket belum tersedia. Wisatawan yang memerlukan akses ke toilet umum dapat menggunakan fasilitas yang ada di rumah makan atau restoran. Sementara minimarket dan pom bensin dapat ditemukan di sekitar Kecamatan Alas.

Penginapan yang tersedia di pulau yang penuh dengan aktivitas ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Salah satu pilihan adalah Hotel Apung yang hanya memiliki 2 kamar. Harga menginap di Hotel Apung sekitar Rp 200.000 per malam, namun harganya bisa berubah sewaktu-waktu.

Walaupun Pulau Bungin memiliki luas terbatas, pesonanya berhasil menarik minat banyak wisatawan. Suku Bajo, yang merupakan mayoritas penduduk di pulau ini, dikenal atas keahlian mereka dalam navigasi laut dan penyelaman. Oleh karena itu, saat berkunjung ke pulau ini, wisatawan akan berhadapan dengan Bahasa Bajo sebagai bahasa sehari-hari.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment