Soloensis

Takut

B612_20220608_171411_923_compress77

        Saya mempunyai teman,sebut saja dengan samaran Handi.Dia dari SD selalu bermain dengan perempuan.Tidak hanya bermain dengan perempuan,dia juga bertingkah seperti perempuan,entah cara berjalannya,suaranya,serta kebiasaannya.Tingkahnya tersebut mendapatkan cemohan dari laki-laki yang merasa maskulin.Namun dia tidak menanggapi cemohan itu.

        Singkat cerita,pada saat kelas 3 SMP.Dia bermain RP atau Roleplayer.Roleplayer  adalah seseorang yang mengambil atau memainkan suatu peran tertentu.Dia bermain melalui telebgram.Di RP dia menjadi seorang gay yang dimanjakan.Siapa sangka permainnya itu terbawa hingga ke dunia nyata,pada kelas 1 SMA dia menjadi seorang gay yang sesungguhnya.Hal tersebut diketahui kakaknya,dia pun dimarahi.

        Karena merasa sedih dan takut,dia bercerita kepada saya.Awalnya saya cukup terkejut,dan tidak bisa berkata-kata.Tetapi saya mencoba menjadi posisi di tengah-tengah.Saya menasehati dia tentang larangan gay di agama islam.Saya sebagai seorang muslim memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan saudara seiman.Di usianya yang masih belia dan mencari jati diri,dia tetap berteguh pendirian dengan pilihannya.

       Akhirnya saya memilih  untuk tetap berteman tetapi tidak mendukungnya sebagai gay.Prinsip saya adalah tidak mendeskriminasi tetapi tidak juga mendukung perbuatan yang dilarang di agama saya.

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment