Soloensis

Analisis Wacana antara Siswa dengan Mahasiswa Kampus Mengajar: Interaksi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Analisis Wacana antara Siswa dengan Mahasiswa Kampus Mengajar Interaksi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Program Kampus Mengajar adalah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pendidikan di sekolah-sekolah. Di SD Muhammadiyah 13 Surakarta, program ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan mahasiswa, menciptakan dinamika wacana yang unik dan berharga. Artikel ini akan menganalisis wacana yang terbentuk dari interaksi antara siswa SD Muhammadiyah 13 Surakarta dan mahasiswa Kampus Mengajar, serta dampaknya terhadap proses pembelajaran dan perkembangan siswa.

Interaksi antara siswa dan mahasiswa Kampus Mengajar membawa berbagai manfaat bagi kedua belah pihak. Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih variatif dan kontekstual, sementara mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam lingkungan nyata. Wacana yang terbentuk dari interaksi ini mencerminkan proses belajar mengajar yang dinamis dan penuh tantangan.

Wacana lisan adalah bentuk utama komunikasi dalam interaksi antara siswa dan mahasiswa. Berikut beberapa aspek penting dari wacana lisan yang terjadi:

a.       Pengarahan dan Instruksi: Mahasiswa memberikan instruksi dan penjelasan mengenai tugas atau materi pembelajaran. Cara mereka menyampaikan informasi, termasuk intonasi, pilihan kata, dan bahasa tubuh, sangat mempengaruhi pemahaman siswa.

b.      Tanya Jawab: Sesi tanya jawab memungkinkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan klarifikasi. Ini juga memberi mahasiswa kesempatan untuk mengasah keterampilan komunikasi mereka dalam menjelaskan konsep secara jelas dan sederhana.

c.       Diskusi Kelompok: Dalam kegiatan kelompok, mahasiswa memfasilitasi diskusi di antara siswa. Wacana ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif.

Wacana yang terbentuk dari interaksi antara siswa dan mahasiswa Kampus Mengajar memiliki dampak signifikan terhadap pembelajaran:

a.       Meningkatkan Keterampilan Komunikasi: Siswa belajar berkomunikasi dengan lebih efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Mereka mendapatkan model komunikasi yang baik dari mahasiswa.

b.      Memperkuat Pemahaman Materi: Interaksi yang dinamis membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Mahasiswa dapat memberikan penjelasan tambahan dan perspektif berbeda yang mungkin tidak didapatkan dari guru biasa.

c.       Mengembangkan Keterampilan Sosial: Melalui interaksi dengan mahasiswa, siswa belajar bekerja sama, berbagi ide, dan menghargai perbedaan pendapat. Ini penting untuk perkembangan sosial mereka.

Analisis wacana dalam interaksi antara siswa SD Muhammadiyah 13 Surakarta dan mahasiswa Kampus Mengajar menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif dan dinamis memainkan peran kunci dalam pembelajaran. Interaksi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka. Dengan memahami dan mengatasi tantangan yang ada, program ini bisa menjadi model sukses untuk kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan sekolah dasar, membawa manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment