Soloensis

Hamzah, Temanku Dari Afrika

WhatsApp Image 2023-04-06 at 14.13.15

Pernah ngga kamu mendengar standar cantik dan ganteng itu harus putih. Setidaknya itu juga yang “pernah” aku percayai semasa duduk di bangku sekolah dasar dulu. Teman sekelas yang berkulit hitam seringkali jadi bahan olok-olokan ntah dikatain “ayam cemani” , “gosong”, dan masih banyak lagi yang kalau dipikir-pikir jahat juga ya dulu bercandanya mengolok-olok orang, hehe. Bahkan Presiden ke 3 kita sekalipun, dalam kisah asmaranya bersama Almarhum Hasri Ainun Besari juga pernah mengolok-olok Bu Ainun waktu masih duduk di bangku sekolah. “Saya bilang, ‘Jawa, gendut, jelek. Kamu kok hitam kayak gula jawa” kurang lebih seperti itu yang dulu dikatakan Habibie kepada sosok wanita yang tidak beliau sangka adalah jodoh di masa depanya.

Selain soal kulit hitam yang dijadikan aib seseorang yang “tidak cantik” ada lagi satu penampilan yang dulunya dianggap tidak cantik. Tentu saja yang aku maksud adalah rambut keriting. Teman temanku waktu SD biasa menyandingkanya dengan olok-olok olokan “rambut mie goreng”, “rambut pohon beringin”, dan masih banyak lagi. Ketika iseng main lempar lemparan kertas, “si kriting” atau malah “si kribo” ketika dilempari kertas rambutnya dapat menangkap kertas tadi masuk ke helai helai rambutnya. Mungin bisa jadi maling sembunyi di rambutnya engga ketahuan warga karena saking ngembangnya rambut dia.

Oh iya, sebelumnya perkenalkan, namaku Praba. Saat ini aku adalah Asisten Dosen mata kuliah Metode Elemen Hingga di sebuah kampus swasta di kota solo. Setiap kamis aku berangkat ke kampus, bukan untuk berkuliah lagi, namun untuk mengajarkan ilmu yang aku dapat di kuliah kepada adik-adik tingkatku. Bapak Dosen terlalu sibuk mengurus Akreditasi sehingga memintaku untuk membantunya dalam mengajar, karena memang kampus lagi gencar gencarnya pengen naik ke akreditasi internasional.

Selama menjadi asisten dosen begitu menyenangkan, karena mengajar mahasiswa yang umurnya hampir sama denganku. Jadi nyambung nyambung saja ketika diajak ngobrol serta mahasiswa tidak takut untuk bertanya karena sebelumnya beberapa diantara sudah kenal aku lewat organisasi kampus. Pada suatu hari ada tantangan baru ketika aku mengajar, bapak dosen tau kalau aku bisa pakai Bahasa Inggris maka dari itu tiba tiba ada mahasiswa baru program S2 dari Afrika yang minat belajar mata kuliah yang aku ampu. Dia tinggi, kulitnya hitam, rambutnya keriting namun dipangkas sampai mau habis. Dia adalah gambaran jelek menurutku waktu SD dulu. Tapi itu dulu, sekarang aku sudah tidak terlalu memusingkan penampilan seseorang, dimulai ketika aku smp aku berteman dengan anak punk, menemani dia ngamen di perempatan, dan mulai kenal dia ternyata hatinya begitu hangat. Sejak saat itu aku tidak mau men-judge orang dari penampilanya.

Temanku dari Afrika bernama hamzah, dia tidak punya teman dari Indonesia, teman temanya juga sama dari Afrika. Dia merasa senang bisa berteman denganku dan aku juga begitu. Orang orang kadang ada yang menertawakan dia dari jauh karena orang ada stereotip orang Afrika itu aneh, karena banyak beredar di sosmed meme tentang kekonyolan orang afrika. Makanya kadang ada beberapa temanku yang secara tidak langsung meremehkan orang Afrika.

Namun bagiku berteman denganya menyenangkan, karena bisa sebagai latihanku ngobrol pakai bahasa inggris, dan saling berbagi wawasan negara masing masing. Mulai dari berbagi cerita tentang budaya negara kami masing masing, sampai ke makanan khas. Dia bilang pisang adalah makanan pokok di negaranya, ini merupakan satu dari sekian banyak hal menarik yang aku baru tau dari dia tentang Afrika. Aku mengenalkan dia tentang kampus, bagaimana cara meminjam buku di perpustakaan, sampai bagaimana mencari bengkel yang tepat buat servis motor dia yang kadang suka aneh aneh saja masalahnya. Dia tidak bosan-bosanya juga untuk mengingatkanku shalat tepat pada waktunya.

Kami masih berteman sampai sekarang, sering bertukar kabar lewat media sosial. Aku berfikir, apa jadinya jika semua orang tidak menganggapnya remeh dan bergaul denganya. Pasti orang orang akan tahu seberapa hangatnya dia, selain itu orang orang pasti akan mendapatkan pemikiran dan pandangan baru dari prespektif orang Afrika. Berbeda itu biasa, justru hebat. Karena kita jadi bisa saling berbagi perbedaan, saling bisa memperkaya wawasan dengan perbedaan kita.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment