Soloensis

Toleransi Dalam Masyarakat

IMG-20230402-WA0017
Disabilitas Mental

Toleransi Dalam Masyarakat

 

Dia adalah seorang pemuda berumur 26 tahun yang menyandang disabilias mental, bernama Fa’ang ( Nama Samaran ). Dia hidup dikeluarga yang kurang mampu, bapaknya bekerja sebagai buruh Bangunan dan ibuknya sekagai buruh Tani.

 

Dia tinggal bersama kedua orang tua dan 1 adik perempuan. Dia tinggal di Dusun Sukamaju, Desa Sidomakmur, Kecamatan Ngargoyoso. Dia menderita disabilitas mental sejak lulus Sekolah Dasar, sebelumnya dia seperti anak – anak pada umumnya belajar dan bermain bersama teman – temannya. 

 

Baru setelah lulus SD dia mulai berprilaku yang kurang wajar yaitu dengan ngomong sendiri, teriak – teriak dan bahkan berjalan jauh tanpa arah tujuan bahkan sampai luar daerah. Dari orang tua sudah mencoba untuk berobat ke psikolog, ustadz sampai sudah diruqiyah. Tetapi sampai sekarang belom ada perbuhan dan pengobatanya pun tidak dilanjut karena keterbatasan ekonomi. 

 

Tidak memungkinkan karena keterbatasanya dia sering dijahili oleh anak² kecil yang belum tau kalo tindakanya itu salah, sehingga saat orang lain melihat anak kecil sedang menjahili fa’ang, banyak yang menasehati bahkan sampai memarahi anak tersebut.

 

Warga dusun sudah banyak mengetahui keterbatasan tersebut, sehingga apabila dia berpapasan dengan fa’ang dijalan maka akan diajak pulang dengan diboncengnya. Saya sendiri sudah mengalamai hal tersebut, Disaat saya pulang bekerja sekitar pukul 17.00 WIB berpapasan di Desa Makmur maka dari itu saya ajak pulang dengan membonceng saya.

 

Tentu tidak salah karena hal tersebut tidak diinginkan oleh siapapun, kita sebagai orang yang diberi anugerah yang lebih harus tau arti saling menghargai dan membantu tidak perlu mengucilkan atau bahkan membullynya yang dampak buruknya malah membuat semakin parah mentalnya.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment