Soloensis

Aksi Pemerintah dan Masyarakat Ngargoyoso Membangun Gereja

IMG_20230401_185601-min
Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat di Desa Ngargoyoso, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar

Awal mula Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat berdiri di Ngargoyoso, diawali dengan doa dan ibadah rumah tangga dirumah Pak Prawiro di Tengklik. Tapi seiring dengan perjalanan waktu dan berkat Tuhan, pemerintah setempat Ngargoyoso, menyediakan sebidang tanah untuk pembangunan Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat, yang berlokasi di perkantoran balai desa di tahun 1989 tepatnya di bulan Juli .

 

Pembangunan tempat ibadah Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat, memulai membangun pondasinya di tanggal 1 Desember 1989, ketika selesai pondasi yang dikerjakan jemaat-jemaat Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat yang sudah ikut berkumpul beribadah, pembangunan gereja berhenti sesaat di bulan Januari di tahun 1990.

 

Pembangunan Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat berlanjut, yang membuat kami terdorong untuk membangun Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat. Bapak kepala desa Ngargoyoso bertanya, kalau mau meneruskan pembangunan Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat, apa yang bisa kami bantu untuk berdirinya gereja selain berupa uang.

 

Saat itu Bapak Kepala Desa menyarankan gotong-royong dan sehingga gotong-royong bergerak diawali dengan perangkat desa dan masyarakat Ngargoyoso. Pada hal Saat itu Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat, sebenarnya belum memiliki modal untuk persiapan pembangunan gereja. Tapi ternyata pembangunan pondasi gereja dapat selesai dibangun, sampai masih kelebihan semen.

 

Desa Ngargoyoso adalah daerah yang sangat diberkati oleh Tuhan. Saat itu dalam pembangunan gereja, tidak membeli batu, di karenakan masyarakat yang digerakkan Bapak Kepala Desa Ngargoyoso dengan bekerja gotong-royong untuk menggali batu yang ada di samping gereja. Ada yang menggali mencari batu, ada yang memecah batu dan ada yang memasang.

 

Jadi Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran berkat, luas tanahnya berukuran 200 meter, pembangunan tembok gereja semuanya terbuat dari batu yang digali masyarakat setempat. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam membangun gereja. Pembangunan geraja pun dimulai di bulan Juli tahun 1990 dan hanya 2 bulan pembangunan gereja selesai pemasangan tembok tepatnya bulan Agustus tahun 1990.

 

Dalam situasi rencana mau membangun itu, di jalan raya mau masuk arah gereja. Ada seorang wanita tergeletak dalam keadaan sakit dan Ibu Pendeta Nuransi Purba gembala sidang Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat tergerak untuk menolongnya dan mengurusnya. Lalu di panggilkan tukang urut, dimandikan dan dikasih makan.

 

Tidak berhenti di situ saja masyarakat Ngargoyoso setempat pun ikut melibatkan diri untuk menolongnya. Tidak ada yang mengenal wanita itu berasal dari mana dan namanya siapa, tidak ada yang tahu. Tapi yang anehnya saat selesai pembangunan gereja selesai pembangunan tembok gereja, wanita itu juga sehat, bisa berdiri ,bisa berjalan dan pergi meninggalkan Desa Ngargoyoso.

 

Pembangunan berhenti sampai di pembuatan tembok, di karenakan menurut ahli tukangnya bangunannya kokoh dulu baru bisa lanjut ketahap pembangunan selanjutnya. Dengan berjalannya waktu Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat mulai ada berkat atau modal untuk bisa memasang atap gereja.

 

Semuanya ini dalam pembangunan gereja dari awalnya sampai berdirinya. Sampai di atap semua itu gotong-royong bersama dari jemaat gereja. Masyarakat Ngargoyoso dan Perangkat Desa. Tanpa ada yang digaji kami bekerja sama gotong-royong pembangunan gereja.

 

Sangat salut melihat Pemerintahan dan Masyarakat Ngargoyoso, yang begitu rukun, begitu baik dan yang begitu saling menolong. inilah kisah berdirinya Gereja Sidang Jemaat Allah Pancaran Berkat di Desa Ngargoyoso.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment