Soloensis

Jendela Sekolahku Terbuka Semakin Lebar

“Liat deh, Bu… Di SOLOPOS hari ini ada liputan tentang Ekskul Musik Etnik…”

“Wah keren, ekstensometer sederhanaku masuk rubrik IPTEK di SOLOPOS…”

“Awalnya sih grogi ditanya-tanya sama mas wartawan… Karena masnya nanyanya nyantai, aku jadi kebawa nyantai jawabnya…”

“Teman-teman SD-ku heboh liat profilku dimuat SOLOPOS. Mendadak jadi seleb nih aku… Malu diledekin tapi seneng juga, sih…”

“Ih, mama sukanya bikin salting, lho… Masak mama cerita-cerita sama temennya kalau aku masuk koran…”

Celoteh riang itu biasa saya dapati dari murid-murid yang profil, karya, atau prestasinya dimuat di SOLOPOS. Komentar spontan dan terkadang lucu tersebut sudah sering saya dengarkan sejak sepuluh tahun terakhir. Tak jarang tawa saya ikut berderai bersama mereka. Ah, polosnya kau, Nak…

Tak bisa dipungkiri SOLOPOS memang berperan penting dalam mempublikasikan informasi tentang kegiatan sekolah kepada stakeholder pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tak bisa dielakkan pula SOLOPOS membuat prestasi murid saya makin dikenal oleh kalangan luas. Tak kecil pula jasa SOLOPOS dalam menciptakan brand awareness pada lembaga pendidikan tempat saya berkarya.

Ibarat sebuah jendela, SOLOPOS memberikan akses yang lebar bagi masyarakat yang ingin ‘melongok’ dan mengetahui dinamika yang terjadi di sekolah. Aneka liputan positif ini semakin mengukuhkan personal branding sekolah yang membedakan posisi SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru dengan sekolah lainnya.

Walaupun era internet membuat segala informasi tersampaikan secepat mata berkedip, namun saya menyadari publikasi melalui media cetak juga diperlukan oleh sekolah. Pertimbangangan yang mendasarinya adalah tidak semua masyarakat yang menjadi sasaran publikasi kegiatan sekolah telah ‘melek’ internet. Masih ada masyarakat yang lebih fanatik dengan publikasi ‘tradisional’ berwujud cetakan yang mudah dibawa kemana-mana.

Alhamdulillah, koran kebanggaan warga Solo ini memiliki halaman pendidikan yang berfokus mengabarkan denyut nadi pendidikan di Solo Raya dan sekitarnya. Tak sekedar menyediakan ruang bagi dunia pendidikan, SOLOPOS juga sangat memudahkan bagi sekolah yang ingin kegiatannya diliput. Bila tak sempat mengirimkan lewat pos, mengirimkan rilis yang berisi kegiatan sekolah via email pun pasti diterima dengan baik oleh redaksi. Bila agenda yang digelar atau prestasi sekolah cukup menarik diberitakan, reporter SOLOPOS pun dengan senang hati akan mendatangi sekolah dan meliputnya secara langsung. Sungguh sebuah layanan yang prima dari sebuah media cetak.

Sepuluh tahun berlalu sejak pertama kali saya bersentuhan dengan dunia public relation sekolah. Sepuluh tahun pula saya merasakan besar manfaat yang saya dapatkan dari SOLOPOS. Sudah tak terhitung berapa kali SOLOPOS mempublikasikan kegiatan sekolah saya. Tak terhitung pula berapa kali prestasi murid-murid saya diabadikan di lembaran-lembaran SOLOPOS.

Bagi saya publikasi ini bukanlah ajang untuk berjumawa atau menepuk dada. Saya justru merasa SOLOPOS menjadi cambuk agar senantiasa bekerja cerdas untuk menjaga mutu sekolah. Alangkah malunya jika ternyata apa yang tertulis indah dalam pemberitaan tidak sesuai dengan kenyataan. Kepada murid-murid pun saya tekankan semakin orang dikenal karena prestasinya, semakin orang itu harus melesatkan capaiannya melebihi apa yang telah diraihnya hari ini.

Gracias, SOLOPOS… Terima kasih telah menjadi cambuk yang membuat saya selalu ingat bahwa manusia memang harus memilih antara berinovasi atau mati…

Apakah tulisan ini membantu ?

Evy Sofia

Seorang anak bangsa yang ingin selalu belajar, berkarya, berbagi...

www.evysofiasangpembelajar.blogspot.com;
www.kompasiana.com/evysofia

View all posts

Add comment