Soloensis

Temanku Motivatorku

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Teman yang baik adalah teman yang selalu ada disaat kita senang mau pun susah, dalam hal moral sifat teman sangat mempengaruhi sifat dan perilaku juga. Jika kalian berteman dengan orang  baik, maka perilaku kalian juga baik. Sebaliknya, jika kalian berteman dengan orang tidak baik kemungkinan besar perilaku kalian juga tidak baik. Penulis menceritakan apa yang dia rasakan, Saat masih duduk di bangku SMA dulu dia mempunyai seorang teman yang baik. Dan dia menjadikanya sebagai motivator didalam hidupnya pada saat itu.

Mereka berteman sejak awal masuk SMA, Aku mulai mengenal nya saat waktu awal MOS, namanya diva, dia teman pertama ku di SMA dan duduk di bangku disamping ku. Dari awal perkenalan kami memang sudah terlihat bahwa dia adalah anak yang baik, ramah dan bisa akrab dengan orang yang baru

Selain itu dia juga mau membantu jika sulit dalam pembelajaran. Sementara aku?, aku adalah anak yang paling susah untuk mengerti saat guru menerangkan, harus berulang kali materi itu ku pelajari agar bisa di pahami. Dan dia selalu menasehati ku, dan masi kuingat pertama kali dia member nasehat kenapaku

Diva berkata bahwa semua orang pasti punya kekurangan, kalau kamu mau berhasilkamu harus bisa menutupi kekuranganmu, bukan tambah membiarkan kekuranganmu itu.

Dan aku tidak terlalu beranggapan atas nasehatnya itu. Didalam hati ku berkata Yahh bodo amat hidup-hidup ku

Setiap sepulang  sekolah aku dan teman-temanku suka nongkrong ditempat-tempat yang biasa nya anak sekolah datangi, disitu aku melakukan aktifitas ku seperti anak-anak yang lain sampai lupa waktu. Dan terkadang sampai pulang sore. Karena itulah aku jarang sekali belajar dan mengerjakan pr.

Keesokan harinya ku bertanya kepada nya, apakah pr yang diberikan oleh guru semalam dia sudah siap? Jawabnya sudah. Dan diva berkata kenapa aku belum meyiapkan tugas tersebut? Jawabku hanya tersenyum.

Diva berkata bahwa dia dulu  adalah anak yang biasa saja tidak pintar, malah dikenal bodoh dan selalu dipandang sebelah mata sama teman-temannya. Dia dulu hampir tidak pernah belajar dirumah kecuali ada pr. Tapi setelah tamat smp dia mulai berfikir, untuk apa hidupnya kalau hanya begini terus tanpa perubahan, selalu malas dan menunda-nunda waktu dalam hal apa pun terutama belajar. Dan dia bertekad dalam hati bahwa dia harus bisa juara di SMA.

Dan aku berfikir dia saja bisa berubah untuk menjadi yang lebih baik, kenapa aku tidak bisa? Dan mulai besok aku akan belajar merubah semuanya  dan aktivitas ku sepulang sekolah sekarang adalah mengerjakan pr dan mengulang pelajaran yang tadi disekolah.

Di semester 2 aku sedih karena nilai yang saya dapat kan di semester 1 diluar impian dan perkiraan saya, saya sempat murung, malu dengan orang tua, dan tidak menghubungisi apapun pada saat itu. Lalu diva datang kerumah ku dan menanyakan bapa yang terjadi denganku dan menceritakan semuanya jadi sekarang aku malu bercengkrama dengan temanku di sekolah.

Diva berkata bahwa kenapa mesti malu? Artinya Allah menyuruhmu agar lebih giat belajar dan ibadah. Aku diam dan berfikir dia benar mungkin Allah memberikan cobaan ini biar ku agar aku tambah giat belajarnya.

Setelah dari kejadian itu aku merubah cara belajar ku lagi. Aku terkejut karena prestasi ku makin naik, kelas 2 sma semester 1 aku mendapat peringkat ke-6, semester 2 mendapat peringkat ke-3. Dan disitu aku sangat bersyukur.

Tidak terasa waktu berlalu aku sudah duduk dikelas 3 sma, peringkat ku tetap saja naik. Para siswa kelas 3 tahun ini berlomba-lomba untuk masuk ke Universitasi Impian mereka, sementara aku tidak terlalu memikirkan Universitas apa yang nantinya yang kupilih.

Karena teman-teman ku banyak yang menanyakan aku memilih Universitas apa. Sesampai dirumah aku mencari tau di internet Universitas yang memiliki jurusan Kedokteran.Dan pada saat itu hati ku terpikat oleh USU dan UNSIYAH dan mengambil jurusan Kedokteran. Pada saat seleksi SNMPTN pilihan ku adalah tetap Kedokteran USU dan UNSIYAH.Tanpa rasa keraguan aku memilihnya, Ketika pengumuman saya terkejut melihat hasilnya, aku gagal dikedua jurusan itu, aku gatau lagi harus bagaimana satu hari disekolah saya diam saja tanpa ekspresi.

Diva memperhatikan ku, dan berkata apakah diriku lolos di SNMPTN jawaban ku tidak dan dia memberitahu kepada ku bahwa dia lulus di Universitas Diponegoro. Dalam raut wajahku mungkin tanpak murung, maka dari itu dia berkata walaupun kamu gagal disini bukan berarti impian mu berhenti sampai disini, banyak jalur yang bisa kau jalani untuk mendapatkan PTN yang kau impikan  seperti, SBMPTN dan MANDIRI dia berharap aku bisa lulus tapi dijalur SBMPTN”

Tahap kedua aku adalah jalur SBMPTN dan dimana disitu aku membuat bahwa diri ku harus lulus, perkataan itu menjadi penyemangat bagi diri ku sendiri. Dua kali tes ujian yang aku lalui yang pertama di gedung FK USU dan yang kedua di gedung Lap komputer UNPRI. Nilai yang pertama cukup memuaskan dan nilai yang kedua cukup mengecewakan. Sebenernya disini aku rancu dengan nilai ku, Apakah dinilai segini aku lulus?

Dan pada saat pendaftaran SBMPTN aku tambah gelisah dengan nilai ku yang seperti ini, tetapi aku terus berdoa dan bertawakal kepada tuhanku apapun yang terjadi mungkin itu yang terbaik untukku. Dan saat itu aku memilih Pendidikan Biologi di UNIMED dan Ilmu kesehatan Masyarakat di UINSU. Dan kenapa aku tidak memilih Kedokteran? Mungkin rejeki ku belum disitu.

Walaupun tidak lulus di Kedokteran bukan berarti jalan saya untuk mengambil kedokteran berhenti sampai disini, tahun depan saya akan berusaha mencoba lagi!!

Tamat-

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment