Soloensis

Ide Tulisan Ada di Mana-Mana

Sebagai pengelola edisi Solopos Minggu, setiap pekan saya memiliki tugas menyiapkan liputan khas terencana. Jadi meski terbitnya sepekan sekali, bukan berarti setiap hari kita tidak bekerja. otak terus berpikir untuk merencanakan liputan yang khas, yang dibutuhkan oleh para pembaca. Nah, di sini yang ingin saya coba bagi adalah mengenai penulisan feature di halaman utama edisi Minggu.

Tentu sebelum menulis, kita harus menentukan dulu tema liputan apa yang hendak dikupas. Nah, di sini ide menjadi sangat penting. Tanpa ide liputan, mustahil kita bisa turun ke lapangan untuk mencari bahan berita dan menghasilkan karya yang enak dibaca sesuai fakta yang ada.

Lalu, dari mana ide itu muncul? Haruskah kita menyendiri di tempat sepi untuk mendapatkan inspirasi? atau haruskah kita memikirkan sesuatu yang muluk-muluk untuk menghasilkan tulisan yang bisa dianggap berbobot?

berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman, ternyata ide tulisan itu bisa di dapat dari mana saja. Ide tulisan itu ada di mana saja, ada di sekeliling kita, atau bahkan justru kita melakoni saban hari. Namun karena kita terkadang melihat terlalu jauh, ide bagus yang dekat itu justru terlewat.

Salah satu contohnya ketika saya dan teman-teman menurunkan liputan mengenai “Menggugat Generasi Merunduk”. Ide ini muncul ketika saya sering memperhatikan di tempat-tempat umum, di tempat makan, di kereta, bahkan di rumah kita, masing-masing terlalu sibuk dengan gadget yang ada sehingga justru melupakan mereka yang ada di samping kita. bahkan di rapat-rapat kantor pun, kadang ada sebagian yang justru sibuk bergadget ria. Nah, dari situlah muncul ide tulisan yang akhirnya menjadi Headline Solopos edisi Minggu pada waktu itu.

Contoh lain adalah sering kali kita jumpai profile picture temen-temen yang tersimpan di gadget kita, menawarkan sesuatu produk, entah pakaian, kosmetik, karpet, dsb. Dari fenomena ini, muncul ide liputan mengenai mengais Rupiah dari HP. Misal lainnya adalah hobi makan siang di tempat-tempat yang nyaman. saat jam istirahat, perut lapar, tempat makan yang nyaman sering jadi jujugan. Nah, dari sini lahir tema liputan mengenai Menaikkan gengsi dari Maksi.

Kegiatan aikido yang dilakukan anak saya di sekolah pun bisa mendatangkan ide liputan. Dari seringnya diskusi soal bela diri itu, tebersit liputan bela diri yang bisa dijadikan bahan tulisan menarik di koran. And finally, didapat ide perempuan yang menekuni hobi bela diri bukan untuk meraih prestasi, tapi lebih ke kmenjaga kebugaran dan gaya hidup. Lahirlah tema tulisan Pulang Kerja, Gedebak Gedebuk, Stres HIlang.

Ide lain muncul dari kesukaan saya memperhatikan sepatu-sepatu yang dipakai oleh para remaja. Bagus-bagus sepatunya, dan semua bermerek. Padahal kalau kita tonton di gerai atau outlet resminya, harga termurah bisa sampai sejutaan rupiah. Pikir saya, gila juga anak-anak zaman sekarang, pakai sepatu buat sekolah aja harganya selangit. Namun seorang teman berbisik. Tak semua yang dipakai itu barang asli. banyak barang tembakan alias KW yang model dan bentuknya nyaris sama dengan aslinya. Gerai toko-toko yang menjual sepatu KW kualitas super pun ada di Solo. Nah, dari sini lalu muncul ide liputan Pede dengan Barang KW.

Kegemaran teman berpesiar murah saat hari libur pun bisa diangkat jadi bahan tulisan. Berawal dari ngobrol-ngobrol seorang teman yang mengaku ikut trip ke Dieng dengan modal cekak, lahirlah liputan soal Trip Murah Berjemaah.

Hobi blusukan menggunakan sepeda motor yang sering saya lakukan tiap sehabis pulang kantor juga beberapa kali menghasilkan ide liputan. terkadang, saat mengendarai motor sambil merenung, ide bisa datang tiba-tiba. Pernah dalam semalam, sambil berputar-putar menikmati keindahan Solo di waktu malam, muncul empat ide sekaligus untuk bahan liputan. Dua sudah jadi bahan tulisan, dan dua sedang dalam proses penggarapan. Satu dari dua tulisan yang sudah tayang itu mengenai tempat indekos eksklusif. Ide ini saya temukan saat blusukan ke kawasan Jajar, Manahan, dan juga Laweyan. Di situ saya lihat ada banyak tempat yang menawarkan guest house dan kost eksklusif. Penasaran bagaimana kehidupan mereka yang indekost di tempat yang eksklusif, lahirlah liputan Tempat Indekos Rasa Hotel.

Nah, itu sebagian dari contoh-contoh betapa ide liputan itu sejatinya ada di sekeliling kita. Tinggal kita jeli atau tidak dalam menangkap fenomena atau fakta yang ada di dekat kita. So, semangat menulis, semangat mengeksplorasi apa saja yang ada di sekeliling kita. Ayo kita mulai menulis….

yonantha.chandra@solopos.co.id

Apakah tulisan ini membantu ?

Add comment