Soloensis

Memaknai Bahagia

Desember tanggal 23; dan hari ini tepat 3 tahun dan 3 hari lalu memberiku pengalaman baru dalam hidup. Saat itu, aku dan tim Marching Band UNS berlaga di kejuaraan Grand Prix Marching Band (GPMB 2012) di Istora Senayan Jakarta. Grand Prix Marching Band (GPMB) merupakan kejuaraan rutin bergengsi milik para insan yang terjun di dunia marching band Indonesia. Kejuaraan yang diadakan secara nasional dan biasa digelar pada akhir tahun dan diikuti oleh hampir seluruh unit marching band yang ada di Indonesia. Disitulah eksistensi sebuah unit diperlihatkan.
Bagi sebagian orang bahagia mempunyai definisinya sendiri-sendiri, tak terkecuali dengan anak marching band. Bisa menapakkan kaki di lantai istora dan ikut kejuaraan GPMB adalah sebuah kebanggaan. Kami menyebutnya lantai emas. Dimana lantai kayu berwarna coklat terlihat menjadi warna kuning keemasan tertimpa cahaya lampu dan kilauan dari hornline. Seperti tahun-tahun sebelumnya tahun ini pun banyak dari anak marching band Indonesia yang berangkat ke Istora, entah itu sebagai pemnain, sebagai official, sebagi pendukung tim kesayangannya, atau hanya sekedar penonton. Ya, inilah yang kami sebut sebagai “Lebaran Anak Marching.”
GPMB menjadi puncak kulminasi proses sebuah unit yang mengikuti kejuaraan tersebut. Bagaimana tidak? Kami berlatih selama satu tahun, bahkan ada yang lebih. Tiga kali latihan reguler dalam satu minggu dengan durasi 4,5 jam setiap latihannya, latihan panjang dari jam 9 pagi hingga 9 malam pada minggu kedua tiap bulannya, dan training center dari hari Jumat hingga Minggu setiap akhir bulannya. Kami bukan hanya terdiri dari satu atau dua individu, namun puluhan. Selama hampir satu tahun kami menjalani proses bersama, dan menyatukan begitu banyak kepala menjadi satu buah pemikiran yang sama bukanlah pekerjaan yang mudah. Disana kami di didik bagaimana menjadi pribadi yang kuat, belajar bagaimana menjadi pribadi yang tangguh dari segi fisik dan hati, bagaimana caranya untuk bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja tuntas, dan bekerja ikhlas. Terdengar berat, namun itu cukup membuatku bahagia karena hal tersebut tak kutemui di luar marching band.
Pada saat itu kami membawakan tema The Amazing Show of Circus. Kami percaya, semua orang suka sirkus, dan kami ingin membawa keceriaan juga pada semua orang. Tercatat ada 76 pemain dan 20 official berangkat dari Solo ke kejuaraan tersebut, belum lagi official dari keluarga besar alumni marching band UNS di Jakarta dan kota lainnya yang datang. Ah, lagi-lagi aku merasa bahagia dikelilingi oleh orang-orang yang saling mendukung.
Pada akhirnya aku sadar, bahwa bahagia bukan saja hanya menjadi juara I Divisi I GPMB 2012 mengharumkan nama kota Solo hingga dimuat di berbagai berita dan Solopos (26/12/2012), namun bahagia adalah dapat mengambil setiap makna dari proses yang kita lewati. Bahagia adalah memiliki keluarga –walau bukan sedarah- yang begitu saling menguatkan. Bahagia adalah bersama dengan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama denganmu. Bahagia adalah bertahan bersama orang-orang yang ingin tetrap melangkah maju walau langkah seringkali tertahan diantara terjalnya jalan yang dilalui. Dan kamu harus tahu bahwasanya proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Hingga pada akhirnya bahagia adalah bisa menyelesaikan proses yang telah kamu mulai dengan hasil sebaik-baiknya, -dalam hal apapun itu.

Apakah tulisan ini membantu ?

distiaapr

I am blessed with all that I have | English Education UNS | Baritone Player @mb_uns

View all posts

Add comment