Soloensis

2019 Kini Jakarta Punya MRT

          MRT Jakarta adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik di Jakarta. MRT Jakarta mulai dibangun pada tanggal 10 Oktober 2014 pada masa pemerintahan Joko Widodo dan proyek MRT ini dipimpin oleh William Sabandar. Sebelumnya ide MRT Jakarta ini sudah dibahas sejak tahun 1986 oleh B.J Habibie namun setelah memakan waktu lama proyek MRT resmi dilakukan oleh gubernur masa pemerintahan Joko Widodo. William membangun proyek MRT Jakarta dimulai dengan pembangunan jalur MRT Fase I sepanjang ± 16 kilometer dari Terminal Lebak Bulus hingga   Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13 stasiun. MRT Jakarta menggunakan kereta rel listrik produksi perusahaan jepang yaitu Sumitomo Corporation bekerjasama dengan Nippon Sharyo. Kabarnya masinis adalah anak bangsa yang berusia 22-25 tahun beberapa diantaranya perempuan yang telah latihan di jepang dan hongkong.

          Pembangunan MRT fase 1 sendiri mempunyai 13 stasiun yg diantaranya 7 stasiun struktur layang yaitu lebak bulus, fatmawati, cipete raya, haji nawi, blok A, blok M, Asean, dan 6 stasiun bawah tanah mulai dari Senayan, istora mandiri, bendungan hilir, setia budi, dukuh atas BNI, bundaran HI. Fasilitas MRT Jakarta juga tidak kalah lengkapnya, mulai dari  desain yang terlihat seperti diluar negeri dan petugas keamanan yang sangat tertib, jalur khusus difabel, tangga evakuasi dan teknologi teknologi canggih disini sudah mulai diterapkan mulai dari psd( platform screen doors) psd akan terbuka bersamaan dengan pintu kereta dan berfungsi untuk mencegah kecelakaan penumpang,barang yg jatuh kedalam rel.

          Menurut Aris sebagai petugas keamanan MRT, “MRT ini sebuah kemajuan bagi Indonesia walaupun sedikit telat karena diluar negeri sudah ada sejak lama, dan spesialnya MRT ini ada distasiun bawah tanahnya berbeda dengan kereta kereta lain yang tidak memilikinya”. Dan perbedaan menonjol mulai dari kedisiplinan, kebersihan dan kecepatan dari kereta kereta biasa. MRT Jakarta beroperasi mulai pukul 05:00 – 00:00 dan berikut merupakan cara menggunakan MRT:

-Masuk ke Stasiun MRT Jakarta

-Pergi ke arah Loket atau Ticket Vending Machine

-Beli tiket MRT dengan pilihan Single Trip Ticket  atau Multi Trip Ticket 

-Lalu tempelkan tiket MRT di gerbang masuk penumpang

– Saat menunggu MRT datang, mengantrilah di belakang garis aman pada peron stasiun

Dahulukan penumpang turun terlebih dahulu, sebelum masuk ke dalam kereta

-Setelah tiba sampai stasiun tujuan, tempelkan kembali tiket MRT di gerbang keluar.

Untuk pembelian kartu single trip dikenakan biaya 15 ribu dan bisa direfund, tarif stasiun pertama untuk stasiun selanjutnya dikenakan biaya 3 ribu dan untuk stasiun selanjutnya dikenakan biaya kelipatan seribu.

Nantinya pembangunan MRT ini akan berlanjut lewat tahap II dan III.  Tahap II akan dimulai pada tahun 2019 dan akan membangun stasiun sarinah, monas, sawah besar, manga besar dan glodok, dan setelah tahap II selesai dilanjut dengan tahap III nantinya akan terhubung dengan stasiun yang ada di tangerang yaitu Balaraja dengan stasiun di bekasi yaitu Cikarang. 

Dengan tujuan pemerintah membangun MRT ini nantinya agar menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan, dan pengembangan sistem transit perkotaan. “Semoga semakin berkembang dan ada tahap tahap selanjutnya dan berjalan dengan lancar, karena ini lokasinya dibawah tanah dan jalur layang yang akan mengurangi lalu lintas dan kemacetan” Ujar Aris, Petugas Keamanan MRT.  

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    reza alvadillo

    saya pengguna sosial media yang aktif dan saya kuliah jurusan broadcast jurnalism

    View all posts

    Add comment