Soloensis

Ilmuwan Terkejut Setelah Temukan Wilayah Banjir pada Zaman Nabi Nuh AS

Sampai saat ini banyak sekali ilmuwan yang terus melakukan bermacam penelitian untuk mencari jawaban mengenai berbagai fenomena di alam semesta, salah satunya ialah Banjir bandang di zaman Nabi Nuh AS.
 
Dan sampai saat ini arkeologi yang merupakan salah satu ilmu kepurbakalaan telah sukses memetakan wilayah yang terendam banjir pada zaman tersebut.
 
Lantas, wilayah mana saja yang terendam banjir? Apakah banjir terjadi secara global?
 

Banjir bahkan merendam wilayah pegunungan

 

Ayat suci Al-Qur’an mengandung kisah bagaimana banjir badai yang terjadi pada zaman Nabi Nuh AS, bahkan banjir tersebut melanda wilayah pegunungan yang mana sampai pada titik pucak gunung ararat yang terletak disebelah timur Turki.
 
 
Untitled Image
 
Pegunugan Ararat. Sumber : evinok.net
Seorang bernama Nadiyah Thayyarah yang menulis buku pintar sains dalam Al-Qur’an pun menjelaskan bagaimana banjir dizaman Nabi Nuh AS. Ia menuliskan dan mengaitkannya pada penemuan arkeolog, dimana terdapat penemuan benda bersejarah peninggalan banjir bandang tersebut. Kandungan isi Al-Qur’an sejalan dengan penemuan para arkeolog modern.
 

Banjir hanya melanda kaum Nabi Nuh AS?

 

Para ilmuwan arkeolog telah meneliti untuk membuktikan kebenaran banjir badai yang pernah terjadi pada zaman Nabi Nuh AS, para arkeolog juga mencari lokasi pasti mengenai keberadaan bahtera Nabi Nuh AS.
 
Untitled Image
 
Bangkai Bahtera Diduga Bahtera Nabi Nuh AS. Sumber : evinok.net
Ketika banjir datang, Nabi Nuh AS dan para pengikutnya berhasil selamat dengan menaiki bahtera tersebut, ayat-ayat Al-Qur’an telah menjelaskan mengenai bencana banjir tersebut sebagai azab dari Allah SWT.
 
Azab tersebut menimpa kaum Nabi Nuh AS yang mendustakan para Rasul. Allah SWT berfirman “Telah kami binasakan kaum Nuh tatkala mereka mendustakan para rasul, Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi manusia. Kami pun telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih” (QS. Al-Furqan: 37).
 
Orang-orang yang selamat dari bencana tersebut juga dijelaskan secara gamblang dalam Al-Qur’an, bagaimana situasi penumpang bahtera Nabi Nuh AS yang selamat karena mematuhi perintah Allah SWT “Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur (perut bumi) telah memancarkan air, Kami berfirman, Muatkanlah kedalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang-sepasang (jantan dan betina) dan keluargamu kecuali orang yang telah ditetapkan suatu keputusan untuk mereka dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman, dan tidaklah beriman bersama Nuh itu kecuali seidikit.” (QS. Hud: 40)
 
Adapun mereka yang mendapat azab dan dimusnahkan adalah orang-orang yang sebelumnya menolak pernyataan Nabi Nuh AS.
Allah SWT juga menegaskan tidak akan menghancurkan suatu umat kecuali yang telah di utus seorang Rasul kepada mereka, penghancuran hanya terjadi jika seorang pemberi peringatan telah sampai pada suatu kaum dan Ia di dustakan.
 
Nah, itulah penemuan arkeolog mengenai bencana banjir badai di zaman Nabi Nuh AS. Sains modern menemukan dan memetakan wilayah banjir terbesar tersebut yang mana banjir bandang tidak terjadi secara global melainkan hanya menimpa kaum Nabi Nuh AS saja yang tidak beriman.
 
Sumber referensi : evinok.net

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Azhar Jr

    Writer Online

    View all posts

    Add comment