Soloensis

Waspadai Pengaruh Kecanduan Daring Terhadap Kondisi Kejiwaan Anak

WASPADAI PENGARUH KECANDUAN DARING TERHADAP KONDISI KEJIWAAN ANAK

Warieh Widyasari, Ilmu Keperawatan FKUB

Menurut bobby bodenheimer (1999: 129), game online diartikan sebagai program permainan yang tersambung melalui jaringan yang dapat dimainkan kapan saja, dimana saja dan dapat dimainkan bersamaan secara kelompok diseluruh dunia dan permainan itu sendiri menampilkan gambar-gambar menarik seperti yang diinginkan, yang didukung oleh komputer (https://digilib.unila.ac.id/12811/3/BAB%20II.pdf). Jaringan yang biasanya digunakan adalah jaringan internet dan yang sejenisnya serta selalu menggunakan teknologi yang ada saat ini. Dengan Perkembangan zaman sekarang ini yang sangat pesat dan semakin  canggihnya teknologi sekarang banyak menjamur games online yang tersedia bebas diInternet untuk diakses siapa pun tak terkecuali oleh para anak-anak dan remaja. Apalagi pada anak dan remaja melinenial sekarang yang mungkin masih Taman Kanak-Kanak saja sudah mahir dalam menggunakan gadget dan sudah dapat bermain daring(game online). Dan remaja milenial yang juga tak lepas dari game online yang akhir-akhir ini marak yaitu game PUBG ,Mobile legend dan masih banyak daring yang sangat digandrungi oleh anak maupun remaja saat ini. Hal tersebut seolah menjadi fenomena yang biasa sekarang ini.

Banyak efek yang ditimbulkan dari bermain daring ini mulai dampak yang positif sampai dampak yang sangat berbahaya untuk penggunanya. Dampak baiknya dari game online ini adalah merupakan adanya kemajuan teknologi yang bisa kita lihat dan rasakan saat ini dan dari penggunanya itu sendiri mungkin akan lebih mengerti tentang bahasa inggris dimana bahasa inggris ini merupakan bahasa yang universal dan akan sangat berguna untuk kedepannya dalam menghadapi globalisasi ini. Akan tetapi daring sendiri dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya baik dari fisik hingga psikologis jika tidak bisa memfilter dan mengontrolnya dengan baik. Salah satunya efek behavioral yang timbul dari bermain game online dalam bentuk perilaku dan tindakan. Anak-anak berusaha meniru keadaan dirinya sesuai dengan game yang digemarinya. Seperti pada game PUBG dan Counter Strike, dimana format permainannya perang dan kekerasan.  Faktor internal dari anak dan remaja sendiri yang pada basicnya masih membutuhkan pengontrolan dari orang dewasa dalam menentukan baik dan buruknya terhadap diri si anak dan remaja, apalagi anak-anak dan remaja belum bisa mengontrol emosi dengan baik. Dan  peran orang dewasa dilingkungannya pun juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dari si anak dan remaja itu sendiri. Dewasa ini sering kita jumpai orangtua-orangtua yang memberikan gadget dan memberika permainan daring pada anak mereka saat anaknya rewel, hal sedemikian kecil ini juga dapat menyebabkan anak menjadi kecanduan pada game online ini. Sebagian orang tua juga beranggapan bahwa lebih baik anaknya stay dirumah dan diberikan kebebasan dalam bermain game online daripada bermain didunia luar. Hal yang seperti itu dapat membuat anak semakin kecanduan game online dan akan susah untuk dipisahkan dengan game online.

Kecanduan game online atau daring pada anak dan remaja ini  menjadi fenomena yang menggemparkan masyarakat. Indonesia sendiri diduga menjadi negara dengan pencandu game online tertinggi di Asia. Diperparah lagi kecanduan game online ini tidak hanya berdampak dari kesehatan fisik anak dan remaja. Akan tertapi sudah mencapai tahap yang sangat menghawatirkan yaitu terganggunya kesehatan psikologis anak mulai dari anak menjadi mudah marah terhadap siapa pun termasuk pada orang tua dan merasa sangat sedih dan frustasi jika game online atau daring yang mereka mainkan tersebut kalah. Dan jika hal tersebut masih diabaikan dapat berakibat fatal yaitu anak dan remaja mengalami ganguan jiwa. Jika anak dan remaja sudah mengalami gangguan pada jiwanya akan susah untuk diajak komunikasi dan menjadi lebih pasif dan akan sudah untuk diatur. Sebenarnya untuk Negara Indonesia sendiri mempunyai kewenangan untuk pembatasan umur dalam penggunaan game daring seperti pada negara China yang telah merapkan bahwa anak dan remaja ditidak boleh dan dibatasi dalam bermain game online dan diberlakukannya aturan yang ketat(Berita detikNews). Hal tersebut jika diterapkan dinegara kita akan dapat menekan bertambahnya anak-anak dan remaja yang kecanduan game online sampai dengan tingkat gangguan jiwa.

Seorang pakar psikologi di Amerika, David Greenfield, menemukan sekitar 6% dari pengguna internet mengalami ketergantungan online game (Educational Psychology Journal – UNNES JOURNAL )

Gamer mengalami gejala yang sama dengan ketergantungan obat bius, yaitu lupa waktu dalam bermain online game. Secara psikologis efek keseringan bermain game, Ketergantungan Online Game atau komputer bagi remaja hanya mendorong mereka enjoy bermain sendiri tanpa adanya interaksi dengan teman sebaya (kelompok).

Perlu diwaspadai untuk orangtua jika anak anda telah mengalami ciri-ciri sebagai berikut : Anak anda bermain daring lebih dari 30 jam/minggu, Sulit berkonsentrasi untuk belajar, tidak dapat mengendalikan dirinya bahkan ketika tahu apa manfaat dan mudhorotnya game daring ini, Mudah emosi dan terkadang tidak terkontrol, Keras kepala, terganggu jiwa sosialnya akan lebih pasif dan tidak respon terhadap apa yang ada disekitarnya.

Jika anak-anak atau remaja anda mengalami salah satu atau banyak dari ciri-ciri tersebut seharusnya sebagai orang dewasa atau orang tua yaitu dengan tetap memberikan pengawasan pada anak dan remaja dalam penggunaan smartphone atau media elektronik lainnya. Berikan batasan waktu untuk bermain game online. Berikan juga anak pemahaman-pemahaman rohani dan pemahaman tentang game online baik itu dalam dampak baik maupaun dampak buruk game online. Sebaiknya untuk anak-anak lebih baik bermain permainan tradisional atau dilapangan dimana hal tersebut lebih berdampak positif untuk tumbuh kembang anak itu sendiri. Anak dan remaja akan dapat berkembang secara baik sosialnya dan lebih respect terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Temukan hobi anak dan salurkan hobi tersebut agar anak merasa bahwa apa yang ia lakukan dapat membuat anak dan remaja itu sendiri bahagia dan pastilah itu berdampak positif untuk kedepannya.

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    warieh widyasari

    Mahasiswa Keperawatan FKUB

    View all posts

    Add comment