Soloensis

WANITA BISA JADI PEMIMPIN

     Kepemimpinan wanita sering diperdebatkan. Biasanya, perdebatan itu muncul waktu Pilkada, Pilpres atau Pemilu Lagislatif. Sebenarnya, masyarakat telah menerima kepempinan wanita. Contohnya, anak SMA saja telah melakukan pemilihan pemimpin wanita. Hal ini disebabkan karena anak SMA percaya dan berani mengambil resiko atas terpilihnya pemimpin wanita.

   Disekolah penulis yaitu SMAN 13 Medan terdapat sebuah organisasi yang membahas tentang kesehatan. Organisasi tersebut bernama Dr dan Pikr Citra Remaja SMANTILAS. Penulis  pun tertarik dengan organisasi tersebut, dan penulis bergabung ke dalam organisasi tersebut. Penulis sangat aktif didalam organisasi tersebut. Berbagai jenis perlombaan penulis ikuti atas saran pembina dan kakak kelas penulis.

   Seiring berjalannya waktu, tiba lah pergantian pengurus. Tepat tanggal 20 Desember 2018 adalah hari dimana penulis mengikuti test latihan dasar kepemimpinan. Yang dimana pada saat itu penulis tidak ingin mengikuti latihan tersebut, namun karena paksaan teman-teman penulis, penulis pun mulai mengikuti test tersebut. Dari 18 orang yang mengikuti test hanya terpilih 8 orang yang pantas dijadikan pemimpin dan perangkatnya. Dari 8 orang itu sebanyak 5 pria dan 3 wanita. Namun, 2 wanita selain penulis memilih untuk menjadi bendahara dan sekretaris saja, dan penulis mencoba maju untuk menjadi seorang ketua dengan melawan 5 orang pria.

   Lalu pembina dan kakak kelas penulis mulai melakukan voting untuk menentukan siapa yg pantas menjadi ketua dari kami berenam. Namun, setelah voting ditemukan 2 suara yang sama yaitu suara penulis dan teman penulis laki-laki yang pertama. Dari pemilihan pertama 4 sisanya dinyatakan kalah dan mereka diperintahkan bergerak di bidang divisi. Dikarenakan jumlah voting penulis dan teman penulis sama, pembina dan kakak kelas pun mulai berdiskusi siapa yang pantas menjadi ketua untuk memegang tanggung jawab yang baik. Hasilnya penulis terpilih menjadi ketua dalam suatu ekstrakurikuler di sekolah dan teman penulis yang menjadi saingan penulis ia menjadi wakil penulis untuk membantu tigas-tugas penulis.

   Dari keterangan teman-teman seusai pemilihan,  ada beberapa alasan mengapa penulis dipilih menjadi seorang ketua, yaitu karena kebanyakan anggota dokter remaja itu wanita dan laki-laki nya sedikit. Faktor lainnya mereka menilai penulis yang lebih aktif daripada calon ketua  laki-laki itu. Dikarenakan penulis selalu ikut berpartisipasi dalam segala perlombaan yang diadakan oleh pihak luar sekolah. Sementara faktor ketiga, calon ketua Laki- laki yang menjadi lawan penulis ini sudah menjadi perangkat di salah satu ekstrakulikuler yang lain. Karena persyaratan untuk menjadi seorang ketua harus fokus kepada satu ekstrakulikuler saja.

   Jadi dapat disimpulkan mengapa mereka memilih cwek jadi ketua, dikarenakan kepemimpinan itu ditentukan kemampuannya mengelola organisasi. Kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin antara lain mampu bernegosiasi dengan baik, mampu beradaptasi dengan cepat, dan mampu aktif di segala acara atau kegiatan.  Sikap kepemimpinan tersebut dimiliki juga oleh wanita. Terkadang wanita juga mampu melebihkan waktu mereka buat pekerjaan.  Bahkan, kemampuan wanita justru lebih baik dibanding pria, seperti negosiasi dan membela kepentingam tim.

   Berdasarkan kajian banyak riset ternyata banyak wanita justru semakin termotivasi jika merasa banyak orang yang bergantung nasib kepadanya. Dengan hal itu akan membuatnya melampaui pria dalam mempertahankan apa yang diinginkannya.  Sebagai contoh, dari riset Harvard University di Amerika Serikat, kemungkinan eksekutif wanita berhasil mendapatkan bonus yang tinggi bagi timnya akan lebih tinggi ketimbang dilakukan oleh eksekutif pria. Begitupun dengan para politikus wanita di Amerika Serikat yang secara rutin bisa menjamin keuangan yang lebih baik bagi partainya ketimbang yang dilakukan oleh politikus pria. 

   Hari demi hari penulis mulai menjalankan tugas penulis sebagai ketua. Penulis mulai bertanya-tanya kepada kakak kelas yang pernah menjadi ketua bagaimana cara mengurus ekstrakurikuler tersebut agar jalan dengan baik. Penulis  juga mulai bertanya kepada pembina apa saja tugas penulis agar penulis mempunyai tujuan untuk mengarahkan anggota-angota penulis dan adik-adik kelas penulis agar dapat membawa nama ekstrakurikuler tersebut menjadi lebih terkenal. Saat itu juga penulis mengurus ekstrakurikuler itu berdua saja dengan wakil penulis tersebut. Namun, tidak selamanya kami sanggup mengurus tanggung jawab itu cuman berdua. Saat itu penulis berfikir untuk mengundurkan diri saja. Tapi, orang tua penulis  berkata:”tanggung jawab itu harus dikerjakan, jika tidak kamu akan berhutang bukan buat dirimu saja namun kamu berhutang kepada orang lain”. Dari kata-kata tersebut penulis mulai berjuang lagi dan bangkit, karena penulis Ingin menunjukkan yang terbaik kepada anggota penulis agar mereka percaya kepada penulis.

 Seiring berjalan waktu ada beberapa anggota penulis yang tidak suka dengan cara kerja penulis. mereka mulai membicarakan penulis dibelakang. Karena mereka tidak suka, maka mereka tidak pernah hadir dalam forum ekstrakurikuler itu lagi. Mereka berfikir bahwa penulis adalah pemimpin cewek yang  tidak bakal bisa mengurus ekstrakurikuler itu dengan baik. Untuk membuktikan itu, penulis berusaha maksimal untuk memenangkan lomba ekstra kulikuler. Sebagai ketua penulis membimbing anggota tim agar mereka sukses.

   Puncaknya, tepat tanggal 25 Maret 2019, Forum genre kota Medan mengadakan perlombaan antar kecamatan. Penulis berfikir ini kesempatan penulis untuk menunjukkan bahwa penulis mampu mengurus anggota penulis  dan membimbing anggota penulis ke tujuan yang lebih baik. Karena perlombaan itu berkelompok, maka penulis mengajukan diri penulis dan 8 orang teman penulis untuk mengikuti perlombaan tersebut. Kami pun mulai berlatih kekompakan mulai dari 4 hari sebelum tanggal perlombaan. Saat itu penulis sangat senang karena dengan adanya lomba ini dapat membuat penulis lebih dekat lagi kepada anggotanya.

   Tibalah waktu perlombaan, saat itu posisi kami pergi ke perlombaan itu dengan kendaraan pribadi dan tanpa di dampingi kakak kelas ataupun pembina. Saat dari situ kami mulai mandiri melakukan apapun yang walaupun pada saat itu kami semua tidak mengerti dengan tata cara perlombaan itu. Segala jenis perlombaan kami ikuti, dan hasilnya sama semua yaitu gagal. Namun ada satu lomba yang kami fikir kami mampu  lomba ketangkasan. Hal hasil kami menang dari kecamatan yang lain. Namun, saat itu kami masih belum tau kami bakal juara atau tidak, karena posisi itu panitia tidak menyebutkan kami juara atau tidak.

   Saat  acara pengumuman juara dan pembagian hadiah, kelompok penulis sudah bersiap dan berganti pakaian karena ingin pulang. Tiba-tiba datanglah pembina kami untuk melihat hasil kami, dan hasilnya kami masih belum mampu membuat nama ekstrakurikuler kami naik. Saat kami ingin pulang tiba-tiba kelompok penulis Pikr Citra Remaja menang, dengan posisi juara 2 lomba ketangkasan jambore se-kota Medan. Disitu penulis di amanat kan untuk naik ke atas panggung dan mengambil hadiah. Penulis pun naik keatas panggung dengan perasaan senang sambil memegang piala penghargaan.

    Mulai dari kemenangan itu nama ekstrakurikuler kami mulai naik ke sekolah-sekolah dan terkenal. Anggota yang meremehkan penulis waktu itu hanya bisa terdiam melihat hasil kami, mereka kaget karena saya dapat mampu membimbing anggota penulis  untuk lebih maju lagi. Karena menurut kutipan nasional compas.com 11 maret 2018, Seorang pemimpin harus mampu menetapkan standar dan jadi contoh bagi anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up date benak Anda dengan informasi terkini, tidak pelit membagi pengalaman, dan patuhi peraturan yang Anda buat sendiri-misalnya, selalu tiba di kantor on tim

   Hari terus berlanjut penulis  menjalankan tugas  menjadi pemimpin atas kepercayaan anggota saya. Namun suatu ketika dimana saat itu penulis mulai mengenal arti percintaan. Saat itu penulis selalu meluagkan waktu penulis buat pacar penulis daripada  mengurus ekstrakurikuler penulis. Saat itu juga ekstrakurikuler penulis menurun dikarenakan kelalaian penulis dengan tidak memperdulikan ekstrakulikuler penulis lagi. Saat itu penulis masih melanjutkan hubungan penulis dengan pacar penulis, sampai penulis lupa bahwa penulis adalah seorang pemimpin.

   Suatu ketika pembina dan kakak kelas penulis mulai mengur penulis akibat nama ekstrakurikuler kami mulai menurun. Anggota penulis pun mulai mengeluh atas ketidaknyamanan terhadap ekstrakurikuler tersebut. Saat itu penulis diancam untuk di tarik jabatan penulis, karena mereka pikir penulis tidak mampu membagi waktu antara masalah pribadi dengan masalah ekstrakulikuler. Disitu penulis sangat takut, karena apa yang penulis perjuangkan selama ini akan sangat sia-sia. Saat penulis berfikir mereka memilih penulis karena mereka percaya penulis mampu memimpin ekstrakurikuler ini dengan baik, bukan untuk menghancurkan ekstrakurikuler ini.

   Menurut kutipan nasional compas.com 11 Maret 2018, Setiap orang tak luput dari kesalahan dan bila hal ini menimpa anak buah Anda, jangan langsung mencecarnya dengan “segudang” omelan. Selidiki latar belakang permasalahan sehingga Anda bisa bersikap proporsional. Jika Anda yang melakukan kesalahan, tak perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada orang-orang terkait. Jangan lupa melakukan perbaikan untuk “menebus” kekeliruan Anda tersebut.

   Mulai  saat itu penulis mulai belajar membagi waktu antara urusan pribadi dengan urusan ekstrakurikuler. Hasilnya  Alhamdulillah atas kepemimpinan penulis, ekstrakurikuler kami selalu mendapatkan nominasi juara dalam segala perlombaan apa saja dan selalu mendapat piala yang terbaik. Saat itu juga nama ekstrakurikuler penulis mulai naik dan terkenal tidak hanya di kecamatan kami saja namun di kecamatan lain juga. Saat itu penulis selalu bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan penulis orang-orang yang baik yang selalu mendukung penulis dalam keadaan salah maupun benar. Penulis yakin dengan kesabaran dapat mengubah segalanya.

   Keberhasilan seorang wanita dalam memimpin disebabkan pola kepemimpinannya. Wanita cenderung menerapkan kepemimpinan botton up. Pola ini akan diterima oleh anggota tim kerja. Dikutip dari kompas.com,  Lois P. Frankel, PhD, penulis buku See Jane Lead, yang juga pakar karier dan manajemen, menyatakan bahwa perempuan memiliki ciri khas yang amat berguna dalam posisi sebagai pemimpin. Perempuan juga disebutnya mendatangkan perspektif unik yang memperkaya perbendaharaan makna dalam berbagai bidang.

   Berbeda dengan pria yang cenderung memimpin dengan gaya top down. Wanita memimpin dengan gaya bottom up. Yaitu, berupaya membentuk koalisi dan menciptakan konsensus. Gaya kepemimpinan yang disebut terakhir ini menguntungkan karena memungkinkan atasan menerima berbagai masukan yang berharga dari anak buah.Jika diterapkan secara proporsional bisa menumbuhkan loyalitas yang tinggi pada diri karyawan.

   Untuk itu kita juga harus bisa memegang tanggung jawab kita dengan benar. Karena manusia dilihat dari seberapa dia mampu memegang tanggung jawab mereka dan seberapa bagus mereka mengatur tanggung jawab mereka. Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mencontohkan hasil yang terbaik bagi setiap anggotanya. Tidak masalah laki-laki ataupun wanita, karena dimata Allah SWT semua derajat manusia sama. Kita sebagai pemimpin juga harus bijaksana membedakan antara masalah pribadi dengan masalah organisasi.

   Dari sekian banyak kemampuan yang dimiliki wanita dalam memimpin, wanita memiliki tantangan yang besar. Tantangan itu datang dari dalam dirinya sendiri berupa keinginan untuk membuat kesamarataan dalam segal hal. Lois P Frankel mengatakan  padahal, mustahil untuk bisa memperoleh dan memberikan perlakuan serupa pada diri setiap orang. Hal ini yang biasanya menghambat langkah banyak perempuan untuk maju dan memimpin. Selain itu, karena pengaruh nilai budaya dan pendidikan di masa kecil, banyak pula perempuan yang merasa tidak nyaman untuk bersikap asertif dan menonjolkan diri. Singkirkan hambatan tersebut dan tunjukkan prestasi gemilang sebagai seorang pemimpin

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Ivena Hotmarina Septiani Nainggolan

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

    View all posts

    Add comment