Soloensis

Jelajah Waktu di Museum Angkut Kota Batu

Saya hanya mengiyakan ketika anak dan istri saya menyodorkan nama Museum Angkut sebagai salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi saat kami berlibur ke Kota Malang dan Batu, Jawa Timur. “Memang ada apa si di sana? Sebegitu bagusnya kah sebuah museum?” demikian batin saya.

Singkat kata, Museum Angkut jadi tujuan pertama kami saat menginjakkan kaki di Kota Batu. Setelah beristirahat sejenak di hotel seusai perjalanan panjang dari Solo, kami berempat menuju Museum Angkut. Lokasi hotel dengan Museum Angkut sejatinya tak terlalu jauh. Namun karena saat itu kami masih agak letih, kami memilih memanfaatkan layanan hotel untuk mengantar kami ke sana. Tak sampai 5 menit, kami tiba di lokasi.

Sebuah miniatur roket menjulang tinggi menjadi penanda pertama di Museum Angkut. Begitu menjejak makin ke dalam, bayangan awal saya terhadap objek wisata bernama “museum” lama-lama memudar.

Museum Angkut bukan sekadar museum. Dengan tiket masuk di kisaran Rp60.000-Rp80.000/orang tergantung paket yang diambil, kita bisa leluasa menikmati deretan alat transportasi dari masa ke masa di areal seluas 3,4 hektare ini. Jika kita hendak membawa kamera, juga ada biaya khusus. Tapi percayalah, tidak akan rugi membayar uang untuk membawa kamera karena di dalamnya banyak sekali objek foto yang menarik untuk kenang-kenangan kita.

Tak cukup sejam dua jam menikmati suguhan museum seluas ini, apalagi koleksi di dalamnya yang bisa membuat kita berdecak kagum dan enggan buru-buru beranjak dari sana. Total ada 9 zona yang bisa kita jelajahi dengan konsep yang mirip dengan aslinya, sehingga kita seolah diajak menjelajahi waktu tempo dulu mengenal alat transportasi dari berbagai negara.

Ruangan pertama yang kita jejak di Museum Angkut adalah hall utama. Di sini dipajang berbagai koleksi alat transportasi dari berbagai negara. sebagian bisa dinaiki, seperti misalnya mobil balap formula1 pada zaman dulu. di hall yang luas ini ada begitu banyak alat angkut yang bisa kita abadikan.

Selain itu ada juga zona edukasi, di mana pengunjung akan diajak mempelajari informasi soal sejarah alat transportasi dari masa ke masa. Cukup sampai disini? tentu saja tidak.

Yang membedakan Museum Angkut dengan museum lainnya adalah di sini ada zona-zona yang dibuat tematis, seperti theme park. Masuk ke zona ini kita seolah dibawa ke masa lalu, membayangkan kehidupan masyarakatnya di masa lampau. Ada Zona Sunda Kelapa dan Gudang batavia. Di sini kita diajak menikmati suasana Sunda Kelapa (Jakarta) pada masa lalu. Ada miniatur pelabuhan Sunda Kelapa, ada miniatur kapal, nelayan, dan ikan hasil tangkapan para nelayan. Kita juga bisa berpose seperti nelayan pada saat itu.

Selanjutnya, kita juga akan dibawa menyusuri Zona Gangster dan Broadway Street. di Sini ditampilkan miniatur penjara ala gangster atau mafia, dengan latar bangunan menyerupai era 70-an. Sedangkan di Broadway Street kita bisa bergaya seolah-olah menjadi bagian dari artis dunia. Tentu saja ada angkutan khas pada zaman itu yang juga turut dipajang.

Puas menjadi gangster, kita diajak menuju Zona Eropa, di mana di sana kita seperti menjelajahi Italia, Prancis, Jerman dan Inggris dalam balutan suasana malam. Ada miniatur penjaga kerajaan Inggris yang sangat terkenal itu, atau kotak telepon umum warna merah yang menjadi ciri khas Negeri Ratu Elizabeth.Ada pula replika mobil imut MrBean dengan patung Bean nangkring di atasnya. Selain itu, ada miniatur Menara Eiffel Paris, Prancis yang sangat romantis itu.

Ingin berfoto dengan Ratu Elizabeth 2 dan menikmati bus tingkat ala London? semua ada di Zona Istana Buckingham.
Yang enggak kalah seru adalah zona Hollywood. Wow, bayangkan jika film-film Hollywood yang kita tonton di layar bioskop itu bisa kita saksikan dari jarak dekat? Ada motor milik Nicholas Cage di film Ghost Rider, ada pula mobil Batman alias Batmobile, dan tak kalah bagusnya patung Hulk yang terbuat dari onderdil otomotif dal;am pose menginjak mobil remuk.

Lelah berjalan-jalan mengitari areal sedemikian luas? tenang tak perlu takut kelaparan atau kehausan, warung apung dengan penataan yang apik dan unik menjadi jawabannya. Beragam menu tersedia di sana, Anda tinggal pilih saja. Aneka macam kuliner khas Indonesia ada di sana. Sembari melepas penat, mengobati lapar, Anda juga bisa menikmati keindahan sekeliling. Jika mau, Anda juga bisa berkeliling warung apung menggunakan sampan.
Museum Angkut ini berada di bawah naungan Jawa Timur Park Group dan beroperasi mulai pukul 12.00-20.00 WIB.
So, tunggu apa lagi, masukkan Museum Angkut dalam destinasi wisata liburan anda berikutnya 🙂

Apakah tulisan ini membantu ?

1 comment

  • pernah ke Jatim Park ( Januari 2015) , termasuk musium ini, tapi tak berfoto, teman-teman berjalan cepat, tidak ada selfie, yah kenangan manis berlalu,kapan bisa ke sana lagi, tapi….waduh payahnya ….jalannya jau,,,,h sekali, jalan kaki dari pagi sampai sore….luar biasa!