Soloensis

Berita yang Bikin Puyeng….

Saya tengah mempersiapkan sebuah diskusi publik tentang Prospek Ekonomi Soloraya 2016. Untuk menyusun TOR diskusi, saya membaca berita-berita ekonomi dan bisnis di Solopos edisi Desember 2015-Januari 2016. Saya menemukan berita menarik yang menjadi headline Solopos pada 7 Januari 2016lalu. Judulnya Investasi Rp2,3 Triliun Masuk ke Solo. Saya menilai menarik karena saya berharap dari berita ini saya mendapatkan data ekonomi yang bisa saya kutip di TOR yang akan saya buat.

Sayangnya setelah saya membaca berita ini saya malah puyeng. Saya harus berpikir keras dan berulang-ulang membaca lead-ya. Ternyata saya gagal memahami. Saya terpaksa googling untuk membandingkan dengan berita-berita media lain untuk bisa menangkap maksudnya.

Kebingungan saya mulai begitu membaca di kepala beritanya.

Di lead tertulis :

Investasi yang masuk Kota Solo selama 2015 mencapai Rp2,3 triliun. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Solo “menyatakan investasi yang masuk itu melampaui target Rp1,5 triliun”.

Kalimat yang saya kasih tanda petik itu yang bikin saya bingung. Apakah yang dimaksud adalah kelebihan target sebanyak Rp1,5 triliun? ataukah investasi yang masuk melebihi dari target yang ditetapkan Rp1,5 triliun di tahun 2015?
Setelah baca berita di media lain, maksudnya ternyata BPMPT menargetkan investasi masuk Kota Solo pada 2015 sebanyak Rp1,5 triliun. Realisasinya Rp2,3 triliun, jauh di atas target. Oalaah gitu tho…

Berita yang baik adalah berita yang clear yang memudahkan pembaca menangkap maknanya. Pembaca tak perlu mengernyitkan dahi, membuka kamus, atau berselancar di internet. Reporter yang baik dituntut mampu menulis sesuatu yang rumit menjadi mudah. Lha kalau ada wartawan menulis sesuatu yang simpel kok malah jadi rumit, mungkin si wartawannya harus banyak belajar lagi.

Yang bikin saya bingung lagi adalah kalimat di paragrap di bawahnya :

“Dia (BPMPT) menaikkan target investasi (Kota Solo) pada 2016 hingga Rp2 triliun, mengacu pada perolehan nilai investasi pada 2015.”

Kalau dibaca kalimatnya, saya memahami BPMPT menaikkan target Rp2 triliun dari perolehan nilai investasi 2015 (Rp2,3 triliun), sehingga targetnya menjadi Rp4,3 triliun pada 2016. Setelah saya bandingkan dengan media lain, ternyata yang dimaksud bukan seperti itu. BPMPT memang hanya menargetkan investasi masuk Kota Solo Rp2 triliun.

Kalau seperti itu, kalimat yang benar mestinya (ini kira-kira lho ya, karena saya bukan pakar bahasa) “Dia menaikkan target investasi menjadi Rp2 triliun mengacu pada target 2015” bukan mengacu pada perolehan nilai investasi.
Sebab kalau menaikkan target Rp2 triliun dari realisasi jelas tidak logis. Bukankah target Rp2 triliun justru turun dari realisasi 2015?

Saya jadi bingung saat mau mengutip berita ini, karena kalau saya kutip data dalam berita ini “menyesatkan”. Padahal ini menyangkut data-data penting di Kota Solo.

Inilah pentingnya arti “keterampilan berlogika”….

Apakah tulisan ini membantu ?

sholahuddin

Laki-laki pencari Tuhan.....

View all posts

Add comment