Soloensis

Hindia – Setengah Tahun Ini (Review Lagu)

Solois Baskara Putra alias Hindia lumayan produktif di tengah pandemi virus corona. Sehabis Ramai Hening Bersama, dia merilis Separuh Tahun Ini yang disebut sebagai penutup album perdana Menari Dengan Bayangan.

Lagu ini terasa lumayan berbeda dengan lagu- lagu Hindia sebelumnya sejak detik awal aku dengarkan. Walaupun masih berakar musik pop, lagu ini senantiasa saja berbeda dengan 15 lagu dalam Menari Dengan Bayangan.

Salah satu yang membuat Separuh Tahun Ini berbeda dibanding karya Hindia sebelumnya merupakan pada paduan suara. Paduan suara sering muncul pada lirik- lirik yang mau ditekankan, semacam” separuh tahun ini”, serta selaku suara latar.

Perbandingan semakin kentara kala paduan suara pada lagu ini terasa kayak paduan suara pada lagu- lagu Gospel. Rasanya, Hindia belum sempat memasukkan paduan suara ala Gospel pada lagu- lagunya.

Baca juga: https://talks.cam.ac.uk/show/index/131422

Perbandingan lumayan signifikan pula terasa pada lick gitar yang diisi Rayhan Noor. Lick gitar dalam Separuh Tahun Ini lebih padat serta variatif dibandingkan pada lagu Rumah Ke Rumah yang pula diisi Rayhan.

Selebihnya, sebagian elemen dalam lagu ini sama dengan mayoritas lagu Hindia. Salah satu yang sangat kentara merupakan style bernyanyi Baskara yang sering bergumam, nyeret, datar, serta kadangkala out of tone.

Paling tidak terdapat 2 sebab kenapa seseorang musisi bernyanyi semacam Hindia. Awal, karakter yang memanglah terencana terbuat semacam itu serta dipertahankan. Kedua, mencocokkan dengan nuansa serta rasa lagu.

Entah apa sebab Baskara memilah style menyanyi tersebut, serta sebenarnya tidak terdapat yang salah pula. Tetapi sayangnya pada Separuh Tahun ini, sebagian kali vokal Baskara terdengar out of tone.

Awal mulanya memanglah tidak apa. Namun semakin lama kuping aku gerah pula, tidak nyaman didengar serta mengganggu.

Tidak hanya itu, penyusunan lirik pula seragam dengan lagu- lagu Hindia sebelumnya. Perbandingan cuma terdapat pada lirik yang membahas isu sosial. Normal, mengingat lagu ini merangkum peristiwa nasional serta internasional yang terjalin 6 bulan belakangan.

Baskara pula mangulas peristiwa personal pada bagian tengah hingga akhir lagu. Semacam kala dia dirundung netizen sebab pendapatnya yang dinilai menistakan musik metal dan rock.

Lirik- lirik berisi peristiwa personal semacam jadi indikator kalau Baskara lebih membuka diri dibandingkan sebelumnya. Salah satunya, kala dia mengaku tekanan pikiran karna mulut besarnya.

Aku rasa pembukaan diri ini tidak susah untuk seseorang Baskara, mengingat pada album Menari Dengan Bayangan berisikan lagu tentang bermacam permasalahan personal.

Baca juga: https://blogs.itb.ac.id/khairasyadrilla/?p=47

Sayangnya, terdapat lirik yang terasa sangat memaksakan cuma buat mengejar rima. Semacam pada lirik yang berbunyi” siapa yang mencibir video Imagine/ yang dengar rock metal serta masih gak maafin//”

Secara kontekstual juga, 2 bait di atas pula kurang berhubungan. Perihal ini membuat kesan kalau 2 bait lirik di atas dipaksakan terdapat demi mengejar rima” in”.

Aku mengapresiasi kerja Baskara serta regu penciptaan buat membuat lagu yang berbeda dari karya- karya Hindia sebelumnya. Sayangnya perihal itu tidak membuat Separuh Tahun Ini jadi lebih istimewa.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment