Soloensis

Apakah Saya Harus Melakukan Pelanggaran?

Saat ini banyak sekali kasus pelanggaran yang terjadi di negeri tercinta Indonesia, dari pelecehan lambang Indonesia, meningkatnya tindak kekerasan serta terjadinya plecehan yang dilakukan oleh anak muda hingga orang dewasa dan masih banyak lagi. Hal tersebut menjadi sebuah ancaman yang pastinya besar bagi masyarakat Indonesia, apalagi jika kelakuan yang seperti itu ditirukan oleh para generasi-generasi muda penerus bangsa Indonesia. Tidak jarang pula apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh terkenal akan ditiru oleh para penggemarnya.
Seperti apa yang dialami oleh pedangdut terkenal Zaskia Gotik, mendapat kasus pelecehan lambang negara karena salah dalam menyebutkan lambang pancasila. Dan tak lupa pula Sonya Depari yang melakukan sikap tidak terpuji dengan membentak petugas lalu lintas yang menghentikan jalannya. Dua kasus ini sempat menjadi berita yang sangat menghebohkan di media massa karena menyangkut salah satu artis dangdut ibukota itu.
Akan tetapi, setelah kasus ini lama bergulir, dengan sangat mengejutkan pelantun tembang Satu Jam Saja ini dinobatkan sebagai duta pancasila. Tidak jauh-jauh dari Zaskia, Sonya pun mengikuti jejak dari si eneng (sebutan Zaskia) dengan dinobatkannya dia sebagai duta anti narkoba. Terjadi banyak keheranan di kalangan masyarakat, dan pastinya ada yang pro dan ada pula yang kontra. Untuk masyarakat yang pro mendukung keputusan tersebut dan menyemangati mereka, sedangkan orang-orang yang kontra lebih membuat kritik-kritik pedas terhadap dua sosok tersebut. Kenapa kedua orang yang melanggar hukum atau pembuat gaduh di Indonesia malah dinobatkan sebagai duta pancasila dan duta anti narkoba? Apa hanya karena mereka berdua terkenal sehingga dengan mudah mereka lepas dari kasus yang menjerat mereka itu.
Dilihat dari kasus yang dialami oleh dua orang ini memang tidak terlalu berat, tapi akankah dengan dijadikannya para pelaku pelanggaran sebagai Duta dapat memberi pelajaran kepada seluruh masyarakat. Bukankah seorang duta harus menjadi contoh untuk masyarakat yang lain? Dan muncul juga pertanyaan apakah dengan melanggar suatu peraturan kita dapat dengan mudah menjadi seorang Duta atau pejabat tinggi negara? Jika dengan mudah melakukan hal tersebut tentu saja bisa membuat orang dapat meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tersebut. Banyak orang berbondong-bondong membuat sensasi publik, dan akan semakin bayak pula orang yang membuat kegaduhan di negeri ini. Lalu dikemudian hari akan banyak orang yang dengan sengaja melakukan sensasi agar dapat membuat dirinya terkenal. Tentu kita semua tidak menginginkan hal tersebut terjadi, jika hal tersebut terjadi siapa yang akan disalahkan. Sedangkan masyarakat sendiripun hanya ingin meniru apa yang dilakukan oleh idolanya sehingga bisa terkenal.
Setelah dua kasus diatas, muncul berita dari seorang ABG pemilik akun Facebook Fani Canali yang mengunggah foto duduk di patung pahlawan Nasional yang dianggap telah mencela pahlawan Indonesia. Apakah dia akan menjadi Duta pahlawan? Tidakkah hal ini terasa menggelikan dan terasa aneh, jika muncul lagi orang yang suka membuang sampah sembarangan dia akan dijadikan sebagai duta lingkungan. Setiap kesalahan yang dilakukan dapat membuat dirinya sebagai duta kesalahannya.
Seharusnya dengan adanya kasus-kasus yang dialami oleh Zaskia, Sonya dan Fani ini dapat menjadi contoh dan pembelajaran yang baik untuk semua kalangan, baik pemerintah maupun masyarakat biasa. Sehingga tidak ada masyarakat yang merasa “dibodohi” dengan pemberitaan-pemberitaan yang beredar selama ini. Kalau bisa harus ada sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat yang belum bisa mendapatkan ilmu yang tinggi sehingga masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat yang melek akan sebuah informasi, tidak asal melihat saja. Serta kesadaran rakyat indonesia, bagaimana cara mereka dalam menyikapi masalah. Semoga dengan adanya kasus-kasus ini kita dapat meningkatan moral dan akhlak sehingga tidak terjerumus dalam kegiatan yang tidak baik.

Apakah tulisan ini membantu ?

Eva DM

Mahasiswa semester 4 komunikasi dan penyiaran Islam di IAIN Surakarta

View all posts

Add comment