Soloensis

Prostitusi Melalui Media Sosial

Prostitusi Melalui Media Sosial

Semakin majunya perkembangan teknologi saat ini, banyak membawa kemudahan dan keuntungan bagi kita. Keuntungan dan kerugian menggunakan media sosial memang tergantung pada diri kita sendiri yang menggunakannya. Kita bisa menmanfaatkannya untuk menghasilkan penghasilan. Tapi bagaimana jika memanfaatkannya dengan cara yang salah? Bukan untuk berjualan online, baju, tas, dan sebagainya. Tapi menawarkan jasa seks komersial melalui jejaring sosial.

Banyak sekali kasus-kasus yang terungkap melalui media cetak dan media elektronik tentang penyalahgunaan media sosial. Seperti menawarkan jasa PSK (pekerja seks kemersial) melalui media sosial seperti facebook, bbm (blackberry massenger). Setelah terungkapnya kasus Dedeuh Alfisahrin yang ditemukan meninggal di kamar kosnya di tebet, Jakarta Selatan mengungkapkan maraknya prostitusi melaui media sosial.

Apa penyebabnya? Jumlah lapangan pekerjaan yang ada tidak sebanding dengan orang yang membutuhkan pekerjaan. Kaum perempuan yang tidak mempunyai pekerjaan dan ingin mencari jalan pintas untuk mencari nafkah. Mereka berdalih dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarganya sehingga terpaksa melakukan pekerjaan yang tidak halal. Tentu saja alasan tsebenarnya mereka tidak ingin bekerja keras, hanya ingin cara yang mudah untuk mendapatkan uang.

Kenapa PSK memilih jejaring sosial dalam menawarkan jasanya? Mereka tidak harus mencari tempat prostitusi. Hanya menawarkan jasanya di media sosial, dan menerima pelanggannya di tempat kos, atau di rumahnya. Bisa dibayangkan kalau hal ini dibiarkan terus menerus?

Dengan begitu mudahnya semua orang mengakses internet, menggunakan jejaring sosial seperi facebook, twitter, instagram. Sedangkan yang menggunakan jasanya, kaum laki-laki dari buaya darat, hidung belang. Dari laki-laki yang sudah mempunyai istri hingga anak-anak remaja yang ingin mencoba-coba jadi dipermudah memesan PSK melaui jejaring sosial.

Jadi yang salah siapa? Menyalahkan pemerintah yang tidak menyediakan lapangan pekerjaan atau menyalahkan mereka yang tidak bisa bersaing di dunia kerja. Tentunya antara pelaku dan pemakai pekerja seks komersial sama-sama salah. Kita yang membiarkannya juga salah.

Untuk mengurangi maraknya prostitusi, sebaiknya pemerintah membuat tindakan khusus seperti jangan hanya melepaskan PSK begitu saja. Memberi pendidikan, bimbingan, dan pelatihan khusus sebagai modal mereka untuk membuka usaha. Menanamkan pendidikan karakter di sekolah kepada generasi penerus bangsa sangat perlu agar tidak terjerumus dan rusak.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Bella Ananta

    Mahasiswa Uinsu Ilkomp 1

    View all posts

    Add comment