Soloensis

KERAJINAN TANGAN Papercraft, Bukan Origami Biasa

Papercraft origami

Kerajinan kertas banyak macamnya. Tidak hanya origami, kini ada kerajinan kertas yang selangkah lebih berkembang dari sekadar hasil origami.

Lebih rumit, lebih unik dan hasil kreasinya lebih terlihat hidup dari pada origami. Namanya papercraft. Kerajinan ini mungkin banyak beredar di internet.

Tetapi belum banyak yang menjadikannya sebagai sumber ekonomi. Di Pondok Pesantren Jamsaren, papercraft mulai berkembang, tidak hanya sebagai sumber ekonomi tetapi juga sarana edukasi. Hal ini disampaikan salah satu narasumber, Suntoro, dalam Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan di Lingkungan Pondok Pesantren yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng, di Indah Palace, Selasa (10/9/2013).

Salah seorang staf Disperindag Provinsi Jateng, Mohammad Chafidz, menyampaikan saat ini diklat pengembangan kewirausahaan dan usaha kecil menengah (UKM) tidak hanya menyasar sentra-sentra industri kecil dan sekolah tetapi mulai mengarah ke pondok pesantren.

“Tahun di Solo dapat satu kesempatan melalui Pondok Pesantren Jamsaren untuk mendapatkan paket pelatihan papercraft,” kata Chafidz, saat ditemui solopos.com, di sela-sela pelatihan.

Papercraft dipilih karena di Jamsaren sendiri kerajinan itu sudah mulai dikembangkan dan mulai dikomersilkan. “Kami berharap ke depan bisa lebih berkembang dan memunculkan wirausaha baru.”

Papercraft origami
Papercraft origami

Papercraft, merupakan kerajinan membentuk kertas menjadi benda tiga dimensi. Dari yang sudah dikembangkan selama ini, papercraft dijadikan sarana mengasah kreatifitas anak.

Sehingga, komersialisasi kerajinan ini diwujudkan dengan penjualan pola bentuk dalam lembaran-lembaran kertas.
“Ada yang dijadikan bentuk binatang, boneka wisuda, souvenir yang lainnya bahkan dibentuk sepeda motor,” kata Suntoro.

Menurut Suntoro, segala sesuatu yang berbentuk kreatif masih sangat diterima di pasar Solo. Papercraft bisa dibuat dari kertas yang tebal dan mudah ditempel dengan lem.

“Dan kreasi ini merupakan tingkat lanjut dari origami. Kalau origami hanya melipat dan hanya butuh satu lembar kertas, kalau papercraft bisa berlembar-lembar kertas dan dibuat berdasarkan pola bentuk yang diinginkan.”

Suntoro mengatakan selama ini dia menjual desain atau pola bentuk dalam bentuk lemabran kertas untuk kemudian dibentuk sendiri oleh pelanggannya.

“Sengaja begitu. Karena tujuan utama kan untuk edukasi. Saya jual desainnya, nanti pelanggan membentuk sendiri.” Satu lembar desain dijual kisaran Rp3.000, sementara jika ada pelanggan yang menginginkan bentuk jadi, harga yang ditawarkan berkisar Rp15.000 hingga Rp20.000 per bijinya.

“Setiap Sabtu malam Jamsaren berjualan di Ngarsapura. Hasilnya bisa menjual papercraft rata-rata Rp400.000 per malamnya.”

Apakah tulisan ini membantu ?

Add comment