Soloensis

Identitas Baru, Banyak Pasangan Menikah Namun Tidak Ingin Memiliki Anak, Ini Alasan Mereka

Anda mungkin pernah dengar pengakuan mengenai kemauan untuk mempunyai turunan dan memberinya cucu ke orang-tua pada mereka yang telah menikah.

Untuk beberapa orang, bersamaan pertambahan umur dan info, pengakuan itu beralih menjadi pertanyaan. Antara mereka yang menanyakan, pada akhirnya ada yang memutuskan untuk tidak mempunyai turunan atau childfree.

Alasan Pasangan Menikah Namun Tidak Ingin Memiliki Keturunan

Suatu waktu , pak Ustadz  Hanif, salah satu pemilik Jasa Nikah Siri Solo , pernah bercerita bahwa beberapa pasangan yang ia nikahkan berencana untuk tidak memiliki anak (childfree) dan ada pula yang menunda cukup lama untuk memiliki keturunan. Banyak alasan mereka , beberapa diantaranya :

Berbahagia dengan Adopsi Anak

Pasangan yang tidak menginginkan keturunan menjelaskan ide mengenai pengaturan komunitas memang tidak gampang diterima orang. Mereka memiliki pendapat jika di tengah-tengah semua pembicaraan mengenai sumber energi terbarukan dan trend vegetarian, tidak ada yang sanggup membayar kelebihan komunitas. Bagi Mereka jika tidak harus mempunyai anak biologis bila ingin menyayangi seorang anak. 

Walau ada bermacam alasan, aspek terpenting pasangan  saat memilih untuk tidak mempunyai anak. childfree yang mereka kerjakan ialah tidak mempunyai anak biologis, hingga tidak tutup peluang mereka untuk mengusung anak di saat kedepan.

Ingin Tetap Mengejar Karir

Misal Saja sebagai wartawan yang perlu siap bekerja setiap waktu. memiliki keluarga dan mempunyai anak ialah hal dengan tanggung jawab besar, karena ada nilai-nilai penting yang perlu dirumuskan bersama.

Depresi Sosial

frustrasi sosial yang kemungkinan diterima oleh anak di tengah-tengah kuatnya konservatisme, penghakiman, dan persekusi.

Anggapan Terlalu Banyaknya Penduduk Di Bumi 

Ledakan warga dunia memang jadi perhatian banyak faksi. Federasi Bangsa-Bangsa (PBB) pernah memprediksi pada 2030, warga bumi akan capai 8,6 miliar dan bertambah jadi 9,8 miliar pada 2050. Jumlah ini diprediksikan bertambah jadi 11,2 miliar di tahun 2100.

Menurut PBB, kenaikan komunitas terus akan bersambung tiap tahunnya, bahkan juga dengan anggapan jika tingkat kesuburan terus akan turun. Sudah pasti perkembangan warga itu memunculkan beberapa karena, seperti ekonomi, kesehatan, dan pelindungan sosial.

Pemerintahan Cina, misalkan, mengaplikasikan peraturan Satu Anak untuk menangani perkembangan warga. Mereka juga dapat menahan beberapa ratus juta kelahiran semenjak 1980. Cina yang awalnya riskan banjir dan kelaparan, sekarang sanggup penuhi keperluan pangan dan pengajaran warganya.

Ketakutan Akan Masa Depan

Over crowding ialah satu wilayah kurang cukup besar untuk menangani jumlahnya warga, hingga susah untuk mempunyai rumah yang pantas, cari nafkah, dan berasa nyaman di ruangan individu. Saat itu, ledakan komunitas ialah saat sumber daya yang dipakai makin tipis dan produksi sampah tidak imbang dalam jumlah yang sanggup diatur.

 

Tidak tahu mana benar salahnya argumen diatas , namun itulah hal yang banyak disampaikan orang yang menikah , baik yang menikah secara resmi ataupun menikah siri (menikah secara agama). Bagaimana pendapat Anda?

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Candra Bi

    Playmaker Panduanmenulis.com

    View all posts

    Add comment