Soloensis

Ilustrasi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Ilustrasi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Sumber: PixabayIstilah ibu rumah tangga memiliki konotasi negatif di abad ke-21. Apakah karena pemahaman feminisme di masa sekarang, atau beberapa idealisasi lain yang menyatakan bahwa menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang memiliki stigma yang berlawanan dengan yang terjadi di masa lalu. Ilustrasi pekerjaan ibu rumah tangga selalu dipahami hanya mengurus masalah domestik saja.

Memang, menjadi ibu rumah tangga itu tidaklah mudah. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan selain mengurus suami saja. Meski berat, namun tidak boleh ada yang menghalangi ibu rumah tangga untuk bekerja atau berbisnis karena itu adalah hak yang semestinya perlu dihormati. 

Mengomunikasikan ekspektasi menjadi ibu rumah tangga yang berbisnis dalam pernikahan adalah cara terbaik untuk menghindari masalah dalam hubungan Anda sejak dini. Berikut adalah ilustrasi pekerjaan ibu rumah tangga yang bisa menjadi gambaran bagi Anda, apakah Anda mau hanya duduk di rumah saja atau mau sambil berbisnis.

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 

1. Membersihkan Rumah

Seorang ibu rumah tangga bisa berbagi pekerjaan dengan suaminya. Sementara laki-laki memegang pekerjaan penuh waktu di luar rumah, perempuan memegang pekerjaan penuh waktu di dalam rumah.

Seorang ibu rumah tangga bertanggung jawab untuk mencuci, membersihkan debu, menyedot debu, menyapu lantai, mencuci piring, dan membersihkan barang-barang atau mainan anak-anak yang tertinggal di sekitar rumah. Meskipun tergantung pada rumah tangga tertentu, banyak ibu rumah tangga melakukan beberapa tugas ini setiap hari (seperti mencuci) dan lainnya setiap minggu (seperti membersihkan debu).

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa rata-rata wanita menghabiskan 17 jam seminggu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Seorang wanita yang menikah dengan lebih dari tiga anak biasanya menghabiskan 28 jam seminggu untuk menyelesaikan tugas yang sama. Lebih banyak anak berarti lebih banyak cucian, piring, dan kekacauan secara umum, jadi seorang ibu dari beberapa anak akan tetap lebih sibuk sebagai ibu rumah tangga. 

Dengan lahirnya generasi baby boomer pada akhir 1940-an hingga awal 1960-an, banyak rumah tangga memiliki lebih dari tiga anak. Namun, di masa lalu, wanita menghabiskan lebih banyak waktu untuk pekerjaan rumah.

Masuk akal untuk berpikir bahwa teknologi modern telah membantu mengurangi banyak jam pekerjaan rumah tangga. Para ibu rumah tangga masa lalu tidak memiliki penyedot debu robot, atau mesin cuci berkapasitas tinggi sehingga bisa kok ibu rumah tangga modern memulai bisnisnya sendiri.

2. Menyajikan Makanan

Ilustrasi pekerjaan ibu rumah tangga selanjutnya adalah menyajikan makanan. Seperti ibu rumah tangga di masa lalu, ibu rumah tangga zaman modern biasanya tetap bertanggung jawab atas makanan. Seorang ibu rumah tangga yang baik akan mengatur makanannya sebelum pergi berbelanja. Dengan cara ini, dia dapat mengontrol anggaran belanjaan dan siap sepenuhnya untuk memasak makanan sepanjang minggu.

Dengan melakukan pekerjaan ini, seorang ibu rumah tangga juga akan memiliki kemampuan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makan malam, sehingga memungkinkannya untuk membuat jadwal yang paling produktif. Jadwal adalah aspek kunci dalam memelihara rumah dan aspek lain sebagai ibu rumah tangga.

3. Merawat Anak-Anak

Tidak peduli jaman apapun, seorang ibu rumah tangga bertanggung jawab untuk merawat anak-anak. Saat Ayah sedang bekerja, dia harus menjaga anak-anaknya. Seorang ibu rumah tangga harus memastikan anak  makan, mandi, berpakaian, dan menjalankan aktivitas dengan benar. 

Ketika anak-anak sudah sekolah, seorang ibu rumah tangga biasanya bertanggung jawab untuk membuat makan siang dan memastikan bahwa mereka siap untuk sekolah, mengatur jadwal ekstrakurikuler, dan mengantar dan menjemput anak dari sekolah atau kegiatan mereka. Ilustrasi pekerjaan ibu rumah tangga ini juga sering mengharuskan ibu memainkan peran sebagai konselor bimbingan atau terapis.

Seperti itulah ilustrasi pekerjaan ibu rumah tangga, meski sepertinya berat, namun jika dijalani dengan penuh keikhlasan pastinya akan terasa jauh lebih mudah. 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Erikh Taruna

    Semua dimulai dari pondasi, seberapa pun tinggi bangunan tidak mungkin di awali dari atap, begitu juga bisnis, awal-awal pasti tidak terlihat indah dan terasa lama, itu wajar...
    karena pondasi itu di gali ke bawah seperti bisnis yang baru saja di mulai, kita tidak pernah tau 2-3 tahun lagi apa yang akan terjadi.
    So, jangan berkecil hati saat membangun pondasi.
    Berikan kerja terbaik dan doa terindah.
    kunjungi kami di : https://www.diaryislam.com/

    View all posts

    Add comment