Soloensis

REALISASI TEORI UTILITARIANISME, DEONTOLOGI, VIRTUE TERHADAP PANDEMI COVID-19

 

Oleh : Adellia Riyana Putri 49401800002

D-III Akuntansi A

Dosen Imam Setijawan, SE., Akt., M.S.Ak

Universitas Islam Sultan Agung

 

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020. Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin. 

 

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: 

• Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin).

• Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.

• Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. 

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. 

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia. 

Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normatif yang menyatakan bahwa suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan penggunaan (utility), biasanya didefinisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan. “Utilitarianisme” berasal dari kata Latin utilis, yang berarti berguna, bermanfaat, berfaedah, atau menguntungkan.

Menurut kaum utilitarianisme, tujuan perbuatan sekurang-kurangnya menghindari atau mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan yang dilakukan, baik bagi diri sendiri ataupun orang lain.

Mengurangi kerugian pada saat pandemi seperti sekarang ini bisa kita lakukan dengan cara : 

• Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol.

• Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.

• Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.

• Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.

• Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.

• Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.

• Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

 

Deontologi adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan. Etika ini kadang-kadang disebut etika berbasis “kewajiban” atau “obligasi” karena peraturan memberikan kewajiban kepada seseorang.

Immanuel Kant juga menekankan bahwa suatu tindakan dianggap benar atau salah bukan berdasarkan dampaknya, tetapi berdasarkan niatan dalam melakukan tindakan tersebut.

Dengan berbagai cara pencegahan penularan virus corona tersebut diatas jika kita lakukan dengan niat hati yang tulus pasti akan berujung dengan kenikmatan di masa depan.

رب عمل صغير تعظمه النية، ورب عمل كبير تصغره النية

“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat.” (Al Ikhlas wan Niyyah). 

Virtue (Kebajikan) adalah kesempurnaan moral. Kebajikan adalah perilaku atau kualitas yang memenuhi kebaikan moral sebagai pondasi prinsip dan moral kebaikan. Kebajikan personal adalah karakteristik yang bernilai karena mempromosikan kebesaran kolektif dan individual.

Kebajikan bisa kita realisasikan dengan cara :

• Bersedekah kepada masyarakat yang kurang mampu

• Saling membantu dengan tetangga terdekat

• Melakukan penggalangan dana atau membuka donasi untuk masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dibagikan di Balai Desa setempat

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment