Soloensis

Cerita Pendek untuk Ratmurti

Maaf, saya tak bisa memberi tumpangan kepada Anda!

~~~
Saya ingin menceritakan sebuah cerita pendek kepada Anda. Kisah nyata, temannya temannya teman. Kalau mau ditelusuri memang lumayan panjang sanadnya, akan tetapi saya jamin in sya ALLAH shahih true story ^^

Kisah tentang dua anak manusia (iya lah bukan anak kucing ^^) yang akhirnya saling jatuh cinta. Mereka jatuh cinta sebab seringnya bertemu dan pulang bersama, salah satu menumpang di mobil yang lainnya. Tak perlu dihakimi, apakah itu cinta tulus ataukah sebab godaan dari musuh utama manusia yang selalu menjerumuskan. Sebenarnya masing-masing dari mereka sudah menikah. Namun akibat rutinnya kebersamaan mereka, terjadilah apa yang sudah terjadi…

Intinya adalah seringnya perjumpaan bisa menumbuhkan benih-benih rasa, bisa rasa mual (mabok darat kalee..), rasa enegh, pun rasa coklat juga boleh šŸ˜€

Endingnya belum tahu sih,, kedua anak manusia itu akhirnya mengikat cinta mereka atas nama Tuhan mereka atau tidak. Tetapi sejujurnya saya berharap mereka menikah. Sebab saya merasa sedih bila ada dua orang yang saling jatuh cinta tak bisa bersatu dalam pernikahan, serasa balik ke jaman Siti Nurbaya –zaman nelangsa seluruh bangsa kerana keadaan masih dijajah Belanda.

~~~

Anda menuliskan sebuah proposal tentang cita-cita dari project Anda yang luar biasa. Tetapi project itu melibatkan saya, yang Anda harapkan sebagai tokoh utama protagonis dalam project tersebut. Oh, rasanya terbang ke langit meminjam sayap salah satu Malaikat. Namun sayangnya, tak berapa lama sang Malaikat itu meminta kembali sayapnya.. akhirnya saya kembali ke bumi dengan sedikit babak belur. ^^

Sebab dalam project Anda ini akan terbentang kesempatan dimana kita akan sering bertemu dan bercakap, berdikusi dalam tataran gurau bahkan serius.
Sebab dengan project Anda ini akan membuat intensitas pertemuan, yang mungkin akan rutin dijadwalkan.

Bila manusia saja memiliki rasa cemburu, apalah lagi dengan Rabb saya..

Kuberitahukan kepada Anda, bahwa dalam keyakinan yang saya imani sampai mati in sya ALLAH,, ada batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Dimana Rabb saya sangat cemburu dengan hamba-hamba Nya yang melampaui batas.

Saya tidak menafikkan bahwa saya pun bersosialisasi dengan semua manusia, baik laki-laki dan perempuan, di lingkungan kampus saya, pada pelatihan jurnalistik, seminar dan ruang publik lainnya. Saya pun biasa melakukan presentasi di depan publik dimana audiens terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sekali lagi itu di ruang publik..

Project yang Anda tawarkan, nampaknya hanya melibatkan tiga orang. Dia yang “berada di samping” saya ini pencemburu walaupun seakan memberi lampu hijau untuk terjun dalam project Anda. Saya tidak berani take a challenge untuk memberikan warna yang cerah dan positif dalam cita-cita project Anda, tetapi mengandung resiko seperti cerita pendek di atas.

Kenapa? Sebab musuh utama saya dan musuh kita semua (baca: syaithon) selalu berupaya menjerumuskan manusia, mempermainkan dari hal-hal yang nampak tujuan baik, dari sesuatu yang seakan indah, akan tetapi sejatinya penuh ranjau menuju keterjerumusan dosa. Ini yang saya sebut talbis iblis. Mungkin Anda tak faham artinya. Tanyalah kepada teman Muslim Anda apa maknanya!

Dalam area privasi, saya sangat tegas membatasi diri. Saya tidak melakukan komunikasi secara pribadi dengan manusia jenis laki-laki. [Kita samakan persepsi dahulu ya, bahwa kita berdua tidak mengakui LGBT, jadi cuma ada dua jenis manusia: laki-laki dan perempuan.] Saya tidak ingin memulai atau mengangkat konteks pembicaraan private dengan laki-laki. Sebab ada Dia itu sangat pencemburu. Itulah sebabnya saya me-non-aktifkan akun-akun medsos yang memungkinkan percampurbauran antara laki-laki dan perempuan.

Texting saja saya enggan, apalagi memberi tumpangan kepada laki-laki yang saya bahkan tidak mengenalnya. Sebab tumpangan pertama akan memudahkan tumpangan-tumpangan berikutnya. Biasanya begitu…

Maaf sebab saya tidak dapat membantu Anda dalam project besar ini.

Saya mendoakan semoga Tuhan mempertemukan Anda dengan orang yang tepat untuk mewakili cita-cita project besar Anda. Dan semoga project Anda benar-benar membawa manfaat bagi kehidupan manusia.

Apakah tulisan ini membantu ?

Anik Damayanti

Praktisi HS, Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Islam

View all posts

Add comment