Soloensis

warning hoax!

Setelah kemajuan teknologi saat ini tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga dampak yang negatif. Penyampaian informasi yang begitu cepat di sosial media menyebabkan para penikmatnya lupa apakah berita yang dibacanya benar atau tidak. Sosial media memungkinkan semua orang menjadi publisher atau penyebar berita, bahkan berita yang dibuat sendiri yang jatuhnya akan menjadi berita hoax.

Hoax merupakan berita bohong, informasi palsu atau fakta yang direkayasa menjadi lelucon hingga serius. Seiring berkembangnya sosial media, pada waktu itu juga hoax berkembang. Dengan judul yang sangat profokatif dapat menggiring pembaca kepada opini yang negatif.

CNN Indonesia menyebutkan bahwa dalam data yang dipaparkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika ada sebanyak 800 ribu situs di indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan ujaran kebencian (hate speech) (Pratama, 2016). Selama tahun 2016, Kemkominfo sudah memblokir 773 ribu situs berdasar pada 10 kelompok. Yaitu diantaranya yang mengandung unsur pornografi, SARA, penipuan, / dagang ilegal, narkoba, perjudian, radikalisme, kekerasan anak, keamanan internet, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dari jumlah tersebut, paling banyak adalah unsur pornografi (Jamaludin, 2016).

Menurut pandangan psikologis, ada dua faktor yang dapat menyebabkan seseorang cenderung mudah percaya pada hoax. Orang lebih cenderung percaya hoax jika informasinya sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki (Respati, 2017). Secara alami perasaan positif akan timbul dalam diri seseorang jika opini atau keyakinannya mendapat afirmasi sehingga cenderung tidak akan mempedulikan apakah informasi yang diterimanya benar dan bahkan mudah saja bagi mereka untuk menyebarkan kembali berita hoax. Hal ini dapat diperparah jika si penyebar hoax memiliki pengetahuan yang kurang dalam memanfaatkan internet guna mencari informasi yang lebih dalam atau sekedar mengecek faktanya.

Jadi, sebelum menyebarkan informasi / berita di media sosial alangkah baiknya kita melihat dulu apakah berita tersebut adalah hoax atau tidak. Jika terbukti berita tersebut adalah hoax, ya jangan disebar.

 

REFERENSI

Jamaludin, F. (2016, Desember). 773 ribu situs diblokir Kemkominfo setahun, pornografi paling banyak. Merdeka.com. retrieved from https://www.merdeka.com/teknologi/773-ribu-situs-diblokir-kemkominfo-setahun-pornografi-paling-banyak.html

respati, S. (2017, Januari 23). Mengapa banyak orang mudah percaya berita “hoax”? kompas.com. retrieved from https://nasional.kompas.com

    Apakah tulisan ini membantu ?

    shofiana maghfira hadi putri

    Add comment