Soloensis

TRIK JITU MEDIA di TAHUN POLITIK

Makin sempitnya waktu jelang Pilpres Indonesia 2019 membuat makin panasnya suasana media-media berita yang ada di Indonesia. Beberapa dari media tersebut bahkan berpihak pada salah satu Capres. Keberpihakan itu bukanlah tanpa sebab, banyak dari petinggi media-media besar pun ikut terjun dalam dunia politik. Mereka terjun di dunia politik karena mereka merasa telah mempunyai senjata perang dalam berpolitik yaitu media pers itu sendiri. Bahkan para pemilik media pers ini juga membuat partainya sendiri.

Secara garis besar media pers mempunyai tiga fungsi utama  yaitu : sebagai pemberi informasi, sebagai pemberi komentar atau interpretasi yang membantu pemahaman makna informasi, pembentuk korelasi kepada masyarakat  dan pemberi respon terhadap lingkungan. Namun fungsi tersebut kian berubah, kebanyakan dari media-media berita lebih memilih untuk kepentingan pribadi seperti promosi sebuah partai. Memang itu hak mereka tetapi apakah mereka berpikir terhadap dampak yang terjadi di lingkungan masyarakat?, mungkin tidak. Salah satu dampak yang paling serius adalah perselisihan bahkan saling tuding di lingkungan masyarakat. Seharusnya hal ini harus lebih di perhatikan oleh pihak yang berwenang.

Keberpihakan suatu media sangat berpengaruh di tahun politik kali ini, kenapa? Karena jika suatu media tersebut berpihak pada satu calon pastinya para pemilih calon tersebut akan lebih sering mengunjungi media tersebut karena sejalan dengan keinginan para pendukung calon tersebut. Dari hal itu media akan mendapat lebih banyak keuntungan, lalu bagaimana jika mereka juga mempunyai partai? Jika media juga mempunyai partai maka keuntungan mereka akan berlipat-lipat. Tidak hanyak keuntungan semata tetapi juga keuntungan politik yaitu partai yang di milikinya akan  lebih berkembang dengan pesat baik dalam sektor suara maupun kursi di tingkat legislatif

Media massa memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi akurat tentang pasangan calon yang maju dalam Pilpres 2019. Hal ini rupanya sangat dilihat oleh kubu Jokowi-Ma’ruf. Dari kubu ini saja terdapat hampir semua media televisi yang berpihak padanya. Sedangkan dari kubu Prabowo-Sandi hanya terdapat beberapa media televisi. Namun para Capres tersebut tidak hanya menggunakan media televisi tetapi juga media-media lainnya seperti media sosial, media portal online, media radio, dll. Dilihat dari hal tersebut peran media sangatlah penting, Kandidat tersebut berebut media untuk sekedar berpihak padanya dan memenangkan Pilpres 2019. Apakah seperti ini seharusnya media? , Apakah akan terus seperti ini setiap tahun politik?, Akankah Netralitas media akan terwujud atau hanya sebuah wacana belaka? Bagaimana aturan harus bertindak?..

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Muh Rizky Fauzi

    Mahasiswa IAIN
    NIM : 161211112
    Broadcast A

    View all posts

    Add comment