Soloensis

TRANSFORMASI MEDIA CYBER

Dimasa teknologi yang sangat pesat sekarang ini siapa yang tak mengenal istilah facebook? fanspage? atau media sosial lainya?

media baru inilah yang sekarang menjadi sarana semua orang berkumpul. Dari yang masih SD sampai yang sudah lanjut usia semua orang dapat mengakses segala informasi yang terdapat didalamnya. apakah ini salah? tentu tidak. namun, secara tidak langsung kegiatan ini mempengaruhi pola berfikir masyarakat mengenai apa itu berita apalagi di era sekarang sepertinya HOAX semakin menjadi jadi bahkan sering kali digunakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencapai apa yang mereka inginkan dan akhirnya masyarakatlah yang menjadi korban berita bohong yang mereka rancang. Kebebasan bermedia memang sesuatu yang bersifat individual dan pribadi namun ketika menginterprestasikan sebuah berita itulah yang menjadi tanggung jawab bersama.

berbicara mengenai interprestasi dalam berita, judul adalah sesuatu hal yang dibilang sangat sensitif dimana judul ikut andil dalam menarik tidaknya suatu berita, bahkan tak jarang ditemukan judul yang tak sesuai dengan isi berita ataupun hanya permainan kata untuk menarik pembaca.

sering kita menemukan dimedia sosial seperti halnya facebook, sebagai aplikasi terlama pengguna facebook merupakan yang terbanyak dibanding sosial media lainya walaupun banyak yang meninggalkan facebook dan berganti haluan pada media sosial lainya seperti halnya instagram, Whats App dll namun facebook tetap menjadi primadona. karena inilah banyak sekali media media yang memanfaatkan facebook untuk menampilkan berita beritanya. dan hal ini cukup berhasil berdasarkan survey kebanyakan masyarakat membaca suatu berita karna menemukanya dimedia sosial miliknya dan jarang sekali seseorang mengunjungi suatu laman berita online lewat search angine secara langsung ini membuktikan bahwa kekuatan media sosial sangat luar biasa. maka dari itu media online berlomba lomba menciptakan tulisan yang menarik walaupun diluar berita karena terkadang masyarakat kebanyakan tertarik dengan judulnya saja bahkan tidak memperhatikan informasi yang seharusnya sebuah media online paparkan. tentu ini sebenarnya tidak benar dimana tidak ada kepentingan publik yang dimuat hanya menarik pembaca untuk membuka laman berita yang mereka buat tanpa memperhatikan itu mempunyai kepentingan publik atau tidak.

Hal ini menyebabkan Masyarakat seakan remeh dengan berita, dan gampang sekali termakan oleh berita bohong yang seringkali menyebabkan perpecahan seperti halnya radikalisme. belum lagi ketika kita masuk keranah politik yang menggeliat seperti sekarang ini media online seakan akan menjadi senjata mereka melakukan serangan serangan terhadap lawan politiknya dari yang positif sampai hal yang negativ. membuat pendukung mereka ikut angkat bicara dan bahkan sampai terjadi perdebatan yang mengakibatkan permusuhan seakan akan masyarakat menjadi 2 kubu.

media online tak seperti media cetak yang perlu waktu untuk orang membacanya, media online dapat diakses semua orang dalam beberapa detik saja selama ponsel pintar ada digenggaman mereka. inilah keanehan yang terjadi sebagai media dengan akses tercepat seharusnya lebih diperhatikan dalam memuat berita. tentu saja pemerintah juga ikut andil bagaimana pencegahan terhadap virus HOAX yang mengancam. berita nyleneh terkadang sangat anehlah yang sedang dikonsumsi oleh masyarakat tanpa saringan tanpa himbauan hanya berbekal ponsel pintar dan kuota internet segala macam informasi mereka konsumsi tanpa ampun yang tanpa mereka sadari bahwa informasi tidak valid itu membentuk interprestasi mereka dalam suatu hal yang lain yang mereka sendiru tidak langsung merasakan. akibatnya banyak perpecahan banyak perdebatan dan permusuhan dikolom komentar media online. mungkin sang media patut berbangga berita anehnya banyak komentar dan banyak diakses tanpa memperdulikan efek jangka panjang yang mereka berikan pada masyarakat. karena dijaman teknologi sekarang ini lebih mudah menemukan berita fake atau bohong ketimbang berita berdasarkan fakta dan obyektifitas. namun, tak jarang masyarakat menjadikannya referensi. tata kelola media online harusnya dapat diperbaiki dan mengevaluasi secara berkala karena pada dasarnya mereka ada itu untuk kepentingan masyarakat. mereka adalah buruh berita yang masyarakat harus ketahui bukan juragan informasi yang dapat dibagi bagikan secara sesuka hati.

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Laila Diyah Anggraini

    Saya adalah seorang mahasiswi disebuah institut agama islam negeri dikota solo dan mengambil jurusan komunikasi penyiaran islam yang berkonsentrasi pada dunia broadcasting

    View all posts

    Add comment