Soloensis

White Temple, Keindahan Berpadu Filosofi Kehidupan

Kalau Anda penggemar candi tak ada salahnya melongok negara tetangga kita, Thailand. Thailand menyimpan banyak candi Buddha misalnya Wat Arun dan Wat Rong Khun. Wat merupakan bahasa Thailand untuk menyebut candi.

Dua candi yang sangat populer di kalangan wisatawan itu (Wat Arun dan Wat Rong Khun) pernah saya kunjungi dalam waktu terpisah. Namun, kali ini saya ingin berkisah tentang Wat Rong Khun yang di kalangan para turis asing populer dengan nama White Temple. Kenapa disebut White Temple? Karena warnanya serbaputih!

White Temple berlokasi sekitar 13 km di luar Chiang Rai. Untuk menuju ke tempat ini wisatawan bisa memilih dengan naik bus, songthaew (pick up tertutup), dan tuk tuk. Untuk menikmati keindahannya, pengunjung tak ditarik bayaran sepeser pun. White Temple bukanlah candi kuno, melainkan milik dan dibuat oleh seorang seniman lokal bernama Chalermchai Kositpipat. Candi ini dibangun pada 1997. Pembangunan candi ini dimaksudkan sebagai persembahan kepada Sang Buddha. Selain itu, si arsitek percaya jika dia membangun candi tersebut akan dia akan hidup abadi (immortal). Ketika kami berkunjung ke sana, candi tersebut masih dalam proses pembangunan. Menurut informasi yang kami baca, candi tersebut diperikirakan selesai pada 2070 dan memiliki sembilan bagian. Pada 2013, waktu kami berkunjung, candi tersebut hanya memiliki empat bagian.

Sekali pun bangunan Wat Rong Khun belum sepenuhnya selesai, namun candi ini sudah menyedot banyak pengunjung (terutama turis asing) lantaran keindahannya. Tak hanya indah, setiap aspeknya memiliki pesan moral . Saat hendak memasuki bangunan utama candi, pengunjung akan melewati sebuah jembatan yang melambangkan proses kelahiran kembali atau jalan/jembatan menuju nirwana. Di bawah jembatan ada danau kecil yang berisi ribuan tangan menggapai ke udara, tangan-tangan tersebut melambangkan nafsu duniawi atau mereka yang gagal mencapai nirwana. Pesan moral yang hendak disampaikan adalah jika ingin meraih kebahagiaan/nirwana, hendaknya manusia harus melupakan godaan, sifat serakah, dan meninggalkan semua nafsu duniawi.

Setelah melewati jembatan, bangunan berikutnya disebut pintu surga yang dijaga dua makhluk bernama Death dan Rahu. Bagian ketiga adalah ubosot yang merupakan bangunan utama candi. Ubosot merupakan bangunan dengan dinding gelas berwarna putih penuh pahatan timbul. Fragmen dalam pahatan sangat beragam mulai dari penyanyi Michael Jackson, minion, tokoh film The Matrix (Neo), serangan teroris, Harry Potter, Superman, hingga Hello Kitty. Kenapa beragam? Ini dimaksudkan untuk menggambarkan betapa beragamnya kehidupan di dunia ini.
Selain ubosot, ada bangunan emas yang merupakan simbol atas tubuh manusia (kehidupan duniawi), sementara ubosot melambangkan rohani manusia. Warna emas melambangkan dalam hidup, tak sedikit manusia hanya menuruti nafsu duniawi dan kebendaan. Filosofi yang hendak diungkapkan adalah hendaknya manusia lebih mementingkan ketenangan batin dibandingkan memburu hal-hal berbau material yang hanya akan membuat batin tak tenang. Serius banget ya pesan moralnya? Hehehe. Kami sempat termenung saat hendak melewati jembatan dan melihat ribuan tangan menggapai ke udara seolah hendak meminta pertolongan, kami memaknainya sebagai orang-orang yang gagal mencapai nirwana lantaran mereka terlalu menuruti nafsu duniawi mereka. Mereka adalah penghuni neraka.

Namun, jangan berlama-lama merenung dan mengerutkan kening saat mengunjungi White Temple ini, karena setiap pahatan demikian detail dan halus, sehingga bisa membuat Anda terpana. Buktinya tak sedikit pengunjung berfoto-foto mengabadikan keindahannya! Saya hanya penasaran kira-kira bagaimana penampakan Wat Rong Khun pada 2070 nanti yaa? Ah mudah-mudahan diberi umur panjang, rezeki berlimpah dan tubuh sehat sehingga pada 2070 nanti bisa mengunjungi candi tersebut untuk menjawab rasa penasaran ini. Amin

Apakah tulisan ini membantu ?

Astrid Prihatini Wisnu Dewi

i love travelling sooo much!

View all posts

Add comment