Cara Memilih Gaya Trading yang Cocok Untukmu

Setiap individu mempunyai perbedaan dalam memilih preferensi, mengelola waktu luang, dan mengatasi kondisi keuangan dalam hidup. Demikian juga dalam trading, setiap orang memiliki gaya unik yang berbeda. Setiap gaya trading memiliki periode waktu yang berbeda dan memiliki pendekatan yang berbeda dalam menentukan support dan resistance. 

Menurut Portofolio Indonesia, terdapat  5 gaya trading populer yang sering digunakan yaitu scalping, swing trading, day trading, position trading, dan news trading. 

1. Scalping

Scalping adalah metode dimana trader melakukan banyak trading dalam waktu singkat, biasanya dalam detik atau menit. Prinsip scalping adalah “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Scalper mencari untuk memperoleh banyak profit kecil dari banyak transaksi dan sering disebut sebagai hit and run. Gaya trading ini membutuhkan pasar yang likuid dan banyak memanfaatkan analisis pada grafik minute dan hourly chart. Meskipun membuka peluang besar untuk profit, gaya ini juga memiliki risiko besar apabila terjadi kesalahan.

2. Swing Trading

Swing trading adalah gaya trading dimana trader berupaya untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga dalam jangka waktu beberapa hari hingga maksimal 2 minggu. Swing trader membeli aset pada harga rendah dan menjualnya pada harga puncak. Gaya ini sangat membutuhkan pemahaman fundamental dan modal yang besar karena melibatkan potensi floating dalam waktu yang panjang. Oleh karena itu, swing trading tidak direkomendasikan untuk trader dengan modal kecil.

3. Day Trading

Day trading adalah gaya trading yang memfokuskan pada pembuatan keputusan transaksi dan closing posisi dalam jangka waktu satu hari. Ini berarti bahwa trader harus membuat keputusan yang cepat dan tepat untuk memaksimalkan keuntungan dalam waktu singkat. Day trading memanfaatkan fluktuasi harga harian sebagai dasar untuk melakukan transaksi. Oleh karena itu, trader yang mengadopsi gaya ini harus memiliki analisis teknikal yang baik dan sanggup memantau pasar secara terus-menerus. Day trading juga sangat cocok bagi trader yang tidak ingin membiarkan posisi pasarnya terbuka dalam waktu lama dan memikirkan risiko yang mungkin terjadi.

4. Position Trading

Position trading adalah gaya trading yang membutuhkan jangka waktu yang lebih panjang dari day trading dan scalping. Trader yang mengadopsi gaya ini memegang posisi dalam beberapa hari hingga beberapa bulan. Gaya trading ini membutuhkan analisis fundamental yang baik karena fokus pada pergerakan pasar dalam jangka panjang. Para position trader membeli aset pada titik support dan menjual saat harga sudah mencapai titik resistance. Gaya trading ini banyak dipilih karena tidak membutuhkan waktu yang banyak dan memungkinkan trader untuk melakukan aktivitas lain.

5. News Trading

News trading adalah gaya trading yang didasarkan pada berita-berita ekonomi dan politik suatu negara. Berita-berita ini dapat mempengaruhi pergerakan pasar dan oleh karena itu, trader harus memantau berbagai sumber berita untuk menentukan keputusan jual beli. News trader melakukan analisis peluang berdasarkan perbandingan antara hasil aktual berita dan prediksi. Prinsip umum dalam news trading adalah bahwa berita positif akan menghasilkan kenaikan harga, sementara berita negatif akan menyebabkan penurunan. News trading membutuhkan trader yang sanggup membuat keputusan yang cepat dan akurat karena pergerakan pasar yang cepat dan drastis.

Bagaimana untuk Memilih Gaya Trading Terbaik?

Tidak ada jawaban yang pasti mengenai gaya trading terbaik, karena hal ini sangat bergantung pada preferensi dan kondisi masing-masing individu. Setiap orang memiliki profil risiko, situasi keuangan, dan waktu luang yang berbeda-beda, sehingga penting untuk memilih gaya trading yang sesuai dengan kebutuhan pribadi. Berikut beberapa tips untuk membantu memilih gaya trading yang tepat:

1. Atur Sesuai dengan Waktu Luang Anda

Jika Anda memiliki banyak kegiatan lain selain trading, lebih baik memilih gaya trading yang lebih santai. Namun, jika Anda memiliki banyak waktu luang untuk trading, Anda bisa memilih gaya trading yang lebih intens. Misalnya, gaya trading scalper dan day trading membutuhkan waktu yang banyak, karena Anda harus memantau pergerakan grafik secara terus menerus. Gaya trading seperti swing trading dan position trading tidak membutuhkan pemantauan yang intensif, sehingga lebih cocok untuk menjadi aktivitas sampingan.

2. Gunakan Analisis Trading yang Paling Dikuasai

Setiap gaya trading memerlukan kemampuan analisis yang berbeda-beda. Walaupun setiap gaya trading membutuhkan analisis fundamental dan teknikal, ada gaya trading yang membutuhkan analisis teknikal lebih banyak dan sebaliknya. Jika Anda lebih menyukai analisis fundamental, maka Anda mungkin lebih cocok dengan gaya trading seperti swing trading atau position trading. Namun, jika Anda memiliki keahlian dalam analisis teknikal, maka gaya trading scalping bisa menjadi pilihan yang tepat karena membutuhkan analisis grafik dalam interval waktu minute dan hourly.

3. Atur Sesuai dengan Profil Risiko

Setiap orang memiliki situasi keuangan yang berbeda-beda, sehingga toleransi terhadap risiko trading setiap individu juga berbeda. Sebelum memutuskan untuk memilih gaya trading, kenali tujuan dan jumlah modal yang Anda miliki. Misalnya, jika Anda siap untuk mengeluarkan modal yang besar, Anda bisa memilih gaya trading seperti swing trading karena memiliki potensi untuk mendapatkan profit dalam jangka waktu yang panjang.

Sebagai kesimpulan, tidak ada gaya trading yang secara umum lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Tergantung pada preferensi, kondisi keuangan dan waktu luang masing-masing orang. Sangat penting bagi trader untuk menentukan gaya trading yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka sendiri. Dalam hal ini, sangat disarankan untuk melakukan evaluasi pada diri sendiri dan mengenali profil risiko dan kemampuan analisis sebelum memutuskan gaya trading yang akan digunakan.