Soloensis

KEINDAHAN WADUK CENGKLIK

Waduk cengklik di bangun pada tahun 1926 oleh pemerintah kolonial Belanda. Waduk cengklik berada dikota Boyolali tepatnya di Dukuh Cengklik kecamatan Ngemplak. Nama Cengklik sendiri diambil dari Dukuh pertama yang di mulai menjadi waduk yaitu Dukuh Cengklik. Waduk Cengklik ini menjadi tempat Objek wisata di daerah Boyolali. Waduk Cengklik merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Cengklik, Kecamatan Ngemplak, atau sekitar 20 kilometer ke arah Timur dari Kota Boyolali. Jika ingin berkunjung di Waduk Cengklik, masyarakat akan dikenai tarif masuk sebesar Rp. 3.000. Untuk menikmati keindahan Waduk Cengklik masyarakat bisa menikmatinya dengan menaiki perahu motor yang sudah disediakan oleh warga setempat, hanya dengan membayar Rp. 40.000 untuk sekali jalan dengan kouta 8 orang per perahu motor. Tidak hanya itu saja biasanya masyarakat sekitar juga datang ke waduk untuk melakukan olahraga joging, melihat sunrase pada pagi hari dan melihat sunset pada sore harinya. Ada salah satu peninggalan Belanda yang ada di tengah-tengah waduk berupa pulau kecil , konon katanya pulau tersebut sempat menjadi tempat untuk mencari persugihan karena didalam pulau tersebut ada sebuah makam peninggalan jaman belanda, tetapi ada salah satu warga bernama bapak paiman mengatakan bahwa semua hal itu adalah berita bohong. “ Tetapi ada satu pulau yang berada di tengah tengah waduk tersebut sudah mempunyai nama yaitu Pulau PDI” kata bapak paiman warga setempat. Tidak hanya itu para wisatawan juga bisa memancing bersama keluarga.Di tengah tengah waduk juga terdapat rumah rumah kecil para penduduk setempat digunakan untuk memelihara ikan dalam bentuk karambah dan bercocok tanam, waduk cengklik menjadi kawasan wisata air yang cukup prospektif. Di waduk juga ada sebuah sungai kecil aliran dari waduk tersebut berada di bawah yang berbentuk U dan O, biasanya sungai itu sering sekali di gunakan untuk mencuci pakaian dan tikar oleh masayarakat sekitar. Setiap musim hujan air yang membendung sangat berlimpah dan hal ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk irigrasi pertanian mereka.Tidak hanya itu masyarakat juga bisa menikmati waduk dari tepian bersama keluarga, berkuliner dan membeli ikan segar yang ditangkap oleh warga sekitar dengan harga yang lebih murah.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Gita eka vestiani

    Mahasiswa IAIN Surakarta

    View all posts

    Add comment