Soloensis

Berwisata di Kaki Gunug Lawu

Karanganyar – Kecamatan Matesih, desa Girilayu termasuk dataran tinggi yang berada di wilayah kaki gunung Lawu. Di desa ini terdapat makam yang biasa dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan Astana Girilayu, makam dari keluarga Mangkunegaran salah satunya ialah makam Mangkunegara IV, dalam hal pemilihan tempat dikarenakan atas kemauan Mangkunegara IV ketika masih hidup disamping tanah tersebut pada era sebelum kemerdekan merupakan wilayah kekuasaan dari mangkunegaran. Di sisi lain, sebagai salah satu wujud penghormatan kepada seseorang dimana pegunungan diartikan sebagai tempat yang tinggi diperuntukan bagi orang yang telah berjasa besar semasa hidupnya.
Dari arsitektur bangunan makam, bergaya Eropa dengan cat putih yang dijadikan warna dasar dari bangunan makam tersebut. Besi baja dari bangunan ini didatangkan langsung dari Berlyn Jerman, semasa pemerintahan beliau banyak berteman dengan orang Berlyn dan beliau terkenal seorang ekonom yang berhasil, dengan kekayaan yang berlimpah sehingga beliau bisa membeli yang ia mau.
Pada bulan Ruwah menurut kalender Jawa, diadakan doa bersama seluruh kerabat mangkunegara senusantara dan luar negeri hadir di pura Mangkunegaran, di pagi hari bersama – sama ziarah ke makam leluhur setahun sekali, salah satunya ke Astana Girilayu.
Sedang Pura Mangkunegaran yang terletak di pusat kota Solo sendiri, tetap mempertahankan bentuk dan warna bangunannya, istana pura Mangkungaran menjadi pusat budaya jawa yang tetap di rawat dan pelestariannya dibiayai oleh pemerintah. Tradisi yang masih dijalankan ialah Upacara tradisi rutin, Kirab 1 suro, 9 suro upacara kenaikan tahta mangkunegara yang sekarang, ruwah upacara sadranan ziarah makam leluhur, hari kelahiran mangkunegera sekarang dilestrikan upacara sedekah bancakan, mengawa;li pembangunan/ upacara tradisi/ upacara besar di istana di awali dengan berdoa dan disiapkan hiadngan untuk sedekah bagi yang hadir pada saat itu.
Disisi lain, didirikan Akademi seni Mangkunegaran yang bertujuan guna melestarikan dan merawat seni tradisi yang ada di magkunegaran, berbagai bidang diantaranya bidang protokoler, dalang, tari, teater merupakan upaya kedepan yang ada tetap lestari.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Nur Sholihah

    Mahasiswa

    View all posts

    Add comment