Soloensis

Bahaya makanan cepat saji

Nama : Alya Pratiwi

Nim    : 0801192016

Kelas  :IKM  1-1

Pembaca :Remaja (Mahasiswa)

 

BAHAYA  MAKANAN CEPAT SAJI

         Makanan cepat saji  adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat. Sementara makanan apapun yang dapat disiapkan dengan segera dapat disebut makanan cepat saji, biasanya istilah ini merujuk kepada makanan yang dijual di sebuah restoran  atau toko dengan persiapan yang berkualitas rendah dan dilayankan kepada pelanggan dalam sebuah bentuk paket untuk dibawa pergi.  

          Kebanyakan mahasiswa yang hidup nya Sebagai anak kost yang sering mengonsumsi makanan cepat saji di karenakan lebih praktis. Apalagi sekarang sudah banyak ojek online yang membuat semua lebih praktis dan tidak perlu susah payah  datang langsung ke restoran . Mahasiswa memilih makanan cepat saji karna tidak ingin repot-repot memasak. Padahal,makanan cepat saji sangat berbahaya dan tidak baik untuk kesehatan.

            Ojek online tidak hanya melayani pembelian makanan cepat saji saja. Ojek online juga melayani pembelian makanan rumahan seperti lauk pauk, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Makanan rumahan seperti itu jauh lebih sehat ketimbang makanan cepat saji. Oleh karena itu, mahasiswa yang hidup nya sebagai anak kost lebih baik membeli makanan rumahan saja ketimbang makanan cepat saji yang sangat membahayakan bagi tubuh. Kalau tidak mau pesan makanan yang sudah jadi, tentu lebih baik juga masak sendiri.karena masak sendiri itu lebih bersih dan tentu lebih sehat.

           Berikut tips memasak bagi anak kost yang hemat,sehat dan bergizi:

1. Selalu sedia makanan mentah  yang lama busuknya.

2. Usahakan jika memasak sayur,dan lauk masaklah seperlunya agar tidak busuk .

3. Hindari memakai penyedap rasa ,karena selain berbahaya penyedap rasa juga membuat masakan cepat basi ,dan tidak sehat.

4. Setelah itu pilihla menu sayuran yang simple untuk dimasak,misalnya direbus atau ditumis.

              Adapun jenis zat adiktif pada makanan cepat saji dan dampaknya bagi kesehatan yaitu:

1. MSG

Monosodium glutamat atau sering disingkat dengan msg adalah salah satu zat adiktif yang sering dipakai untuk meningkatkan cita rasa pada makanan. Msg dapat mengakibatkan otak Menjadi lemot atau lambat dalam berpikir. Tak hanya itu, zat adiktif ini juga diduga dapat menyebabkan kepala pusing serta mual jika digunakan secara berlebihan.

2. PERASA BUATAN

Sebagian besar makanan maupun minuman kemasan umumnya mengandung perasa buatan. Zat adiktif ini berfungsi untuk memberikan cita rasa tertentu seperti rasa jeruk, cokelat, vanila, dan sebagainya. Mengkonsumsi perasa buatan dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti menurunkan produksi sel darah merah serta meracuni sel sumsum tulang. 

3. PEMANIS BUATAN

Beberapa contoh dari pemanis buatan adalah aspartam dan sakarin. Pemanis buatan biasanya ada di dalam makanan ataupun minuman rendah kalori. Memang,  tujuan pemanis buatan adalah untuk membantu mengobrol kadar gula dalam darah. Namun, tetap saja, konsumsi zat adiktif pemanis buatan secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan tubuh. Sebaiknya tetap konsumsi pemanis buatan dalam batas wajar agar tidak memicu penyakit dalam tubuh. 

4. PEWARNA BUATAN

Ada dua jenis pewarna yang dapat ditambahkan, yaitu pewarna buatan dan pewarna alami. Contoh dari pewarna buatan seperti eritrosin, tartrazin, carmoisine, dan lainnya. Perlu diperhatikan bahwa zat adiktif buatan ini dapat menimbulkan sejumlah masalah pada tubuh. Beberapa pewarna makanan diduga kuat dapat memicu hiperaktivitas pada anak dengan ADHD, tumor, tiroid, hingga kanker. Mengingat dampak kesehatan yang begitu berbahaya, pastikan untuk lebih membatasi konsumsi makanan cepat saji dengan tambahan zat adiktif. Sebaiknya gunakan pewarna yang berasal dari bahan – bahan alami agar lebih aman. Misalnya daun suji untuk warna hijau, kunyit untuk warna kuning oranye, buah naga untuk warna ungu, dan sebagainya. 

 

Berikut ini adalah masalah kesehatan utama yang paling banyak disebabkan oleh makanan cepat saji:

1. Obesitas

Makanan cepat saji memiliki kalori yang besar. Seringkali anak-anak diberikan porsi dewasa saat membeli makanan ini. Sekalipun beberapa restoran menyediakan porsi untuk anak-anak, tetap saja kalorinya cenderung lebih besar. Selain itu, makanan cepat saji sangat rendah serat, tinggi gula dan garam. Hal ini menyebabkan kita tidak cepat merasa kenyang, ingin makan lebih banyak lagi dan akhirnya menyebabkan obesitas.

2. Diabetes

Risiko diabetes melitus meningkat dua kali lipat jika mengkonsumsi makanan cepat saji lebih dari 2x per minggu. Lemak trans yang terkandung pada makanan cepat saji dapat meningkatkan berat badan dan lemak perut yang memicu resistensi insulin. Resistensi insulin inilah yang akhirnya menyebabkan diabetes.

3. Penyakit Jantung 

Lemak trans dan kolesterol teroksidasi yang ditemukan pada kebanyakan mkanan yang digoreng dan cepat saji, merupakan penyebab utama penyumbatan dan kerusakan dinding pembuluh darah. Hal ini yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

4. Kanker

Beberapa penelitian menemukan bahwa makanan cepat saji mengandung bahan karsinogenik (pemicu kanker), terutama yang melalu proses penggorengan menggunakan minyak yang dipakai beberapa kali.

5. Keracunan Makanan

Untuk mengurangi biaya produksi, perusahaan makanan cepat saji biasanya menurunkan standar mereka dalam proses pembuatan/pengemasan makanan  dan merekrut pekerja yang kurang terlatih. Sebuah departemen pertanian di Amerika Serikat pernah menemukan 78,6% daging sapi terkontaminasi oleh bakteri E. coli. Bakteri ini dapat menyebabkan diare dan penyakit lainnya.

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Alya Pratiwi

    Mahasiswa ilmu kesehatan masyarakat
    Uinsu

    View all posts

    Add comment