Soloensis

Domba Batur Segudang Potensi

Banjarnegara merupakan suatu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah bagian barat. Memiliki luas wilayah yang mencapai 3,29% dari wilayah Provinsi Jawa Tengah atau sebesar 106.971,01 ha, serta berada pada jalur pegunungan di bagian tengah Provinsi Jawa Tengah yang sebagian wilayahnya (37,04%) berada pada ketinggian 100-500 m dpl. Oleh karenanya, agroklimat Kabupaten Banjarnegara memiliki kelembaban dan suhu tipikal daerah tropis sehingga merupakan tempat yang cocok sebagai tempat hidup bagi ternak.

 

Salah satu jenis komoditas ternak yang menjadi produk unggulan sekaligus unik dan khas yang hanya ada di Kabupaten Banjarnegara adalah Domba Batur. Domba yang lucu, imut, nan menggemaskan ini mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh domba dari bangsa lainnnya, seperti tidak terdapatnya tanduk pada domba jantan maupun betinanya, serta tubuh yang diselimuti bulu wol halus yang lebat disekujur permukaan tubuhnya. Sekilas teringat akan serial animasi komedi yang bertokohkan kawanan domba, yaitu serial Shaun the Sheep.

 

Domba berbulu lebat ini merupakan hasil persilangan antara domba Merino dengan domba ekor tipis dengan sebaran asli geografis di Kecamatan Batur dan sekitarnya, yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat sekitar sejak tahun 1974 dan  menjadi  milik masyarakat   Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.

 

Domba Batur sendiri merupakan salah satu sumberdaya genetik ternak lokal Indonesia yang berkembang di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 1974 dan telah ditetapkan melalui  Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2916/Kpts/OT.140/6/2011 pada tanggal 17 Juni 2011 yang selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 352/Kpts./PK.040/6/2015, Kabupaten Banjarnegara ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit Domba Batur, dan juga telah ditetapkan bahwa ternak Domba Batur sebagai Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan. 

 

Tercatat pada data terakhir pada tahun 2017, populasi Domba Batur di Kabupaten Banjarnegara hanya sekitar 13.173 ekor dan pada tahun 2018, Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara mencatat ada 7.937 ekor domba yang memiliki ciri Domba Batur yang dimiliki sebanyak 1.403 peternak yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Batur, Pejawaran, Wanayasa, Pagentan dan Kalibening.

 

Populasi domba bertubuh gempal ini tiap tahunnya mengalami penurunan populasi sekitar 15%, bahkan pada 2018, penurunan terjadi sebesar 40% dari populasi di tahun 2017. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dimana Domba Batur sendiri merupakan salah satu plasma nutfah atau kekayaan alam hayati yang dimiliki Indonesia sebagai salah satu rumpun domba lokal yang memiliki potensi luar biasa akan pemanfaatan mulai dari bulu wolnya yang terkenal halus, dagingnya yang lebih banyak dibandingkan domba-domba lain, dan bahkan kotorannya  pun dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

 

Sayangnya, domba yang bobotnya dapat mencapai 100 hingga 120 kilogram ini disamping memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diambil daging dan bulunya, namun seringkali didapati penjualan dan pemotongan yang tak terkendali oleh peternak sehingga menurunkan jumlah populasi Domba Batur. Penjualan serta pemotongan bibit unggul, semakin menggerus keberadaan domba yang memiliki warna bulu dominan putih bersih ini. Disamping itu, perkawinan secara inbreeding oleh peternak mengakibatkan turunnya kualitas akibat dari hilangnya variasi genetik (Allendrof and Luikart, 2008) juga penurunan keragaman maupun produksi (Fredricson et al., 2002).

 

Sangat disayangkan apabila populasi Domba Batur setiap tahunnya terus menurun. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti Domba Batur hanya tinggal sebuah nama akibat eksploitasi yang tidak memperhatikan kelestariannya.

 

Pemerintah daerah serta Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara terus berupaya dalam mempertahankan eksistensi Domba Batur di Kabupaten Banjarnegara. Salah satu upayanya melalui promosi serta pengenalan Domba Batur dalam perhelatan Dieng Festival Culture (DFC)  yang diselenggarakan setiap tahunnya. Festival Domba Batur mulai dimasukkan ke dalam rangkaian DFC pada tahun 2018, dan kembali diselenggarakan pada tanggal 2-4 Agustus 2019. Dengan postur tubuh yang gempal, bulu lebat yang menutupi sekujur tubuhnya, Domba Batur menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di Dieng Festival Culture 2019. Hal ini terbukti dari antusias masyarakat dalam mengikuti perhelatan festival tahunan tersebut.

 

Upaya lain yang sedang berjalan yaitu dibentuknya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sebagai unit yang menangani pembibitan domba Batur sehingga terjadi sebuah standarisasi bibit Domba Batur yang diharapkan kedepannya kualitas Domba Batur semakin terjaga.

 

Selama ini, peternak Domba Batur masih menggunakan cara tradisional yang turun temurun. Oleh karenanya, perlunya peran Pemerintah Daerah setempat dalam ikut serta membangun dan mengembangkan peternakan Domba Batur yang lebih modern, efektif dan effisien, mengadakan sosialisasi budidaya domba, serta mengajak berbagai stakeholder peternak domba agar Domba Batur tetap menjadi ikon kebanggaan masyarakat peternak di Banjarnegara yang mendunia. 

 

Diperlukan sebuah inovasi narasi untuk memperkenalkan Domba Batur sebagai ikon baru di Banjarnegara. Kita bisa membangun seperti pada Cimory On The Valley dengan kearifan lokal dimana membangun sebuah objek wisata edukasi peternakan Domba Batur, mulai dari pembibitan, pembesaran, pemberian makan, pencukuran bulu, sampai pengolahan hasil dari wol maupun susu dari Domba Batur tersebut. Serta membuat sebuah sentral pengolahan hasil dari wol dan susu Domba Batur sehingga semakin membuat daya tarik terhadap Domba Batur meningkat dan tentunya hal ini akan meningkatkan kesejahteraan peternak Domba Batur serta menambah pemasukan daerah.

 

Dengan perkembangan teknologi saat ini, bukan tidak mungkin memanfaatkannya untuk mempromosikan Domba Batur, mulai dari domba itu sendiri hingga produk-produk olahannya. Promosi ini berarti dapat menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya sehingga membantu dalam peternakan Domba Batur sekaligus menjadikannya sebagai objek wisata yang dapat dibanggakan.

 

Jika menilik lebih jauh lagi, Domba Batur ini merupakan aset berharga yang potensial bagi para peternak di Kecamatan Batur dan sekitarnya. Memiliki nilai jual yang tinggi, sekaligus dapat menjadi komoditas utama peternak domba di Banjarnegara bila dikelola secara komersial dan maksimal.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Muhammad Sulkhan

    Mahasiswa di sekolah berplat merah yang sedang berjuang

    View all posts

    Add comment